💚 Tolong ditandai ya guys kalo ketemu sama typo 💚
💚 Happy reading 💚
...
Wacana forever.
Kalimat tersebut sama sekali tak ada di dalam kamus 7 bujang yang 2 hari lalu merencanakan liburan. Mereka berhasil merealisasikan liburan yang direncanakan dalam waktu singkat. Yah, walaupun katanya akan sulit menyewa villa secara mendadak, tapi hal tersebut tak menjadi masalah karena dibantu oleh ayah si kembar.
Sebab, Ayah Adimas dapat dengan mudah menyewa villa yang fasilitasnya tak main-main demi si 7 bujang yang sering bersikap manis di depan Bunda Wendy. Beruntung dirinya memiliki beberapa rekan bisnis yang dengan suka rela merekomendasi villa yang berfasilitas setara hotel bintang 5 milik mereka.
Bahkan, ada yang menawarkan kendaraan roda 4 juga sebagai transportasi pulang pergi para bujang. Namun, Ayah Adimas menolak dengan sopan. Ia bilang jika anak-anak yang akan pergi kesana lebih nyaman menggunakan kendaraan pribadi, dan tak mau merepotkan orang lain, cukup masalah menyewa villa saja yang merepotkan orang lain.
Maka di sinilah mereka, di dalam salah satu kendaraan pribadi milik keluarga William.
Mobil Pajero hitam yang disopiri oleh si sulung, anak dari pemilik mobil, serta Haikal yang berada disampingnya sebagai sopir cadangan. Sementara dibagian tengah terisi oleh 3 orang yang telah terlelap sejak awal keberangkatan, Juna, Reza, serta Shaka. Dan dibagian belakang sana, terisi oleh 2 orang yang sepertinya salah satu dari mereka sedang dalam kondisi tak baik-baik saja. Ethan, sejak memasuki jalan tol, anak itu mengalami mabuk kendaraan parah.
Untungnya, yang duduk disampingnya adalah Nanda yang sudah menganggapnya seperti adik sendiri. Sehingga tak ada rasa ragu untuk mengurusi Ethan yang mabuk kendaraan.
Lagipula, bukan tanpa sebab juga Ethan mengalami mabuk kendaraan. Stella jeruk. Ethan mabuk kendaraan sampai lemas gara-gara wangi Stella jeruk yang dipasang Haikal di depan sana. Uh, kalau dirinya tak ingat jika Haikal adalah sopir yang akan menggantikan kakaknya, Ethan tak akan sudi menghirup aroma Stella jeruk yang sangat memabukkan baginya.
"Kak Nanda." Panggil Ethan lirih.
Nanda menoleh ke arah kanannya, tepat Ethan berada. "Kenapa? Kamu butuh kresek?"
Ethan menggeleng pelan, "Stella nya dibuang aja, ya?"
"Nggak bisa!" Sahut Haikal cepat, pasalnya ia juga mendengar ucapan Ethan walaupun tergolong lirih.
Ethan mengerucut kan bibirnya, "Kak Haikaaall! Buang aja ihhh! Aku nggak kuat buat hirup wangi nya lama-lama." Rengek nya pada laki-laki disamping kakaknya.
"Nggak kuat gimana? Orang wangi nya seger gini juga. Tanya aja nih sama abang lo yang dari tadi nggak protes apa-apa soal Stella."
Mark tersenyum kecil. Memang benar sih kata Haikal, jika dirinya tak protes apa-apa soal wangi Stella. Ya gimana ya, ia itu sudah terbiasa mencium berbagai aroma pengharum mobil sejak kecil, termasuk Stella.
Sebenarnya tak tega juga melihat adiknya yang terkapar tak berdaya dibelakang sana. Tapi... maaf Ethan, untuk kali ini kakak mu akan menuruti Haikal dulu yang menjadi teman menyupir. Sebab, hanya Haikal yang sanggup tak tertidur, dan membiarkan Mark terbangun sendirian saat dalam perjalanan.
"Kakakkkk!" Rengek Ethan hampir menangis.
Nanda langsung mengelus pucuk kepala Ethan karena tak tega, dan memberikan masker miliknya yang belum sempat terpakai, "Kamu pake ini aja biar nggak hirup wangi Stella."
KAMU SEDANG MEMBACA
Fratrem | NCT DREAM 00 Line ✓
Fanfic[SUDAH DITERBITKAN] Bagian 1 Teman bermain. Sudah sering Juna, Shaka, Haikal, dan Nanda dikira remaja yang kebetulan bertemu, lalu berteman untuk bermain bersama. Tak masalah, wajar saja orang-orang di luar sana mengira begitu. Sebab, 4 remaja laki...