Disaat semua orang sibuk dengan tugasnya masing-masing, Milkha memilih untuk membuat ramuan di rumah pohonnya.
"Kakak apa yang sedang kau lakukan?" tanya Rubbi.
"Ah Rubbi, aku sedang membuat ramuan penyubur tanaman tapi tanaman itu malah mati" ucap Milkha menunjukkan pada pohon kacang yang sudah kering, mungkin sebentar lagi mati.
"Apa yang salah? Padahal aku ingat betul bahannya" ucapnya pada diri sendiri.
"Mungkin kau harus pergi ke Skylos Kingdom ka" ucap Rubbi.
"Kau jenius Rubbi, siapkan pakaian ku, aku akan pergi beberapa hari" ucapnya lalu segera pergi menuju laboratorium.
"Dengar aku akan pergi beberapa hari ke Skylos Kingdom, aku mau belajar membuat ramuan. Aku mendengar para panen kali ini gagal dan jika memakai ramuan harga untuk membeli satu ramuan sangat mahal, jadi aku akan pergi dan kalian tetap lanjutkan tugas kalian" ucapnya.
"Putri, maaf aku ada kenalan yang pandai meracik ramuan di sekolah mungkin dia bisa membantu putri di sana, bukankah jika bekerja dalam tim akan lebih baik?" ujar Melly satu-satunya ilmuan perempuan di sana selain Milkha.
"Aku rasa kau benar, terima kasih" ucap Milkha lalu segera pergi memberitahu keluarganya sekaligus meminta ijin.
Bipp...
Putri Milkha memasuki ruanganMilkha masuk dengan santai tanpa memberi salam pada kakaknya. Disana banyak mentri, mungkin mereka sedang rapat.
"Kak aku akan pergi ke Skylos Kingdom untuk belajar, dimana ayah dan ibu?" ucapnya tanpa basa basi.
"Huh.... dimana sopan santun mu pada raja di depan mu hmm?" ucap Arvind.
"Ah benar kau seorang raja sekarang, tapi maaf aku tak punya waktu untuk itu, ini darurat aku harus segera pergi. Ah ku dengar panen bulan ini gagal dan kau berencana untuk membeli ramuan?" tanya Milkha.
"Iya memang kenapa?"
"Karena itulah aku akan pergi belajar membuat ramuan" ucap Milkha kemudian menghampiri kakaknya di singgasananya dan membisikkan sesuatu.
"Aku akan belajar membuat ramuan untuk sementara ka, karena aku berencana untuk membuat alat lagi tapi sekarang laboratorium ku sedang banyak pekerjaan jadi tidak bisa sekarang" ucapnya berbisik.
"Tidak sebentar lagi kau ulang tahun mana boleh pergi begitu saja, itu akan membutuhkan waktu yang lama bagimu untuk belajar, juga perjalanan kesana sangat jauh" bantah Arvind.
"Huh tapi kak..." rengek Milkha.
"Tidak Milkha" ucapnya tegas. "Pergilah aku sibuk" lanjutnya.
"Menyebalkan!" ucap Milkha marah sambil memukul kepala kakaknya. Untung saja ia tak memakai mahkota kerajaannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Princess Technology (END) ✅
FantasíaTahap revisi tandai jika ada typo🙏🏻🥰 Budayakan follow sebelum membaca😊 jgn lupa tinggalkan jejak 😊 Kayla Agatha Aquila seorang jenius, ia adalah ilmuan dalam bidang teknologi. Berbagai macam alat modern berasal darinya. Hingga suatu ketika seor...