MHYU || empat

2.2K 116 0
                                    

Happy reading

Deg

"Astagfirullah,bunda"

Hasna segera mendekat kearah bundanya yang terkapar tak sadarkan diri.Ia memangku kepala bunda pada pahanya,tangannya menepuk-nepuk pelan pipi bundanya.

"Bunda"

"Bangun bunda"

"Muka bunda pucet banget,bunda kenapa?"

Tangannya terus menepuk menepuk-nepuk pipi bundanya.

Hasna mengangkat pelan bundanya,lalu memapahnya keluar dari kamar mandi,ia membaringkan bundanya disofa diruang keluarga.

Dengan tangan yang bergetar Hasna merogoh saku rok-nya guna mengambil ponselnya,setelah mendapat ponselnya ia segera menghubungi sahabat-sahabatnya.

Hiks

"Angkat dong ras"gumamnya namun setelahnya hanya suara operator yang terdengar

Hasna mengusap air matanya dengan tangan kiri sedangkan tangan kanannya mencari kontak Dina,setelah menemukannya ia segera menelfonnya

"Angkat din"gumamnya lagi namun malah sama,hanya suara operator yang terdengar

Hasna memejamkan matanya,ia bingung harus meminta bantuan siapa,nomor kedua sahabatnya tidak aktif,matanya terbuka saat mengingat satu nama

Hasna kembali mencari kontak orang itu lalau menghubunginya,dan..

'Assalamualaikum na,kenapa?

'Waalaikumsalam bi,t-tolongin aku'

'Na?kamu nangis?tolongin apa,ngomong aja?'

'Bunda bi,bunda pingsan dikamar mandi,bisa kesini gak?aku gatau harus minta tolong siapa lagi,laras sama dina nomornya gak aktif'

'Aku kesana sekarang '

Panggilan pun terputus

Hasna menyimpan ponselnya diatas meja,lalu kembali menatap bundanya,tangannya menggenggam tangan dingin bundanya dengan air mata yang terus mengalir.

Sedangkan dirumah Abidzar...

Setelah memutuskan panggilan,Abidzar segera bergegas mengambil jaket lalu memakainya,setelahnya ia mengambil kunci mobilnya dan berjalan cepat keluar dari kamarnya.

Kedua orang tuanya mengernyit bingung melihat putranya yang berjalan tergesa-gesa menghampiri keduanya.

"Kamu kenapa nak?"tanya ummi nya

"Bundanya Hasna pingsan dikamar mandi,Abidzar mau kesana buat bantu bawa bundanya Hasna kerumah sakit"ujar Abidzar

"Innalillahi,yaudah nak kamu berangkat aja sekarang"

"Iya ummi"jawab Abidzar lalu menyalimi tangan kedua orangtuanya

"Hati-hati nak"

Abidzar mengangguk"Assalamualaikum"

Back to Hasna

15 menit kemudian..

"Assalamualaikum"salam Abidzar

"Hasna?"panggil Abidzar

"Masuk bi,diruang keluarga"sahut Hasna

Abidzar pun segera masuk kedalam rumah Hasna.Ia segera menuju keruang keluarga,tempat Hasna dan bundanya berada.

"Astagfirullah,kenapa bisa gini na?"tanya Abidzar saat mihat bunda Hasna yang masih memeajmkan matanya

"Aku juga gak tahu,aku nemuin bunda dikamar mandi udah kayak gini keadaannya"

"Yaudah kita langsung bawa kerumah sakit"

Hasna mengangguk

Abidzar melangkah manu lalu menggendong bunda Hasna dan membawanya keluar rumah menuju mobilnya diikuti Hasna.

Hasna membuka pintu belakang mobil,lalu masuk terlebih dahulu disusul Abidzar yang dengan perlahan membaringkan bunda Hasna disana,Hasna memangku kepala bundanya.

Abidzar menutup pintu mobil lalu berlari kecil memutari mobil dan amsuk kekursi pengemudi,lalu mobil itu lun mulai melaju meninggalkan pekarangan rumah Hasna.

Rumah sakit...

Cklek

Seorang wanita berjas putih keluar dari dalam ruangan

Hasna yang melihat itu segera bangkit dari duduknya,begitupun Abidzar.

"Gimana keadaan bunda saya dok?"tanya Hasna

"Penyakit bunda kamu kambuh,sepertinya dia sedang banyak pikiran yang membuat penyakitnya kambuh,untung saja kamu cepat membawa bunda kamu kesini,meski sedikit terlambat namun untungnya bunda kamu masih kuat bertahan dan tidak membuat penyakitnya semakin parah"ujar dokter itu

Kening Hasna mengerut"Penyakit?maksud dokter penyakit apa?"

Dokter itu nampak sedikit terkejut"Kamu tidak tahu?"Hasna menggeleng

"Bunda kamu mengidap penyakit jantung"

Hasna terdiam sejenak mendengar itu"J-antung dok?"tanya Hasna memastikan

Dokter itu mengangguk"kalau begitu saya pamit,saya harus memeriksa pasien lain"

"Iya,makasi dok"

Dojter itu tersenyum kemudian melangkahkan kakinya

Hasna duduk dikursi tunggu,ia memejamkan matanya bersamaan dengan air mata yang kembali menetes.'Astagfirullahaladzim' batinnya beristigfar

"Yang sabar ya na,Allah tahu kamu pasti bisa ngehadepin ini semua"uajr Abidzar membuat Hasna membuka matanya dan menoleh kearah Abidzar

Ia lupa jika Abidzar masih disini.Ia tersenyum tipis menatap Abidzar"Makasih Abidzar,kalo gak ada kamu aku gatau keadaan bunda sekarang bakal gimana"

Abidzar balas tersenyum"Sama-sama na"

Abidzar menatap jam yang melingkar dipergelangan tangannya"Na,aku pulang ya,kamu gapapa kan sendiri nunggu disini?"pamit Abidzar

Hasna menoleh"Gapapa bi,sekali lagi makasih banyak udah bantu aku"

Abidzar tersenyum"Iya na,kalo gitu aku pamit,Assalamualaikum"

"Waalaikumsalam,hati-hati bi"

Abidzar mengangguk lalu melenggang pergi meninggalkan Hasna yang saat ini menatap punggung Abidzar yang semakin menjauh dan menghilang dari pandangannya.













•Tbc•


My Husband young Ustadz |ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang