•41•

2.2K 175 22
                                    

"Yoon..."

Jimin berdecak saat yoongi tak berbalik sedikit pun. Begitulah kalo yoongi sudah bertemu dengan kerjaannya. Dia akan melupakan segala hal termasuk waktu sekali pun.

Ini sudah masuk jam makan siang, saat kelasnya selesai jimin bergegas kekantor agensi tempat yoongi bekerja, tak lupa membeli makan siang untuk kekasihnya. Karna jimin tau, yoongi tak akan ingat apapun lagi jika sudah duduk dikursi kerjanya

"Yoon~" rengek jimin sembari meletakkan tasnya diatas sofa lalu berjalan kearah yoongi yang nampak fokus dengan headphone yang menutupi kedua telinganya.

"Loh ji? Kamu disini??" Kaget yoongi saat jimin sudah berdiri disebelahnya. Bergegas melepas headphone dan membiarkan benda itu tergantung dilehernya lalu memusatkan perhatian nya pada jimin.

"Dari tadi sayang?"

"Baru nyampe kok, kamu udah makan?" Tanya jimin yang dibalas gelengan, sudah ia duga.

"Kebiasaan" sungut jimin kesal "berhenti dulu kerjanya, sini makan. Aku bawain kamu makan siang"

"Bentar lagi ya sayang, kerjaan aku nanggung nih"

"Ini udah masuk makan siang yoon, jangan kerja mulu kesehatan kamu juga dipikirin dong, kan kamu habis sakit"

"Iya, tapi aku harus selesaikan kerjaan aku yang ketinggalan sayang. Sana kamu Duduk dulu, makan duluan oke" yoongi mendorong pelan kekasihnya itu lalu kembali memasang headphone dan kembali fokus pada komputer yang menampilkan sesuatu yang tak jimin mengerti.

Lelaki mungil itu berdecak kesal lalu berjalan kearah sofa, membuka kresek berisikan nasi yang sempat dia beli tadi, membuka kotaknya lalu membawanya kearah yoongi.

"Biar aku yang suapin" ucapnya sambil menarik kursi kecil disebelah meja kerja yoongi, duduk disana lalu mulai menyendokkan nasi kemulut yoongi.

"Aaa yoon"

Jimin tersenyum saat yoongi menerima suapannya lalu mengunyahnya dengan khidmat, setidaknya perutnya terisi untuk siang ini.

Jimin menatap layar komputer dengan kening bekernyit, dia tak pernah paham dan mengerti tentang apa saja yang dilakukan produser. Namun sungguh, dimatanya yoongi begitu luar biasa.

Jimin yang menyadari yoongi tak lagi mengunyah kembali menyendokkan nasi yang diterima baik oleh kekasihnya. Dari pada memperhatikan pekerjaan yoongi dia memilih menyangga kepalanya dengan tangan dan menatap wajah yoongi yang nampak sangat serius jika itu sudah menyangkut pekerjaan.

 Dari pada memperhatikan pekerjaan yoongi dia memilih menyangga kepalanya dengan tangan dan menatap wajah yoongi yang nampak sangat serius jika itu sudah menyangkut pekerjaan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Kamu ganteng banget sih, aku jadi iri"

Yoongi yang menyadari akan perkataan jimin pun menoleh lalu tersenyum kecil "apa?"

"Kamu kok ganteng banget??"

"Apa sih ji, kok tiba tiba muji?" Ucapnya sambil mengusap pangkal hidungnya dengan senyum tertahan. Dia salting, bukan apa, hanya saja jimin tiba tiba saja memujinya. Sungguh, itu sangat tak baik buat jantung.

[END]Brandalan KampusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang