•22•

1.6K 184 21
                                    

Yoongi berjalan lesu kedalam kamar jimin, matanya menangkap tubuh mungil kekasihnya yang masih tertidur nyenyak diatas tempat tidur.

Seolah tak tau kejadian apa yang baru saja terjadi.

Yoongi berdiri mematung tepat disebelah jimin. Dia marah, kecewa dan tak tau harus berbuat apa.

Dia tau jimin tak salah, dia tau jiminnya tak sadar karna sedang sakit. Namun rasanya tetap saja mengecewakan.

Mati matian dia mengerjakan tugasnya disana agar selesai sebelum waktunya supaya dia bisa cepat pulang dan bertemu dengan jimin. Mendengar isak tangis dan suara serak jimin dari ujung sana mengacaukan fikiran yoongi.

Dengan senyum lebarnya dia mengendarai mobilnya agar cepat sampai, namun setelah tiba dirumah kekasihnya, bukannya disambut dengan baik, dia malah melihat sesuatu yang seharusnya tidak dia lihat.

"Ji, aku harus gimana?"

Mata yoongi meredup melihat mata kekasihnya perlahan mengerjap lalu terbuka.

"Yoon..gi?"

Senyum tipis terpatri diwajah yoongi yang nampak kelelahan dan kecewa menjadi satu.

"Hai"

Jimin ikut tersenyum lalu menyentuh lengan yoongi "kamu disini?"

"Aku disini sayang"

Perlahan mata sayu itu berkaca kaca, lalu satu kedipan menumpahkan air mata yang sudah jimin tahan sejak kemaren.

"Hiks peluk~"

Perlahan yoongi berbaring disebelah jimin, ikut masuk kedalam selimut lalu menarik jimin kedalam pelukannya. Membiarkan jimin menangis kencang didadanya.

"Shh kenapa nangis hm?"

Jimin menggeleng dan terus menangis, ingatannya tentang sehun kembali berputar diingatannya.

"A-aku hiks aku kangen~"

"Aku juga" yoongi merunduk lalu mengecup kepala jimin lembut "makanya aku cepat pulang, buat kamu"

"Kenapa lama hiks hiks aku nggak mau jauh jauhan lagi hiks aku takut~"

Yoongi mengernyit saat merasa badan jimin bergetar dan remasan dibajunya mengerat.

"Takut kenapa ji? Kamu kenapa?"

"A-aku hiks hiks ta-takut kamu kecewa"

Hati yoongi mencelos, bayangannya saat taehyung mencium jimin tadi kembali berputar dikepalanya. Dia tak ingin membahas itu sekarang, sumpah!

"Udah, nggak usah dibahas ya. Kamu lagi sakit sayang, jangan nangis nanti makin sakit kepala nya"

"Kamu harus tau~"

"Iya, tapi ceritanya besok aja, sekarang udah malem. Waktunya kamu istirahat"

Dengan isak kecilnya jimin mengangguk patuh lalu menenggelamkan wajahnya pada dada yoongi.

Dia merasa aman dan keresahan dihatinya perlahan menguap "jangan kemana mana, kamu nginep disini"

Yoongi ingin bilang tidak, namun ini jimin, tak mungkin dia menolak permintaan kecil kekasihnya ini bukan? Meski tengah kecewa yoongi tetap tak akan tega menolak jimin.

"Iya, aku nginep. Besok nggak usah kekampus dulu ya, harus istirahat dulu sampe sembuh"

Jimin kembali mengangguk lalu memeluk tubuh besar itu erat, seakan tak ingin yoongi kembali pergi jauh darinya.

Tak lama kemudian dengkuran halus terdengar, yoongi menunduk dan menatap jimin yang sudah tertidur pulas.

Yoongi ikut mengeratkan pelukannya, hatinya kecewa, namun untuk saat ini, kesehatan jimin nomor satu.

[END]Brandalan KampusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang