*39*

2K 188 13
                                    

"kita pulang sekarang?"

Jimin yang masih nyaman di gendongan yoongi mengangguk pelan.

"Ya udah, aku anter pulang ya. Nanti biar aku pake taksi"

"Jangan" rengek jimin pelan "kita pulang kerumah mama aja, jangan antar kerumah papa"

"kenapa hm?" Yoongi mengeratkan pelukan lalu mulai melangkah keluar bandara, menuju parkiran. Sebenarnya dia berniat ingin pulang dengan taksi saja tadi, tapi ternyata jimin bawa mobil sendiri.

"Aku masih kangen. Mau sama kamu terus, ga mau pisah lagi. Boleh?"

"Boleh. Apapun untuk kamu sayang" lalu yoongi pun berhenti tepat disamping mobil berwarna putih yang dia ketahui milik jimin.

Yoongi pun berjalan kesamping mobil, membuka pintu untuk jimin dan menyuruh kekasihnya untuk duduk dikursi penumpang. Setelah kekasihnya nyaman dia pun bergegas masuk kedalam kursi pengemudi lalu mulai menjalan kan mobil itu.

"Yoon..."

"Hm??" Yoongi melirik dan terkekeh geli melihat jimin yang menatapnya dengan wajah memelas

"Kenapa muka nya gitu hm? Laper? Mau berenti dulu buat makan?"

"Bukan" rengek nya pelan "sekali lagi aku minta maaf..."

"Ji, udah ya. Jangan dibahas terus sayang"

"Tapi aku kepikiran"

Yoongi diam dan membiarkan jimin meraih tangannya lalu memainkan jari jarinya pelan "coba aja aku dengerin penjelasan kamu waktu itu, pasti semua bakal baik baik aja kan"

Yoongi menghela nafas pelan lalu mulai bertanya, sebenarnya dia enggan sekali membicarakan ini sekarang, tapi apa boleh buat, yoongi tak ingin jimin jatuh sakit karna memikirkan hal yang tak harus dia fikirkan.

"Sekarang cerita ke aku, kenapa kamu bisa sampai di hotel itu?"

"Waktu itu fikiran aku lagi kacau yoongi, aku pengen perbaiki semuanya dan cari kamu kerumah, tapi kata papa kamu, kamu ga dirumah, pas mau cari kekantor agensi tiba tiba aja ada yang kirim aku Alamat hotel itu dan ternyata itu jihoon"

"Huh? Dia ngirim pesan kekamu?"

Jimin hanya mengangguk mengiyakan "aku syok, ga nyangka bisa liat kejadian kaya gitu. Makanya aku emosi, maaf ya"

Yoongi pun menoleh lalu tersenyum tipis "ga papa sayang, bukan salah kamu. Trus gimana ceritanya kamu bisa tau kalo aku dijebak?"

"Aku denger semuanya dari jihoon sendiri. Aku ga sengaja denger dia nelfon sama seseorang bahas tentang kita, aku tanya kan eu dia nya ga ngaku, Karna emosi aku tonjok eh dia nya nangis"

"Beneran kamu tonjok dia?"

Jimin kembali mengangguk dan mengenggam tangan yoongi erat "saat itu juga aku cari kamu sampe ditempat balap itu yoongi. Waktu aku pulang sama taehyung, ditengah jalan ada yang hadang kita dan kamu tau akhirnya gimana. Aku hampir kehilangan kamu yoon"

"Maaf bikin kamu khawatir"

"Kamu tau ga, setelah aku bawa kamu kerumah sakit. Aku pergi buat balas dendam ke sehun. Terus waktu aku balik kerumah sakit, tiba tiba aja temen temen bilang kalo om gen bawa kamu pergi. Waktu itu aku bener bener ga tau harus apa, aku kacau ba—"

"Tunggu, apa?"

Jimin mendongak dan menatap yoongi yang tengah menatapnya terkejut.

"Apa?"

"Kamu balas dendam ke sehun?"

"Iya. Aku balas pukul dia pake tongkat yang dia pake buat mukul kamu"

[END]Brandalan KampusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang