Di sebuah istana duduk sang raja yang sangat berkuasa dan kejam, meskipun kejam rakyatnya hidup dengan nyaman. Dia meneguk satu gelas darah hewan segar hingga tandas dalam satu tegukan.
"Sayang apa aku harus meminum darah terus?" tanya Eleanor.
"Ya sayang agar kau tetap bisa abadi dan ketampanan mu tidak pudar, kau harus memerintah kerajaan ini lebih lama lagi" ucap Jesira Elexie.
"Tapi sayang..." ucapan Eleanor terpotong.
"Iya aku tau kau tak suka, tapi kau harus meminumnya. Bukanlah setelah kau meminumnya badan mu lebih segar dan bugar dari sebelumnya? Sudahlah jangan di permasalahkan lagi, lagi pula kau sudah meminumnya hingga habis" ucap Jesira sambil membalikkan gelas kosong itu dan setetes darah jatuh gelas kosong itu.
"Ah aku benci mengakuinya tapi itu benar" pasrah Eleanor.
Pintu terbuka dan nampak seseorang berjalan menghampiri Eleanor dan Jesira. Jesira memberikan gelas kosong itu pada pelayan dan kembali duduk di singgasananya. Seseorang yang baru datang itu segera menghadap raja dan ratu lalu membungkuk untuk memberi hormat.
"Apa yang membawa mu kemari? Seharusnya kau tidak disini" tanya Eleanor.
Iya orang itu adalah Aldi tangan kanan Eleanor. Ia segera berlutut dan memohon ampun.
"Ampun yang mulia, hamba sudah mencoba untuk memasuki Kerajaan Techno tapi tidak bisa yang mulia. Penjagaan mereka sangat ketat, ketika hamba mencoba memaksa masuk yang terjadi adalah hamba terpental jauh, seolah ada dinding tak kasat mata yang memantulkan perlawanan. Selain itu hamba mencoba masuk dari perbatasan Silver Kingdom karena sedikit longgar tapi hamba di hadang oleh Jendral Topeng Emas, dia adalah jendral baru pemimpin pasukan yang mulia dan dia sangat kuat, semua pasukan di kalahkan olehnya dan di tahan yang mulia" ucap Aldi takut.
"Argh bodoh! Bagaimana kau bisa kalah dengan jendral baru itu hah?!" ucap Eleanor murka.
"Ampun yang mulia, hamba juga membawa pesan dari nya, ia berkata bahwa anda jangan mengirim orang lagi ke benua itu atau jika tidak akan ada peperangan" ucapnya yang masih berani untuk menyampaikan pesan Milkha.
"Dasar tidak berguna! Masa hal seperti ini saja aku harus turun tangan?" ucap Eleanor marah.
Jesira mencoba menenangkan suaminya yang sedang emosi.
"Pergi sana! Siapkan pasukan kita akan menyusun strategi" ucapnya saat emosinya sudah mereda.
***
Milkha dan Miguel berjalan bersama di pasar kota. Mereka juga bercerita banyak hal, terutama hal keterpaksaan Miguel yang harus menuruti perintah kakaknya. Sesekali Milkha juga mampir untuk membeli sesuatu yang menarik. Miguel mengajak Milkha untuk ke ahli pandai besi."Kayla aku akan mampir kesana dulu kau mau ikut?" tanya Miguel.
"Iya aku ikut kau mau beli apa disana?" tanya Milkha.
"Oh aku mau beli beberapa pedang dan anak panah, orang lain bilang toko ini paling bagus" ucap Miguel.
Miguel dan Milkha masuk ke toko itu, banyak berbagai bentuk pedang dan anak panah yang terpanjang.
"Selamat datang tuan ada yang bisa di bantu?" tanya pemilik toko.
"Aku mau beli beberapa pedang dan anak panah yang paling bagus" ucap Miguel.
"Anda datang ke tempat yang pas tuan, mari ikuti saya. Ini adalah pedang dan anak panak yang bagus lengkap dengan busurnya" ucap pemilik dengan membawa mereka ke bagian toko lain yang menyimpan senjata paling bagus.
Milkha menyentuh semua pedang dan anak panah yang di pilih Miguel. Ia meneliti setiap ketajaman dari masing-masing pedang dan anak panah.
"Pangeran ini sangat tajam, kau akan berburu atau berperang?" bisik Milkha.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Princess Technology (END) ✅
FantasyTahap revisi tandai jika ada typo🙏🏻🥰 Budayakan follow sebelum membaca😊 jgn lupa tinggalkan jejak 😊 Kayla Agatha Aquila seorang jenius, ia adalah ilmuan dalam bidang teknologi. Berbagai macam alat modern berasal darinya. Hingga suatu ketika seor...