•43•

1.9K 169 34
                                    

Drttt drttt...

Drttt drtttt...

"Nghh~" tanpa membuka mata jimin pun meraih ponselnya yang berada di atas nakas. Menggerutu pelan karna panggilan masuk yang mengusik tidurnya.

Tanpa membuka mata jimin pun menerima panggilan tanpa melihat nama sang penelepon.

"Hallo..."

"Hallo nak"

"Pa? Ada apa nelfon jimin malam malam gini?" Tanya jimin sambil melihat jam di ponselnya. Masih jam 12 malam, dia baru saja terlelap setelah menonton film horor bersama yoongi tadi.

"Papa sama mama dirumah sakit"

Mata jimin langsung terbuka saat mendengar ucapan papa nya "dirumah sakit? Kenapa? Mama baik baik aja kan pa?"

Suara jimin yang cukup keras membuat yoongi yang tidur disebelahnya pun menggeliat pelan.

"Mama kamu mau lahiran sayang, kamu cepat kesini ya. Nanti papa share lock"

"Hah!! Mama mau lahiran!?" Pekiknya yang total membangunkan yoongi.

"Iya, ya udah kamu cepetan kesini ya sayang"

"I-iya pa!" Jimin bergegas mematikan ponselnya lalu menatap yoongi yang juga menatapnya. Mereka sama sama terkejut.

"Mama lahiran! Kita kerumah sakit sekarang"

"Oke, ga usah mandi, tukar baju trus pake jaket yang tebel aja"

Mereka pun sama sama turun dari kasur lalu mulai mencari baju yang akan mereka pakai dengan gusar. Ini sangat mendadak membuat mereka berdua kelimpungan.

"Yoon cepetaaan!!"

"Iya sabaaar" yoongi mengambil sendalnya dan menentengnya keluar, bergegas menghidupkan mobil sembari menunggu jimin mengunci pintu rumah.

Mereka sudah pulang dari liburan seminggu yang lalu sebenarnya, lalu tadi setelah pulang dari kampus mereka memilih untuk mengabiskan malam dengan menonton film horor karna besok libur, baru saja akan terbang kedunia mimpi tiba tiba saja papa nya menelfon dan mengatakan mamanya lahiran.

Bagaimana tidak panik? Karna dokter mengatakan zena akan lahiran dua minggu lagi, ternyata lebih cepat dari prediksi.

"Yoon aku khawatir"

"Kenapa?"

"Akh takut mama sama adek bayi kenapa napa"

Yoongi menoleh dan meraih tangan jimin, mengenggam nya erat sembari mengelusnya lembut.

"Jangan fikir yang macem macem sayang. Berdo'a untuk mama dan calon adik semoga selamat oke"

Jimin mengangguk dan memejamkan matanya sembari melafalkan do'a untuk keselamatan mama dan calon adiknya.

20 menit kemudian mereka sampai dirumah sakit tempat mamanya dilarikan.

Mereka bergegas keluar mobil lalu berjalan kedalam, hingga jimin pun melihat papanya yang tengah berdiri dengan gusar dan taehyung yang sedang duduk di kursi tunggu didepan ruangan persalinan.

"Pa!" Jimin berlari lalu memeluk papanya erat "mama bakalan baik baik aja kan pa? Adik bayi juga kaan?"

"Do'ain yang terbaik ya sayang."

Jimin mengangguk lalu melepaskan pelukannya sembari menatap kearah pintu yang tertutup.

Lalu dia pun berjalan mendekati yoongi yang sedang duduk tak jauh dari taehyung, mengambil tempat disebelahnya dan mengenggam tangan yoongi kuat, meminta kekuatan dan ketenangan dari nya.

[END]Brandalan KampusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang