Chapter 9: My Ev

49.1K 3.3K 679
                                    


"Umm~"

Evelyn sedang bercumbu dengan Elios. Sepasang kekasih itu tengah bercumbu dengan mesra.

Jam menunjukkan pukul 04.40 subuh hari. Segera Evelyn melepaskan tautan cumbuan mereka. El sungguh tak rela melihat Evelyn yang bersiap siap turun kebawah.

"Sayang." Elios melilitkan tangannya di pinggang Evelyn menahan agar gadis itu tak pergi jauh darinya.

Perlu diketahui, Evelyn selalu datang di malam harinya ke loteng dan tidur bersama dengan Elios diam diam. Terus seperti itu hingga mereka besar sampai sekarang.

Evelyn mengecup bibir Elios sekilas.

"Kakak tau kan ibu biasanya bangun pagi. Bahaya jika ibu tau kita tidur bersama." Ujar Evelyn seraya melipat selimut dan meletakkannya di dalam lemari usang yang ada di loteng itu.

Elios berdiri ia mengecup leher jenjang kekasihnya dari belakang. Dan kemudian menyeringai.

"Dasar gadis nakal."

"Kakak..." Imbuh Evelyn merengut.

Elios semakin mengeratkan pelukannya pada Evelyn. Kemudian berbisik di telinga Evelyn "Kau tau kan sayang? Kau hanya boleh nakal padaku. Hanya padaku, kau mengerti kan?"

Evelyn berbalik lalu melilitkan tangannya di leher Elios "Tentu."

Lalu Evelyn menghisap leher Elios membuat sebuah kissmark disana. Suatu kebiasaan yang menjadi hobi si cantik Evelyn.

"Hmm..." Elios memejamkan matanya berusaha menahan erangan agar tak keluar. Dan tentunya menahan dibawah sana yang sesak ingin dipuaskan.

Setelah itu Evelyn menjauhkan wajahnya memasang tampang sendu.

"Ev tak suka berpisah dengan kakak."

"Kenapa kita terus seperti ini? Ev tak suka dengan hubungan kita yang selalu disembunyikan. Ev tak suka."

El mengelus pipi Evelyn dengan lembut "Sabar ya sayang, sebentar lagi semuanya akan berakhir dan kita akan bersama."

Evelyn merengut "Baiklah."

Ketika mereka kembali berpelukan. Evelyn dapat merasakan sesuatu yang menonjol dan keras di sebalik celana jeans yang Elios kenakan.

Dengan polos Evelyn memegangnya hingga reflek Elios mengerang.

"Kak El keras sekali. Kenapa dia suka keras?"

Karena Evelyn terlanjur memegangnya. Dengan sengaja Elios mengarahkan telapak tangan Evelyn menyentuh gumpalan disebalik celana jeans itu, menggesekkannya hingga ia mengerang nikmat.

"Ev mau lihat. Boleh ya?"

Elios mendongakkan wajahnya keenakan. Setelah itu ia menatap Evelyn dan mengangguk.

"Apapun yang kau inginkan sayang. Apapun."

Segera Elios membuka celana miliknya dan terpampang lah batang keras besar dan sangat panjang. Ukurannya sangat gila membuat Evelyn melotot.

"Besar kak. Ini tempat kakak pipis kan?"

Evelyn kebingungan ia panik ketika melihat wajah Elios yang tiba tiba memerah.

"Kak El kenapa? Kak El sakit?" Tanya Evelyn dengan mata berkaca kaca.

Elios menggeleng "Bukan kakak."

"Tapi dia. Dia ingin Evelyn." Elios menunjuk pada miliknya satu tangannya ia gunakan untuk mengocok miliknya sambil menatap Evelyn penuh nafsu menjadikan wanita itu sebagai objek fantasinya.

Am I Scary?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang