"Be benarkah?"Luna mengangguk sembari makan dengan satu tangan memegang garpu dan satu lagi memegang sebuah ipad berlogo apel.
"Ya, salah satu guru dari sekolahmu mati dalam keadaan mengenaskan. Tubuhnya terpotong potong bahkan kepalanya pun terpisah dari badannya. Hii ngeri." Ujar Luna sesuai apa yang ia baca dari artikel yang berada di tabletnya.
"Siapa nama gurunya?" Tanya Evelyn.
"Valerie Mante."
Itu kan guru kimia yang tak suka padanya. Fikir Evelyn dalam hati.
"Kira kira siapa pelakunya?"
"Entahlah, tapi menurut keterangan yang melakukan itu adalah seorang psikopat."
"Ah," Evelyn mengelus bulu kuduknya yang merinding.
Camila yang mendengarnya pun ikutan bergidik.
Key mengambil sebuah tisu lalu mengelap mulutnya. Sedangkan Elios makan namun sesekali melirik pada Evelyn.
Camila yang menyadari tatapan itu menatap Elios curiga.
"Ah Evelyn sudah selesai. Kakak ayo pergi." Ujar Evelyn dengan semangat dan ceria.
Elios berdiri dari duduknya.
"Elios selesaikan dulu makananmu." Perintah Key.
Dan seperti biasa Elios berjalan berlalu mengacuhkan perintah itu. Fokusnya hanya pada Evelyn. Ya hanya pada kekasihnya itu.
Dan Camila menatap itu semua menatap bagaimana tatapan memuja itu selalu terarah pada Evelyn. Elios memang tak bisa mengontrol tatapan suka nya itu. Dan kini perasaan curiga perlahan lahan mulai timbul di benaknya.
Elios menoleh ke belakang, melihat kening Camila yang mengerut. Dan itu membuat seutas seringai terukir dari bibirnya.
***
Sepanjang jalan menuju sekolah mereka, Evelyn menggandeng tangan Elios sambil mengoceh tak jelas.
Namun tiba tiba mata Evelyn berkaca kaca. Ia menghentikan langkahnya seraya mendongak menatap Elios.
Elios yang melihat mata Evelyn yang berkaca kaca segera menyentuh pipi itu.
"Ada apa hmm? Kenapa menangis? Katakan pada kakak."
"Kak, Evelyn jahat ya?"
"Tentu tidak, Evelyn adalah yang terbaik di dunia."
"Tapi tapi kenapa Evelyn merasa senang ketika mendengar guru itu mati hiks hiks."
"Kenapa ya kak?"
"Evelyn senang?"
Eveleyn mengangguk cepat lalu melilitkan lengannya di tubuh Elios "Iya, Evelyn jahat kan."
"Dia kan selalu menganggu Evelyn dan membuat kesayangan kakak ini menangis. Jadi, dia pantas mati."
"Benarkah?"
Elios menjawab dengan anggukan. Tanpa terasa sekarang mereka berdua sudah memasuki pagar sekolah.
Semua orang membisu ketika melihat Elios datang dengan aura gelapnya. Pria bertubuh tinggi dengan aura gelapnya dan dingin itu datang bersama dengan gadis yang justru memiliki aura yang bertolak belakang. Aura yang begitu lembut, ceria dan hangat layaknya senyum mentari.
Semua orang menunduk takut ketika Elios melewati mereka. Karena semua orang tau betapa gilanya pria itu.
Betapa kuatnya dia, betapa kejam dan cintanya dia pada Evelyn.

KAMU SEDANG MEMBACA
Am I Scary?
RomanceElios Lison Adalah seorang pria buruk rupa yang jauh dari kata sempurna. Hari hari yang ia lalui selalu bertemankan penderitaan dan kesepian. Ada saja cemohan dan cibiran datang setiap satu langkah kaki ia berjalan. Hingga ia memutuskan untuk menut...