Chapter 24: Fury of the Gods

39.7K 2.9K 1K
                                    

Dua minggu berlalu.

Hanya tinggal dua minggu lagi penyerahan hasil ujian akan diumumkan. Evelyn gelisah, ia takut tak naik kelas karena biasanya nilainya selalu rendah.

Tapi untunglah kemarin sebelum ujian ia selalu belajar bersama dengan Elios. Namun bukannya belajar dengan serius Evelyn malah terbawa suasana dan malah bercinta dengan Elios di setiap waktu.

Sekarang ia menyesal karena lebih memilih untuk menggoda Elios mengajak pria itu bermain kuda kudaan daripada fokus pada persiapan ujian.

Telepon berdering, menandakan panggilan masuk. Evelyn mengambil hp miliknya yang berada di saku baju.

Seutas senyum terbit ketika melihat siapa pemilik panggilan tersebut.

"Ya kak El?"

"Ev kemana?" Tanya seberang sana dengan suara serak.

Elios terbangun di malam hari karena tak mendapati Evelyn yang berada di sebelahnya.

"Hehe, Ev pengen banget kak makan stroberi. Ev lihat di kulkas gak ada, pelayan semua sudah tidur jadi pergi sendiri aja."

"Kenapa tak bangunkan kakak hmm? Kakak susul Ev ya, Ev lagi dimana?"

"Di emm.." Evelyn menatap ke sebelahnya.

"Di sebelah toko buku yang biasa Ev pergi."

"Baiklah tunggu disana ya. Jangan kemana mana."

"Iya..."

"Love you"

Terdengar kekehan di sebrang sana "Too."

Evelyn segera mematikan teleponnya sambil menahan gemas. Wanita cantik itu menepuk nepuk pipinya berusaha menahan pekikan yang ingin keluar.

"Kak El nakal. Lihat saja Ev akan makan kak El nanti." Batin Evelyn.

Disana Evelyn duduk di tepian jalan. Menunggu Elios datang menjemputnya. Sesekali ia mengeratkan jaketnya mengingat suhu udara malam yang dingin.

Entah kenapa malam malam buta begini rasanya ia sangat ingin memakan stroberi.

Aneh, tak biasanya ia begini.

Sambil menunggu Elios, Evelyn memakan stroberi miliknya dengan lahap. Pipinya terlihat membulat sempurna hingga orang orang yang berlalu lalang hanya bisa menahan gemas ketika melihat tingkah gadis cantik itu.

Namun acara makannya terhenti ketika ada sebuah tangan yang melikit di pergelangan tangannya.

"Ikut aku!"

"Huh?"

Dexter menyeret tangan Evelyn pria itu datang tiba tiba dan memaksa Evelyn tuk masuk ke dalam mobil.

"Tak mau!"

"Cepat!!"

"Ev tak mau!! Lepaskan hiks hiks kak Ell tolong Ev."

Dexter menarik tubuh Evelyn memaksanya masuk ke dalam mobil itu dan akhirnya Evelyn lun masuk dengan paksaan.

Di dalam mobil tersebut ada Elaine yang sedang menangis sesenggukan.

"Ka kak Elaine?"

"Ev hiks bayiku hiks bayiku sudah tiada Ev itu semua karena pria gila itu hiks dia menggugurkan bayi kami."

"A apa?"

Dexter menyeringai, itu benar ia menggugurkan kandungan Elaine karena ia hanya ingin anak dari rahim si cantik Evelyn.

Am I Scary?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang