50 » Masuk Tahun Ajaran Baru

7.1K 1.7K 208
                                    

Happy reading

...


Keren. 

Hanya 1 kata itu yang terlintas dibenak Haikal saat melihat dirinya yang lain di cermin. Seragam putih abu-abu, jaket bomber hitam yang di tenteng pada tangan kiri, dan tas hitam yang tersampir di pundak kanan. Oh, jangan lupakan ekspresi datar yang menghias wajah tampannya saat ini.

"Gue udah keliatan keren belum sih?" monolognya sembari menyugar surai legamnya ke belakang.


Cklek.


"Lo ngapain, mas? Tumben betah ada di depan kaca."

Haikal menoleh ke sumber suara. Shaka, ia menemukan abangnya yang masuk ke walk in closet hanya dengan menggunakan handuk yang melilit di pinggang. Tetesan air dari ujung rambutnya turun membasahi lantai yang kering. Wah, kalau Bunda Wendy tahu... bisa diberi siraman rohani oknum bernama Shakala ini.

"Bang!" 

Laki-laki yang terbiasa dipanggil dengan sebutan 'Bang' itu terdiam sesaat dari kegiatannya yang tengah mengubek-ubek lemari khusus pakaiannya. Netranya memperhatikan si adik yang tadi memanggilnya dan kini telah berkacak pinggang menghadap padanya.

Alis Shaka terangkat satu, "Apaan?"

"Gue udah keliatan keren belum?" tanya Haikal penasaran.

Sejenak, Shaka menyoroti penampilan adiknya dari atas ke bawah. Keren, ya? Menurutnya sih tidak. Kalau dilihat dari sudut pandangnya, Haikal ini malah terlihat seperti anak rajin yang selalu berangkat pagi-pagi sekali. 

"Belum." Shaka menjawab dengan tersenyuman kecil.

Tak percaya, sungguh Haikal merasa tak percaya pada abangnya. Masa iya dirinya tak terlihat keren?! Ia beralih pada cermin di depannya. Tangannya terulur membuka laci tengah dan mencari kacamata hitam miliknya.

"Kalau gini," Haikal memakai kacamata hitam dan mengangkat kepalanya agak tinggi, "gue udah keliatan keren?"

Shaka yang baru selesai memakai kaos putihnya langsung bertopang dagu. Ia melipat bibir ke dalam, kemudian membuka mulut, "Lo nggak keliatan keren, tapi--"


Ceklek.


"--berlagak bener lo. Pake kacamata hitam segala, mau ngartis?" potong Juna dengan wajah kusutnya karena baru bangun tidur.

"Apa sih! Baru dateng langsung ikut nimbrung, kumpulin dulu tuh kesadarannya!" dengus Haikal kesal, seraya melepaskan kacamata hitamnya.

Juna yang baru masuk ke walk in closet hanya mengangkat bahunya acuh dan berjalan ke arah lemarinya, melewati Shaka yang sibuk mengancingkan seragam sekolah.

Jemarinya tergerak membuka tempat pakaiannya dan meraih seragam sekolah. Setelah mendapat apa yang diingikan, ia langsung menutup lemari dan bergegas keluar dari sana.

Namun sebelum benar-benar keluar, Juna berhenti sebentar. Ia berbalik dan menatap lurus pada Haikal yang tengah menarik resleting jaket ke atas.

"Lo berangkat sana! Dewa sama anak OSIS yang lain udah stand by di sekolah." Ucapnya datar.

Juna menghela napasnya, "Sesekali lo harus cek hape biar tau kabar, dek."

"Iya, kak." Haikal mengangguk patuh. Dirinya luluh, tak jadi menyahut dengan makian karena baginya, ucapan Juna tadi terdengar seperti mengusir.

Fratrem | NCT DREAM 00 Line ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang