Sekarang sudah masuk tengah malam. Semua orang di dalam mansion sudah terlelap masuk ke dalam mimpi kecuali dua pasang kekasih dengan wanitanya yang diam diam berjalan mengendap masuk menuju loteng.Elios membuka pintu mempersilakan kekasihnya masuk. Ia menatap Evelyn dengan tatapan lapar karena baju tidur gadis ini yang terbilang sangat imut namun seksi terkesan cukup transparan.
El yang sedaritadi sudah menunggu kedatangan kekasihnya langsung saja menarik tengkuk Ev dengan kasar dan mencium bibir itu di tempat.
Elios menutup pintu dan menguncinya rapat rapat tanpa menghentikan kegiatannya saat itu.
"Umm~ kak El." Desah Evelyn di sela sela cumbuan mereka.
Sura decitan mulut yang saling beradu memenuhi loteng itu. Mereka saling melilitkan lidah dan berbagi saliva satu sama lain.
"Ohh~ Ev sayang."
Elios menubrukkan tubuh Evelyn ke dinding lalu mengunci dua tangan wanita itu ke atas. Sehingga ia bisa lebih leluasa menjelajah tubuh gadisnya.
Bahkan saat ini Ev sudah kehabisan pasukan oksigen, sedikit saja ia membutuhkan ruang tuk menghirup udara. Namun, El tak memberikan kesempatan itu.
Pria itu mencumbu bibir Ev bak kesetanan. Ia memiringkan kepalanya kekanan dan kekiri mencari posisi yang pas. Sesekali pria itu menyedot dan mengulum lidah Evelyn dengan kuat.
Evelyn mengerutkan keningnya dengan mata terpejam ia sudah tak tahan lagi. Ia butuh pasokan udara, dan segera ia menepuk nepuk dada El.
Mencoba menyadarkan pria itu bahwa ia kehabisan nafas.
Akhirnya Elios melepaskan ciuman mereka. Terlihatlah benang saliva yang menjuntai di antara bibir keduanya.
Elios mengusap bekas saliva di sudut bibir Evelyn dengan ujung jempolnya. Lalu ia memejamkan mata sambil mengulum jempolnya sendiri menikmati saliva milik Ev yang terasa begitu manis baginya.
Evelyn berusaha mengatur nafas ia tersenyum menatap pujaan hatinya itu. Namun senyumnya berubah menjadi tatapan bingung ketika melihat pakaian El yang serba hitam.
Tiba tiba Evelyn melilitkan tangannya di pinggang Elios dengan bibir yang menukik kebawah. Ia mendongak menatap prianya.
"Kak El mau kemana?"
"Mau pergi? Evelyn ikut ya,"
Elios menyentuh rahang Ev dan mengelusnya dengan gerakan sensual "Kenapa Ev bertanya seperti itu? Kakak tak kemana mana, kakak disini di samping El."
"Hihihi geli." Evelyn tertawa cekikan ketika ujung jari telunjuk Elios mengelus lehernya dengan gerakan menurun hingga ke belahan dada.
Setelah itu Elios mengecup pipi Evelyn lalu ia mengangkat ala bridal kemudian Elios duduk bersandar di dinding dengan memangku Ev sambil mengelus surai si manis supaya tertidur.
"Tidur lah sayang, aku akan selalu menjaga tidurmu." Ujar Elios dengan nada rendah.
Evelyn menguap, pipinya ia sandarkan di dada bidang sang kekasih.
"Good night." ujar Evelyn dengan senyuman.
Tak ada jawaban Elios hanya menatap Ev dengan tatapan lembut. Evelyn menutup kelopak matanya tanpa menunggu lama gadis itu sudah masuk menuju alam mimpi.
Hening. Hanya berisi suara detik dari jam usang yang memenuhi ruangan itu. Sudah satu jam berlalu Elios tetap dalam posisi yang sama duduk memangku Ev yang sedang tertidur pulas.
Tiba tiba Elios menatap wajah damai Ev dengan tatapan memuja. Di keheningan malam itu ia berbicara seorang diri.
Tangannya terulur mengelus pipi si cantik dengan gerakan sensual.
![](https://img.wattpad.com/cover/250692213-288-k889312.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Am I Scary?
RomanceElios Lison Adalah seorang pria buruk rupa yang jauh dari kata sempurna. Hari hari yang ia lalui selalu bertemankan penderitaan dan kesepian. Ada saja cemohan dan cibiran datang setiap satu langkah kaki ia berjalan. Hingga ia memutuskan untuk menut...