21 » Tamu Tak Diundang

9.6K 1.9K 92
                                    

Aneh. Setelah pulang dari arisan, kenapa bunda menjadi lebih diam? Berbeda dari biasanya.

Shaka sampai bingung sendiri.

Tak mungkin bunda tak kehujanan, meskipun di luar hujan deras sejak siang. Buktinya, pakaian bunda kering, tak ada tetesan air.

"Bun."

Tak ada sahutan. Bunda masih tetap diam.

Sebenarnya bunda kenapa sih?

Shaka melangkah mendekat ke arah bunda yang duduk di ruang tamu. Diam, dengan pandangan ke arah jendela.

"Bundaaa." Panggil Shaka seraya bergelayut manja di lengan Bunda Wendy.

Eh, kok tangan tangan bunda terasa dingin. Oh, mungkin kedinginan. Tenang, Shaka selalu berpikir positif kok.

"Bunda kedinginan ya?" Tanya Shaka lagi.

Nihil. Tetap tak ada respon.

"Shaka."

Merasa namanya dipanggil, Shaka menoleh. Oh, ada Juna disampingnya. Lho? Sejak kapan kakaknya itu disana?

"Sejak kapan lo ada disini?" Tanya Shaka penasaran.

Sebelum menjawab, Juna menatap sekilas ke samping Shaka. "Gue dari walk in closed."

Alis Shaka terangkat satu, "Terus lo ngapain manggil nama gue?"

Juna mengangkat bahunya. "Pengen aja." Ucapnya sebelum pergi ke dapur, menghampiri kulkas dan mengambil minuman yang menjadi favoritnya akhir-akhir ini. Air lemon.

Shaka menatap kakaknya bingung. Tak mau ambil pusing, ia kembali menoleh ke bunda. Tapi, kenapa sekarang bunda menatap Juna terus?

Dilain sisi, Juna sebenarnya tahu kok, jika di perhatian sejak tadi. Risih. Setelah mendapatkan apa yang ia inginkan, dirinya langsung bergegas pergi ke lantai 2.

Namun, saat Juna sampai di tengah tangga, ia sempat melirik ke ruang tamu. Tepatnya ke Shaka. Oh, dirinya sudah tak diperhatikan lagi.

Se-peninggalan Juna, Shaka masih betah bergelayut manja pada bunda. Walaupun, tak ada respon balik padanya.

Ting!

Bunyi notifikasi ponsel mengalihkan perhatiannya. Dengan berat hati, Shaka melepaskan lengan bunda, dan duduk tegak sembari merogoh saku celananya.

Oh, Nanda. Tumben.

Nanda
Bang, kucing lo ada di kamar gue.
Ambil gih.
Ketimbang di buang Kak Juna.

Oke. Setelah membaca pesan dari adiknya, Shaka langsung pamit ke bunda dan naik ke lantai 2.

Tujuannya hanya satu, menyelamatkan anak-anak kesayangannya.

...

Sesampainya di depan kamar Nanda, tanpa permisi Shaka langsung membuka pintu kamar.

Cklek.

Tapi, kucing nya kok tak ada? Yang ada malah wujud Juna serta Nanda.

"Kucing gue ada dimana?" Tanya Shaka yang berjalan ke tempat tidur adiknya. Ia duduk disamping Juna yang sibuk menggambar di sketchbook nya.

"Bukannya kucing lo lagi ada di kamar Haikal?" Bukan Nanda, tapi Juna yang kembali melontarkan pertanyaan.

Shaka terdiam sebentar. "Iya juga sih."

Kemudian ia menatap Nanda penuh tanda tanya. Kalau kucing nya tak berada disini, kenapa adiknya itu bilang ada disini?

Nanda yang merasa dirinya diperhatikan, langsung memutar kursinya. Yang awalnya menghadap komputer, kini telah menghadap abang serta kakaknya.

Fratrem | NCT DREAM 00 Line ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang