•31•

1.9K 175 56
                                    

"JIMIN!!"

"Sial!" Taehyung bergegas membuka pintu dan ingin menghajar orang yang memukul kaca mobilnya. namun sayang, ternyata ada seseorang lagi yang memukul pundaknya hingga taehyung lemas dan jatuh sembari memegang kepalanya nyeri.

Laki laki itu tersenyum miring sambil mengelus tongkat baseball nya lalu menoleh menatap jimin yang terus memberontak agar lepas dari pegangan dua anak buahnya.

"Bawa dia, gue udah nggak sabar lihat kehancuran mereka berdua malam ini"

Yoongi menghela nafasnya pelan, matanya menatap lurus pada lampu lampu dan bintang yang bertebaran.

Dia menyesal telah melakukan hal buruk kepada jimin, bagaimana bisa dia membiarkan nyawa jimin dalam bahaya tadi, seharusnya dia mengikuti apa kata jimin, berbicara berdua dan menyelesaikan kesalah fahaman ini dengan kepala dingin.

Kenapa harus seperti ini. Mereka bukan anak kecil yang apa apa harus saling diam dan menjadikan putus sebagai solusi dalam masalah. Mereka sudah dewasa, mereka bersama pun bukan dalam waktu yang singkat lagi. Tapi kenapa, mereka masih belum bisa mengerti satu sama lain.

"Shit!" Yoongi membanting kaleng sodanya dan berteriak kesal. Dia tak ingin semua berakhir seperti ini. Ini bukan seperti yang yoongi mau, padahal dia sangat mencintai jimin, bagaimana mungkin dia tegah menghianati kekasihnya itu sedangkan, didalam hidupnya hanya ada jimin, jimin dan jimin.

Drtttt drtttt.

Yoongi meronggoh saku celananya, mengeluarkan ponsel dan melihat siapa yang menelfon.

"Apa?"

"Y-yoon, j-jimin shhh" yoongi mengernyit saat mendengar suara taehyung, seperti ringisan menahan sakit.

Tunggu! Apa mungkin jimin-

"jimin kenapa?" Yoongi turun dari kap mobilnya dengan gusar

"jimin diculik"

Mata sipit itu terbelalak kaget, dia bergegas berlari masuk kedalam mobilnya lalu melajukan nya dengan cepat.

"Kenapa bisa brengsek!!"

"Waktu lagi dijalan. Tiba tiba ada yang hadang mobil gue, trus dia bawa jimin"

"Lo kemana hah? Lo biarin mereka bawa jimin!!"

"Ada yang mukul kepala gue dari belakang"

"Fuck!"

Yoongi bergegas memutuskan sambungan, menambah kecepatan mobilnya dan membelah jalan raya.

Yoongi kembali membuka ponsel nya dan melacak keberadaan jimin, beruntung kekasihnya itu selalu menghidupkan GPS nya, hingga yoongi tak kesulitan menemukannya.

Ketemu.

Yoongi kembali melajukan mobilnya, berharap dia tak terlambat dan kehilangan jimin.

Badan yoongi bergetar ketakutan, bayangan jimin yang penuh darah dipangkuannya saat itu kembali berputar diotaknya.

"Jangan lagi tuhan, selamatkan jimin. Ku mohon selamatkan jimin."

"Lepas!!"

"Diem"

Jimin tak mendengar, dia terus menggeliat mencoba membuka ikatan yang melilit tangan dan kakinya kuat.

"Lo ternyata brengsek banget ya! Lepasin gue!!"

"Diem! Berisik banget sih lo dari tadi!? Mau gue bunuh sekarang!!"

[END]Brandalan KampusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang