30

1.6K 207 1
                                    

"Apa maksud tatapan mu itu Velicia? Apa yang terjadi pada putri ku?" tanya Calvin.

"Veli apa yang terjadi pada putri ku? Cepat katakan Veli!" ucap Veneliz yang mulai panik melihat ekspresi Velicia.

"Ratu Velicia apa yang terjadi pada tunangan ku? Dia tidak apa bukan? Ku mohon ratu katakan yang sebenarnya" pinta Dirga yang terlihat tenang walau dalam suaranya tersirat kegelisahan.

"Bibi adik selamat bukan?"

"Aish! Kalian ini kenapa? Tenang dulu, biarkan aku jelaskan" ucap Velicia mulai jengah. Berkali-kali ia mencoba untuk berbicara namun tertahan karena pertanyaan mereka.

"Baik dengarkan aku, dia menggunakan kekuatan terlalu besar. Kekuatannya bahkan mencapai Gold Kingdom yang jauhnya bermil-mil. Untuk memulihkan kekuatannya di butuhkan waktu yang cukup lama. Aku tidak tahu kapan ia akan bangun. Namun kabar baiknya tidak ada gejala lain"

"Dia baru mendapatkan kekuatannya beberapa minggu yang lalu. Tubuhnya belum stabil dan dia harus menerima kekuatan yang besar. Kekuatan Ratu Mikayla ada di tubuhnya. Untuk sementara biarkan dia beristirahat"

Setelah mendengar penjelasan dari Velicia semua orang yang mendengarnya menjadi lebih tenang.

"Lalu kenapa kau membuat ekspresi seperti itu hah?!" ucap Veneliz marah pada Velicia.

"Aku hanya bercanda, apa aku salah?"

"Tentu saja salah! Ini menyangkut nyawa putri ku satu-satunya dan kau masih berani bercanda?! Ku bunuh kau Velicia!" histeris Veneliz yang mulai mengambil ngambil bantal sofa dan melemparkannya ke arah Velicia.

Mulailah mereka saling melempar, mereka memang saling bersahabat, jadi pemandangan seperti itu sudah biasa bagi mereka. Arvind dan Elwin segera memisahkan ibu mereka.

"Ibu sudah lah, disini ada Kakek Eleanor lebih baik kita menyambutnya"

"Eleanor?"

Mereka semua lupa pada Eleanor yang ikut disini, mereka semua mengkhawatirkan kondisi Putri Negara ini.

Eleanor yang sadar dengan tatapan semua orang mulai angkat bicara, "Ah aku ikut kesini karena Jenderal ah bukan karena Putri Milkha yang menyadarkan pikiran ku. Jika di izinkan, bolehkah aku memasuki kamar ayah ku?"

Ucapan Eleanor membuat semua yang mendenganya membeku. Sebenarnya apa yang di lakukan Putri Negara ini? Kenapa dia bisa mengubah pikiran orang yang bertahun-tahun lalu sangat sulit di bujuk. Sekarang hanya dengan satu hari Putri Negara ini bisa mengubah pikirannya.

Eleanor paham dengan sikap semua orang padanya. Lalu ia mengeluarkan kristal yang di tinggalkan Milkha saat itu. Lalu menekan kuat kristal itu, lalu muncul sebuah ingatan. Setelahnya ia menutup kembali ingatan itu.

"Tentu saja boleh paman, kau boleh tinggal di sini beberapa waktu jika mau"

"Pelayan bawa paman ke kamar ayah. Paman ruangan di sini memiliki sistem, karena kamar ayah kosong sudah lama, sistem sidik jari hanya bisa di buka oleh pelayan tertentu saja"

"Iya baik, aku sudah mendengar kehebatan cucuku"

Eleanor dan salah satu pelayan pergi dari sana. Ketika semua pergi, Xavier yang masih berwujud manusia naik ke atas tubuh Milkha.

"Apa yang kau lakukan" teriak Arvind dan Dirga bersama. Hanya Elwin yang tenang, karena dia tau wujud asli Xavier.

Xavier tidak mendengarkan, dari tubuhnya muncul cahaya keemasan. Lalu tubuhnya berubah menjadi harimau emas, cahayanya semakin sepekat, lalu perlahan masuk kedalam tubuh Milkha.

The Princess Technology (END) ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang