"hati hati dijalan semuanya"
Jimin melambaikan tangan pada semua teman temannya yang sudah memasuki mobil dan pergi.
Lalu jimin pun menutup pintu dan berjalan kearah ruang keluarga tempat mereka berkumpul tadi, ada yoongi yang sedang membersihkan sampah yang teman teman laknat nya tinggalkan.
"Udah bersih yoon?"
"Udah, aku buang dulu"
Jimin mengangguk lalu berjalan menghampiri tv, mematikannya lalu duduk disofa sembari menunggu yoongi.
"Kenapa tvnya di matiin? Ga mau nonton?"
Jimin menggeleng "mau dikamar aja, sama kamu"
"Ya udah, ayo kekamar" yoongi menjulurkan tangannya, namun mengernyit melihat jimin yang hanya diam dan mengerucutkan bibirnya "kenapa?"
"Mau gendong~ tapi kamunya masih sakit"
"Ya udah sini aku gendong, aku udah ga papa sayang. Kamunya juga ga berat kan"
"Beneran ga papa??"
"Beneran" yoongi tersenyum lalu mengulurkan kedua tangan, seperti ingin mengendong anak kecil. Lalu jimin pun melingkarkan kedua tangan dan kakinya pada tubuh yoongi.
"Beneran ga papa?" Bisik jimin pelan.
"Aku udah sembuh, kalo ada kamu" balas yoongi sambil berbisik pula.
Kakinya pun mulai beranjak menuju anak tangga, menaikinya pelan pelan dan sedikit mengernyit karna sejujurnya kakinya masih sedikit nyeri, namun dia tak akan pernah bisa menolak permintaan sekecil apapun dari kekasih nya, meskipun nyawa taruhannya.
Sesampainya dikamar, yoongi langsung menurunkan jimin ditepi kasur.
"Sekarang mau apa? Mau jalan jalan? Kamu laper ga?"
Jimin menggeleng "aku udah kenyang, aku juga ga mau kemana mana. Mau disini aja sama kamu"
Yoongi pun mengangguk mengerti, padahal bisa saja dia membawa jimin keluar sekarang. Toh hari masih pukul setengah 3. Tapi kalo jimin tak mau, tak apa. Melepas rindu di kamar? Bukan ide yang buruk.
"Yoon baring sini, aku mau peluk"
Yoongi mengerjap melihat jimin yang sudah berbaring sembari menepuk sisi kasur disebelahnya. Yoongi terkekeh, mengapa kekasihnya semakin hari semakin manis dan menggemaskan?
Yoongi pun membuka jaketnya, meletakkanya diatas meja lalu ikut berbaring disamping jimin. Dia langsung menarik jimin kedalam pelukannya.
"Aku kangen banget." Gumam jimin Sembari mengusak wajahnya pada dada yoongi dalam dalam.
Sedangkan yoongi ikut mengeratkan pelukan dan mengecup kepala jimin "aku juga"
"Sumpah deh yoon, aku ga nyangka jauh dari kamu itu semenyakitkan itu"
Yoongi menunduk dan terkekeh melihat wajah jimin yang nampak serius.
"Ihh aku serius yoongi. Ga enak banget ga ada kamu. Apa apa sendiri, kemana mana sendiri. Apalagi aku baikan sama jungkook juga baru baru ini."
"Uhh sayang, jadi pacarnya aku ini kesepian hm?"
"Iya lah! Aku kaya anak ilang tau ga selama ga ada kamu"
"Hmm, ngomong ngomong kamu sama jungkook kok bisa baikan?"
"Ya aku cape aja marahan sama dia yoon"
"Kenapa? Dia kan udah jahatin kamu" tanya yoongi sambil merapikan rambut jimin yang menutupi matanya.
"Aku tau. Tapi semua orang berhak dapetin kesempatan kedua. Jungkook juga ga salah, dia cuma salah faham yoongi. Dia juga mungkin ga terima kalo taehyung tolak dia karna aku"
KAMU SEDANG MEMBACA
[END]Brandalan Kampus
Teen Fiction•Yoongi dan Jimin udah jadi anak kuliahan nih. Gimana ya cerita mereka setelah berganti status menjadi mahasiswa? Apakah cinta mereka masih tetap sama kuatnya dengan kedatangan konflik2 baru? ❗Baca dulu brandalan sekolah agar tau kisah nya dari awal...