•35•

1.9K 187 24
                                    

"hhhh" jimin kembali menghela nafas pelan, sudah seminggu berlalu namun belum ada kabar baik apapun. Om gen pun tak lagi memberi kabar pada hoseok.

Jimin gelisah, dia tak suka berada dalam keadaan seperti ini. Ingin rasanya jimin menangis keras dan mengeluarkan isi hatinya. Namun tak bisa, rasanya suaranya sudah habis karna menangis terus sejak kemaren.

"Yoongi... Aku kangen..."

Dengan murung jimin berjalan dikoridor kampusnya. Dia terpaksa pergi kekampus karna dia ingat, hari ini ada ulangan yang tak bisa dia lewatkan.

Meski otaknya sedang kacau, namun pelajaran nomor satu. Dia tak ingin pelajarannya semakin tertinggal karna masalah ini.

"Jimin!!"

Jimin menoleh dan tersenyum tipis melihat siapa yang datang.

"Namjoon, hoseok"

Hoseok dan namjoon berhenti tepat dihadapan jimin

"Akhirnya lo kekampus juga"

"Kenapa emang?"

"Ga papa. Gue cuma khawatir sama pelajaran lo, gue juga ga tega liat lo nangis terus akhir akhir ini"

Jimin menarik sudut bibirnya mendengar ucapan hoseok.

"Gue baik baik aja kok" jimin teringat sesuatu "udah ada kabar?"

Hoseok mengangguk pelan "udah, tapi kabarnya masih sama kaya terakhir kali kita denger. Yoongi masih koma"

Wajah jimin semakin murung, hatinya semakin galau mendengar kabar itu.

"Do'ain yoongi terus. Lo fokus sama belajar lo, jangan sampe nilai lo menurun trus yoongi kecewa"

"Gue ngerti... Gue duluan ya"

Hoseok dan namjoon pun mengangguk dan membiarkan jimin pergi dengan langkah lesu.

Jimin meletakkan tasnya diatas kasur, berjalan memasuki kamar mandi dan membersihkan dirinya. Setelah selesai jimin memilih duduk diatas kasur sambil memandangi ponselnya yang sepi.

Rasanya ingin sekali menghubungi yoongi kembali, berharap jika yoongi sudah terbangun dan menerima panggilannya. Menyapanya dengan kata manis yang selalu dia ucapkan padanya.

Alih alih menekan nomor yoongi, jimin malah mematikan ponselnya dan meletakkannya diatas nakas.

Tok tok tok!

"Jimin. Ini papa, boleh papa masuk?"

"Masuk aja pa" sahut jimin pelan

Lalu perlahan pintu pun terbuka, menampakan sosok tegap ayahnya yang perlahan masuk kekamarnya.

"Anak papa, apa kabar hm?"

Jimin tersenyum tipis melihat papanya yang duduk disampingnya. Sudah 3 hari mereka tak bertemu karna papanya yang harus keluar kota mengurus bisnisnya.

"Jimin baik pa"

"Kata mama, jimin masih nangis terus ya, tiap malem?"

"Ya gimana lagi pa, jimin ga tau harus gimana"

"Belum ada kabar?"

Jimin menggeleng pelan.

"Kenapa ga kesana aja temuin yoongi nya?"

Jimin mendongak dan menatap papanya bingung "jimin ga bisa kesana pa"

"Kenapa?"

"Mama-" jimin menginggit bibir bawahnya menahan tangis

[END]Brandalan KampusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang