45

886 110 2
                                    

"Apa kau akan begitu terus? Aku sih tidak apa" tanya Dirga yang sudah melingkar tangannya pada pinggang Milkha dengan tatapan menggodanya.

"Ah kau benar" ucapnya lalu bangkit berdiri.

"Kau tidak mau membantu ku bangun?"

"Tidak" ucapnya acuh lalu menyesap teh yang ada di meja kerjanya Dirga.

"Kau jahat sekali" ucapnya seraya bangkit dari posisinya dan berdiri di samping Milkha yang sedang duduk meminum tehnya.

"Apa kau sekarang menyuruh Davin untuk mengawasi ku?"

"Apa?"

"Aku melihat Davin tadi di pasar saat keluar dari percetakan" ucapnya dengan meletakkan cangkir tehnya.

"Sebenarnya kau kenapa? Kenapa harus sampai begitu? Sejak kemarin sikap mu aneh" tanyanya yang sudah menghadap Dirga dan mendongakkan kepalanya untuk Melihat Dirga.

"Bukannya harusnya aku yang bertanya?"

"Kau mau bertanya apa?"

"Apa yang kau sembunyikan dari ku?"

"Tidak ada"

"Kau yakin?"

"Hmm iya, oh ya Fedrick ada di sini"

"Disini?"

"Iya di istana ku, dia datang dari mesin waktu ciptaannya beberapa hari yang lalu"

"Dan kau baru mengatakan hal itu padaku sekarang?"

"Hmm memangnya kenapa?"

"Tidak ada" ucapnya datar lalu meninggalkan Milkha.

"Hei kau mau kemana?" ucapnya yang berhasil mengejar dan meraih tangan Dirga.

"Aku sibuk, kau pulang sana" ucapnya dengan melepaskan genggaman tangan Milkha pada lengannya dengan kuat, yang membuat Milkha terhempas. Untung saja ia dapat menahan bobotnya, jika tidak mungkin ia sudah tersungkur.

"Ada apa dengannya?" tanyanya lirih.

Dirga pergi ke camp untuk melihat prajuritnya berlatih. Milkha sedari tadi hanya mengekori Dirga. Jika Dirga ke kanan maka Milkha mengikuti, jika ke kiri maka ia ke kiri, jika berhenti maka ia juga melakukan hal yang sama.

Dirga dan Milkha pergi dari sana, mereka berjalan di lorong yang sepi. Dirga tiba-tiba saja berbalik dan berhenti.

Bruk...

Hingga akhirnya Milkha menabrak dada bidang Dirga keras. Kepalanya terhantuk dengan keras, segera ia mendongakkan kepalanya. Terlihat Dirga yang mundur beberapa langkah menjauhi Milkha.

"Kau ini kenapa?! Bukankah aku sudah mengatakan untuk pulang?!" bentak Dirga kesal.

"Aku tidak akan pulang sampai kau mengatakan apa salah ku padamu, sehingga kau bersikap begini!"

"Kau sungguh tidak tahu?" ucapnya sinis.

"Iya! Memangnya apa?"

"Kau selingkuhkan dengan mantanmu itu?"

"Apa?"

"Ya, kau hanya beralasan kau sibuk melakukan pekerjaan mu tapi nyatanya kau jalan dengan mantan mu dengan mesra. Kau bahkan menutup panggilan ku padahal aku belum selesai berbicara dan juga tidak memberitahu aku soal dia yang ada di dimensi ini!"

"Apa? Tapi aku benar-benar sibuk dengan pekerjaan ku"

"Cih pembohong"

"Kenapa kau menganggap ku begitu? Padahal faktanya semua yang ku katakan itu benar"

The Princess Technology (END) ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang