Jimin kembali menarik selimutnya saat hawa dingin begitu menusuk tulangnya. Ntah sudah jam berapa sekarang jimin tak tau, yang jelas dia sangat mengantuk dan enggan membuka mata.
Drtttt drtttt
Jimin mengernyit saat ponselnya bergetar diatas nakas, jimin hanya mengabaikan dan melanjutkan tidurnya. Badannya sangat lelah karna diamerika kemaren dia tak memiliki waktu tidur yang cukup. Jimin membuka sebelah matanya dan menatap jendela.
Sepertinya sudah pagi.
Namun dia tak perduli dan kembali menutup matanya, masa bodoh dengan kelasnya hari ini. Dia ingin bolos saja.
Drttt drttt
"Iss siapa sih!" Dengan kesal dia meraih ponselnya dan menerima panggilan tanpa melihat nama sipenelfon.
"Hallo..."
"....."
"Halloo??" Jimin mengernyit kesal dengan mata yang tetap tertutup "ini siapa sih? Gue tutup nih kalo mau iseng!" Baru saja ingin menjauhkan ponselnya, suara diujung sana membuat pergerakan jimin berhenti
"Ji"
Mata jimin yang tadinya tertutup rapat langsung terbuka lebar.
Ji?? Panggilan itu kan....
"Jimin..."
Jantung jimin berdebar kencang, dia segera duduk lalu menatap layar ponselnya. Nomor yang tak dikenal tentu saja.
"Y-yoongi??" Sungguh, jimin sangat berharap yang menelfonnya saat ini adalah yoongi.
"Iya, ini aku"
Oh tuhan! Terima kasih banyaakk!
Air mata jimin mengenang tak mampu menahan haru, yoonginya. Yoonginya sudah sadar!!
"Y-yoongi kamu udah sadar??"
"Iya, aku udah sadar" suaranya terdengar lemah dan serak.
"A-aku seneng banget"
"Aku juga"
Jimin meremas tangannya "a-aku minta maaf..."
"Untuk apa?"
"Semuanya. Tentang sehun, taehyung dan juga jihoon"
"Ga papa, semuanya udah lewat kan? Aku baik baik aja"
"Tapi engga dengan kita"
Hening.
Hanya terdengar deru nafas dan bunyi alat-alat medis disana
"Yoongi"
"Hm?"
"Aku kangen kamu"
"Aku juga kangen banget sama kamu"
Jimin tersenyum sendu "kemaren aku kesana, nemenin kamu selama tiga hari tapi kamu nya ga bangun bangun" rengek jimin pelan
Terdengar suara kekehan yang sangat sangat jimin rindukan.
"Kemaren kamu kesini hm?"
"Iya, sama papa. Karna papa ada urusan disana, aku khawatir yoongi, aku fikir kamu kenapa napa. Aku takut..."
"Takut apa?"
"Aku takut kehilangan kamu, aku minta maaf sayang. Aku ga percaya sama kamu, aku salah faham dan tuduh kamu yang engga engga. Dan dengan bodohnya aku malah.. mutusin kamu" ucapan jimin memelan, lidahnya kelu karna perasaan bersalah yang memenuhi dirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[END]Brandalan Kampus
Teen Fiction•Yoongi dan Jimin udah jadi anak kuliahan nih. Gimana ya cerita mereka setelah berganti status menjadi mahasiswa? Apakah cinta mereka masih tetap sama kuatnya dengan kedatangan konflik2 baru? ❗Baca dulu brandalan sekolah agar tau kisah nya dari awal...