Chapter 6: Warmth

35.5K 3.3K 194
                                    

Samar samar Elios membuka kelopak matanya. Kemudian ia terdiam menatap langit langit kamar. Merasakan tubuhnya yang terasa lebih hangat daripada sebelumnya. Aneh tak biasanya begini, padahal diluar sedang salju.

Dan Elios kaget ketika melihat sebuah selimut tebal berbulu berwana baby blue melilit tubuhnya tak lupa dengan seorang gadis kecil yang meringkuk di sebelahnya. Gadis manis yang sangat menawan yang sayangnya Elios membenci gadis ini.

"Hey, kenapa kau tidur disini?" Tanya Elios dengan kening mengerut.

"Bangun," ujarnya namun sepertinya Evelyn terlanjur menikmati tidur lelapnya.

Sudah berulang kali Elios berusaha membangunkan Evelyn. Namun sia sia, hingga kemudian ia memilih tuk kembali tidur. Ia berbaring memunggungi Evelyn. Lagipula cuaca sedingin ini sangat bagus jika dilalui dengan tidur.

Ketika Elios memejamkan matanya. Ada sebuah tangan melilit di pinggang nya hingga mampu membuat bahu si empu menegang tuk berapa saat.

"Umm mum," gumam Evelyn yang masih nyenyak dalam tidurnya.

Elios berfikir, apa gadis ini yang datang kemari membawakannya sebuah selimut?

Untuk beberapa saat Elios melamun dengan raut wajah yang tanpa disadarinya berubah lesu.

Perlahan Evelyn membuka kelopak matanya berusaha mengumpulkan nyawa. Ia mengucek ngucek matanya dan ia kaget karena tak sengaja tidur disini. Evelyn duduk dari tidurnya ia menoleh pada Elios takut takut.

Dan ia tersenyum ketika melihat si empu yang sudah bangun sambil melamun dengan tatapan kosong.

"Ka kak Eli?"

"Apa kakak sudah hangat? Kakak tak kedinginan lagi kan?"

Tak ada jawaban Elios tetap diam dengan tampang kosong miliknya. Namun tiba tiba Elios bangkit lalu membuang sembarangan selimut yang melilit di tubuhnya.

Lalu ia berdiri menatap Evelyn dengan tatapan dingin nan datar "Aku tak perlu belas kasihan darimu. Sekarang pergi dari tempatku,"

Mata Evelyn berkaca kaca bibirnya bergetar ketika melihat tatapan dingin itu. Baru kali ini seseorang memberinya tatapan seperti itu. Hal itu membuat Evelyn kecil ketakutan sambil mengeratkan pelukan nya pada boneka beruang kecil itu.

"Pergi!!"

Evelyn mengangguk cepat, ia segera berdiri lalu mengambil selimut yang tadi dibuang Elios.

"Ini untuk kakak," Evelyn menyodorkan selimut tebal miliknya untuk Elios.

Elios hanya diam dengan tampang dinginnya.

Karena Elios tak kunjung mengambil selimut ini. Evelyn terpaksa meletakkannya di atas tumpukan jerami.

"Pergi," usir Elios dengan nada rendah.

"I ini," Evelyn menjulurkan tangannya memberikan dua buah permen imut berwarna pink.

Namun bukannya menerima Elios malah menghempas permen tersebut hingga Evelyn terlonjak kaget. Padahal maksud Ev memberi permen tersebut adalah sebagai ungkapan maaf sekaligus menjadi penyemangat agar pria ini tak sedih lagi.

Segera saja, Evelyn berlari menuju pintu lalu pergi dari sana sambil memeluk boneka beruang nya itu. Ia berlari dengan langkah cepat.

***

Setelah selesai mandi Evelyn berjalan menuju dapur. Disana ia melihat Camila yang menampar Elios dengan wajah datar miliknya.

"Berani sekali kau menatapku dengan tatapan seperti itu. Kau fikir siapa dirimu?!"

Am I Scary?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang