•1•

6.4K 355 40
                                    

Jangan lupa tinggalkan jejak ⭐ dan komentar

Happy reading!

Drtttt drtttt

Jimin yang tengah berbaring sembari membaca novelnya menoleh pada ponsel yang berdering diatas bantal, Tangannya terjulur meraih ponselnya dan tersenyum saat siapa yang menelfon malam malam begini.

"Haloo"

"Malem cantik"

Jimin terkekeh saat mendengar sapaan manis dari sang kekasih.

"Tumben malem malem nelfon?"

"Nggak papa sih. Cuma kangen doang"

"Kangen apaan? Tadi kan kita pulang bareng, belum juga 2 jam kita pisah"

"Ya elah ji. Kan kangen nggak bisa diatur, datangnya kapan aja"

Jimin mengangguk lalu bergumam

"Ngomong ngomong aku baru sampe rumah" terdengar kekehan dari ujung sana

"Kok baru pulang, kan udah dari tadi nganterin aku nya?"

Tak menjawab, yoongi malah tertawa canggung "anu..."

"Jangan bilang kamu ikut balapan tadi!?"

"Si namjoon yang ngajakin, kan gengsi kalo nolak ji. Lagian hadiahnya besar, gila! 100 juta!"

Lah nyalahin namjoon lu yoon.

"Sejak kapan sih kamu tertarik sama uang yoon"

"Sorry"

Jimin hanya diam tanpa berniat menjawab. Dia sebenarnya kesal campur cemas saat melihat tingkah yoongi yang sama sekali tidak berubah dengan yoongi saat SMA, julukan sang brandalan masih tetap melekat erat padanya.

Jimin tak habis pikir bagaimana harus membuat yoongi mengerti jika mereka itu sudah besar, mereka sudah menjadi mahasiswa 3 tahun lamanya. Tak ada waktu untuk bermain main lagi bukan?

"Ji maaf ya, aku gini cuma buat seneng seneng doang kok ji. Pelajaran aku nggak ketinggalan sayang."

Jimin paham, itulah yoongi sang brandalan yang tak akan pernah patuh dan menuruti perkataan siapapun. Termasuk jimin sekalipun. Jimin pun tak terlalu melarang apa yang akan kekasihnya itu perbuat. Toh sampai sekarang yoongi baik baik saja, dia masih bersama jimin dan akan selalu seperti itu.

"Ya udah. Yang penting kamu baik baik aja"

.
.

Jimin melenggang masuk kedalam kelasnya lalu duduk dan kembali melihat apa buku tugasnya sudah dibawa apa belum, merasa lengkap jimin pun dengan santai memainkan ponselnya menunggu sang sahabat datang.

Benar, ntah sejak kapan jimin mulai membuka diri pada dunia luar, yang dulunya dia kekantin dan makan sendiri, kemana mana sendiri, sekarang berubah setelah dia menemukan teman yang sangat baik padanya.

Jungkook Mahesa.

"Jimin!!"

Nah, panjang umur.

"Lama banget sih lo"

"Elah, telat berapa menit doang kok. Lo jangan kek cewek deh jim, ngambekan mulu"

Jimin terkekeh lalu berbalik dan menatap jungkook yang duduk dibelakangnya.

"Denger denger profesor Hansung nggak dateng loh hari ini"

Mata jimin melebar tak percaya "beneran!?"

[END]Brandalan KampusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang