47 » Tenang! Mereka Sudah Terbiasa

7.9K 1.8K 164
                                    

Happy reading

...

Datang paling awal dan pulang paling akhir.

Sepertinya si kembar 4 tak pernah melupakan kebiasaan yang telah melekat lama itu. Mereka memiliki kebiasaan demikian saat datang ke masjid, terutama ketika ada hari besar keagamaan.

Tapi untuk pagi ini yang bertepatan dengan Hari Raya Idul Adha, si kembar Haikal dan Juna terpaksa sampai paling akhir di masjid sehingga menjadi pusat perhatian.

Alasan Haikal dan Juna sampai paling akhir hanya 1. Ethan. Adik kandung dari Mark itu bangun kesiangan karena semalam ikut serta bertakbir di masjid bersama Nanda dan baru pulang pukul 2 dini hari.

Kalau saja Haikal dan Juna tak ingat jika penyebab laki-laki bongsor itu terlambat bangun karena pulang bersama Nanda, sudah dapat dipastikan mereka berdua tak perlu menunggu lama dan membangunkan Ethan dengan cara mereka hingga membuat laki-laki bontot kesayangan Nanda betah menekuk wajah. Bahkan saat sampai di masjid.

"Heh! Wajahnya jangan ditekuk gitu kenapa? Nggak malu diliatin sama ibu-ibu?" celetuk Haikal yang hanya bisa di dengar laki-laki bongsor di depannya.

Ethan yang posisinya sedang menundukkan kepala hanya sedikit menoleh ke belakang dengan kesal.

Jujur saja, dirinya itu sudah malu saat masuk gerbang masjid karena menjadi orang yang datang paling akhir ditambah lagi malah menjadi pusat perhatian kaum hawa. 

Memang awalnya hanya beberapa saja yang berbisik karena kedatangannya bersama sang kakak dan si kembar Haikal serta Juna yang menggendong koala Reva.

Namun saat mereka melintas lewat samping karena ingin masuk ke dalam masjid, hampir semua hawa berbisik bahkan malah berakhir membicarakan mereka secara terang-terangan.

"Kak Mark berdamage banget astagfirullah! Padahal cuma pake baju koko."

"Subhanallah! Berasa liat barisan para mantan."

"Ethan kok gemesin gitu sih."

"Mereka ganteng, valid no debat!"

"Buset! Gue liat Kak Juna gendong Reva gini, rasanya kayak liat masa depan."

"Ya ampun Haikal... mantu idaman banget itu jeng. Ramah, baik, ganteng, sopan pokoknya paket lengkap lah."

Agak risih memang, tapi mereka telah terbiasa kecuali Ethan. Adik Mark itu baru mau mengangkat kepalanya saat telah berada di dalam masjid.

"Dek," Mark menatap adiknya khawatir, "kamu baik-baik aja, kan?"

Ethan yang baru mendudukkan diri di barisan belakang hanya mengangguk dan tersenyum manis pada Mark, hingga netranya tak terlihat.

"Biasa aja kali, Than. Lo kayak nggak pernah jadi pusat perhatian aja," kata Haikal santai.

Ethan beralih pada laki-laki disampingnya yang memakai baju koko berwarna sama dengannya, putih. Ia menatap sebal pada Haikal.

Pokoknya Ethan merasa sangat sebal pada anak Aunty Wendy yang satu ini. Saat mengingat kejadian yang melibatkan Haikal, rasanya Ethan ingin gemas ingin mencakar wajahnya.

"Apa?" Haikal menatap adik Mark dengan seringai jahil, "lo mau gue reka ulang adegan tadi?" tanyanya seraya mengangkat salah satu alisnya.

Ethan menggeleng. Ia bergegas berdiri menyusul yang lain bersiap untuk melaksanakan sholat Id. Sebelum sholat dimulai, Ethan menjawab dengan tampang datar, "Nggak. Nggak usah."

Fratrem | NCT DREAM 00 Line ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang