Chapter 42: Summer Festival

8.9K 937 57
                                    

"Hari ini ada festival musim panas. Mau lihat sayang?" Tanya Elios.

Setelah keluar dari rumah sakit. Kini mereka berada di luar. Bukan di mansion tua yang menyeramkan itu. Tapi di jalanan bear mountain. Suatu tempat indah yang menjadi liburan hangat untuk orang orang di New York City.

Biasanya, banyak yang mengunjungi tempat yang mereka lalui ini pada awal musim gugur. Karena saat musim gugur tiba tempatnya menjadi sangat indah. Di setiap harinya di musim gugur sekeliling taman akan berwarna seperti warna dari matahari terbenam. Oleh karenanya banyak orang yang tertarik dan jatuh hati.

Setelah melewati bear mountain. Akhirnya Elios dan Evelyn tiba di sebuah festival musim panas di mana banyak sekali orang orang yang sibuk berlalu lalang dan bersuka cita menikmati hangatnya festival.

Suara berisik dengan suara musik. Dan alunan piano juga iringan gitar mengitari tempat ini. Memberikan izin pada siapapun yang jatuh hati dan terkesima pada iringan musik mereka untuk membayar berapapun sesukanya.

Mereka lebih menikmati memainkan musiknya daripada fokus dengan uang. Hal itu malah membuat orang jatuh cinta dan mengeluarkan koin serta selembaran yang menampilkan dollar Amerika ke pada mereka. Pemberian itu pantas, karena mereka telah berhasil menciptakan suasana yang ceria.

Saat Evelyn tiba kemari semua mata tertuju padanya. Tentu, ia menjadi pusat perhatian karena ia berdarah Prancis yang memiliki wajah khas bak boneka hidup.

Berpasang mata banyak yang melirik ke arah mereka berdua. Karena mereka sangat serasi. Satu tampan dan yang satu lagi cantik. Persis seperti pasangan di negeri dongeng.

Elios menggenggam tangan Evelyn membawanya untuk menikmati hari. Karena kata dokter Evelyn tak boleh selalu terkurung dalam tempat gelap karena itu akan semakin memperburuk kondisi mentalnya. Ia harus di bawa menuju ke tempat yang cerah agar suasana hatinya perlahan lahan membaik. Akhirnya, Elios dengan berat hati menerima itu dan membawa Evelyn kembali ke dunia luar mencoba belajar dan menerima berpasang pasang mata yang melihat Evelyn dengan tatapan takjub.

Festival tersebut penuh dengan warna warni. Suasananya begitu hangat begitu berbanding terbalik dengan hutan mansion milik Elios yang begitu dingin dan menyeramkan.

Mata Evelyn lurus memandang sebuah gumpalan gulali merah muda berbentuk beruang. Elios yang menyadari tatapan tersebut segera mendekati toko kecil di festival itu dan membeli gulali tersebut kemudian memberikannya pada Evelyn.

Evelyn diam melihat gulali tersebut. Tangan Elios terulur untuk menarik sebagiannya lalu menengadahkan ke depan mulut Evelyn.

"Coba sayang." Kata Elios.

Tak ada respon Evelyn hanya diam. Hingga kemudian ia membuka mulutnya kecil dan menerima gulali tersebut.

Elios senang, Evelyn merespon.

"Enak?" Tanya Elios lembut.

Setelah itu pandangan Elios tertuju pada sepeda yang disediakan untuk dipesan dan diperbolehkan tuk bermain di sekeliling.

Elios memberikan gulali di tangannya pada Evelyn lalu menarik tangannya membawa Evelyn mendekati sepeda tersebut.

Elios membayarnya. Lalu ia naik sepeda tersebut kemudian tersenyum pada Evelyn.

"Naiklah sayang." Elios menunjuk ke belakang. Pada boncengan belakang sepeda.

Tak ada respon. Elios menarik pinggang Evelyn pelan lalu membawanya untuk duduk di kursi boncengan belakang tersebut. Akhirnya Evelyn duduk di sana.

Setelah itu Elios membawa Evelyn mengitari taman festival sana. Elios fokus pada jalanan. Sedangkan wanita dan gadis gadis di taman tersebut memekik saat melihat Elios. Pria itu tampan sekali.

Am I Scary?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang