Chapter 19: A beautiful rose

40.8K 2.8K 483
                                    

Pagi menjelang. Saat ini Elios tentunya sedang menyelami wajah damai Evelyn yang sangat indah baginya.

Ia menyingkirkan helaian rambut itu ke belakang telinga. Keduanya sama sama berada dalam satu selimut, satu kamar hotel dan tentunya sama sama dalam keadaan full naked.

Elios menggigit telinga Evelyn yang merah. Tubuh Evelyn bahkan dipenuhi oleh banyak kissmark di setiap sudutnya. Dan sepertinya  Evelyn akan mengenakan baju lengan panjang untuk menutupinya dari sang ibu.

Malam tadi Elios begitu gila. Elios tak bisa mengendalikan dirinya ia menyetubuhi Evelyn bak kesetanan. Menanamkan semua benih milknya ke dalam tubuh itu tanpa takut Evelyn hamil nantinya, hamil diusia muda tentunya.

Malah, inilah rencananya. Evelyn hamil anaknya dan ia dapat menikah dengannya dan mengikatnya segera. Setelah itu ia bisa leluasa melakukan apa saja pada Evelyn.

Elios tak takut karena aset semua perusahaan sudah ditangannya. Ia hanya tinggal membunuh ayahnya dan semua aset akan jatuh ke tangannya. Dengan begitu kehidupannya ke depannya akan lebih berjalan makmur bersama Evelyn.

Walau sepertinya semua itu tak akan berjalan semulus yang ia inginkan. Pasti ada halangan di setiap jalannya dan ia harus menyingkirkan dan melenyapkan semua halangan itu.

"Eungg." Evelyn menggeliat ia bangun dari tidurnya dan tentunya yang ia lihat pertama kali adalah wajah Elios.

"Pagi kak."

"Pagi juga sayang." Elios mendudukkan Evelyn lalu menyandarkan kepala itu tuk berada diatas dadanya.

"Evelyn lapar?"

Dengan cepat Evelyn mengangguk.

"Yasudah sebentar ya."

Elios memencet nomor yang tertera disana ia menelpon pegawai hotel.

"Evelyn ingin makan apa?" Tanya Elios.

Evelyn berfikir sejenak lalu tersenyum mengembang "Pizza!"

"Tak boleh sayang, pagi pagi tak boleh makan itu nanti perut Evelyn sakit. Laver cakes saja ya?"

"Gak mau! Mau pizza!" Evelyn tetap bersikukuh.

"Sebentar." Ujar Elios pada sebrang sana. Lalu Elios mematikan telpon miliknya dan membujuk Evelyn.

"Kenapa nakal hmm? Mau kakak hukum seperti malam tadi?"

Ya, malam tadi sebelum mereka memulai penyatuan. Elios menghukum Evelyn karena berani berdekatan dan menyentuh pria lain padahal sejak kecil Elios sudah membuat perjanjian bahwa Evelyn tak boleh menyentuh tubuh pria manapun apalagi memeluk pria lain selain dirinya.

Namun, Evelyn melanggar itu dan Evelyn mendapat hukumannya. Evelyn menerimanya karena ia mengakui ia memang salah sudah melanggar janji.

Jadinya di semua sisi punggung Evelyn diukir nama Elios dengan menggunakan sebuah cutter kecil. Evelyn meringis dan menangis kesakitan saat itu. Namun Elios tak perduli ia tetap merangkaikan namanya di punggung itu dan tak menyisakan satu pun celah kosong disana.

Bahkan dengan gelap mata Elios menuangkan alkohol di punggung mulus milik Evelyn hingga Evelyn menjerit berteriak kesakitan.

Evelyn harus merasakan rasa sakit dan pedih seperti apa yang ia rasakan saat melihat wanita miliknya ini berada dalam pelukan pria lain.

Evelyn tak mau dihukum lagi. Ia menggeleng dengan wajah pucat pasi ketika mengingat bagaimana hukuman yang Elios berikan.

Lihatlah bahkan punggungnya berdarah penuh dengan nama Elios.

Am I Scary?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang