Daripada mansion tempat ini lebih terlihat seperti istana tua yang terbengkalai.Padahal jika diliat dari luar mansion tua ini terlihat biasa saja. Namun siapa sangka jika masuk ke dalam tempatnya ternyata sangat luas. Evelyn hampir tersesat. Namun untunglah Evelyn menemukan jalan keluar. Dan sekarang ia hanya mengais ngais salju dengan harapan agar bosannya segera hilang.
Dari tadi Evelyn mencari dimana letak perpus. Dan karena alasan mencari perpus itu lah ia hampir saja tersesat.
"Waktunya makan nyonya." Ujar kepala pelayan yang entah sejak kapan sudah ada di belakang, tepat di sebelah tiang hitam itu.
Evelyn yang sedang bertekuk lutut segera mengangkat wajahnya lalu berdiri dan menoleh pada wanita di belakangnya itu.
"Sebentar lagi tuan pulang. Saya akan dihukum." Ujar pelayan tersebut dengan nada rendah.
Maksudnya? Batin Evelyn.
"Ayo ikut saya."
Tanpa membantah Evelyn mengekori kemana kepala pelayan itu pergi.
***
Setelah melewati jalan yang cukup panjang akhirnya Evelyn sampai di meja makan. Diatas meja itu terdapat banyak hidangan yang sudah disiapkan khusus untuk dirinya.
Dan ketika Evelyn ingin menjejakkan pantat ke atas kursi. Tiba-tiba sebuah kalung berlian melingkar di lehernya.
"Hai."
"Kak!" Seru Evelyn. Evelyn segera berhambur ke pelukan Elios lalu mencium bibir itu.
Evelyn melepaskan tautan mereka dan bertanya "Kak, Ev sendiri. Tak ada teman disini. Hanya kepala pelayan yang berbicara dengan Ev tapi yang lain tidak."
"Ada apa kak?"
Elios menggeleng "Kau tak boleh bicara dengan orang lain sayang."
"Maksudnya?"
"Itukan sudah menjadi peraturan kita dari dulu."
"Ka kapan?"
"Untuk kepala pelayan dia orang terpercaya jadi tak apa. Yang lain tak boleh, sayang kakak sedih kau melupakan perjanjian kita."
Evelyn bingung. Benar, ia memang pernah membuat perjanjian dengan Elios untuk tidak berbicara dengan pria. Tapi para maid disini bukan pria mereka wanita.
"Dan apa ini?" Elios melihat ke arah jam besar yang bergantung di dinding. Kemudian melihat kepada kepala pelayan melalui ekor matanya "Jam makan mu bukankah seharusnya 30 menit sebelum ini?"
Elios menatap kepada kepala pelayan seolah meminta jawaban. Tatapan itu dingin tak ada ekspresi. Membuat yang ditatap merinding seluruh tubuh.
Kepala pelayan tersebut merendahkan tubuhnya "Kesalahan saya yang mencari nyonya tapi tak kunjung ketemu."
Elios mengangkat dagunya. Ia menatap Kepala pelayan tersebut datar. Setelah itu Elios menyeru tiga bodyguard yang ada belakangnya. Seolah mengerti bodyguard itu mengangguk lalu mendekati kepala pelayan tersebut, dan langsung menamparnya di tempat.
Kemudian Bodyguard tersebut menyeret tubuh Kepala pelayan itu membawanya masuk ke dalam sebuah ruangan.
"Maafkan saya tuan, tolong ampuni saya. Kasihani saya. KASIHANI SAYA TUAN."
Kepala pelayan tersebut memohon mohon dengan menjerit-jerit. Kemudian suaranya semakin lama semakin samar lalu menghilang.
"Ka kakak? Ada apa?"
Elios membawa Evelyn masuk ke dalam pelukannya "Shhtt tidak sayang. Tak ada apa apa."
"Sekarang lanjut makan ya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Am I Scary?
RomanceElios Lison Adalah seorang pria buruk rupa yang jauh dari kata sempurna. Hari hari yang ia lalui selalu bertemankan penderitaan dan kesepian. Ada saja cemohan dan cibiran datang setiap satu langkah kaki ia berjalan. Hingga ia memutuskan untuk menut...