Bagian 53

1.6K 63 3
                                    

Typo berserakan!

Happy reading..

"Faidhan,terima kasih atas niat baik kamu,insyaallah dengan restu paman dan bibi,saya bersedia menikah denganmu"jawab Hasna

Semua orang yang ada disana mengucap syukur,bahkan Faidhan yang jarang tersenyum pun kini mengukir senyum manis dibibirnya.

"Alhamdulillah,bagaimana kalau kita langsung menentukan tanggalnya?lebih cepat lebih baik bukan?"ujar Buya

Paman Hasna mengangguk"Benar,kalau begitu Faidhan,Hasna kapan kalian ingin melangsungkan pernikahan?"

"Hasna terserah kalian aja"

Paman mengangguk mengerti"Bagaimana Faidhan?"

"Faidhan juga terserah kalian aja"

Buya menggeleng"Ini malah pada terserah-terserahan"

"Baiklah biar buya yang menentukan,bagaimana kalau minggu depan?"usul buya

Paman mengangguk"Nah,betul itu,lebih cepat lebih baik kan?"

Bibi dan umma mengangguk"Kita juga setuju"jawab mereka kompak

"Bagaimana Hasna,Faidhan?"

Hasna mengangguk sebagai jawaban

"Faidhan setuju buya"jawab Faidhan

"Satu lagi,nak Hasna ingin mahar apa dari Faidhan?"

"Hasna tidak akan menuntut lebih,Hasna menerima apapun yang Faidhan berikan,yang penting mahar tersebut tidak merendahkan Hasna juga tidak memberatkan Faidhan sendiri"

Semua orang tersenyum mendengar ucapan Hasna,begitupun Faidhan yang sedari tadi menunduk,kini ia menerbitkan senyum manisnya tanpa disadari orang-orang.

"Masyaallah,umma seneng bisa mendapat calon menantu seperti kamu"ujar umma

Bibi tersenyum mendengar itu,ia melirik jam dinding yang menunjukkan pukul 19.03 wib

"Udah waktunya makan malam,gimana kalau kita makan dulu?batu nanti lanjut lagi ngobrol-ngobrolnya"

Semua mengangguk lalu beranjak dari duduknya

Mereka semua memasuki ruang makan,lalu mendudukkan diri mereka masing-masing dikursi yang tersedia,sedangkan Bibi dan Hasna menyajikan makanan untuk semua orang.

Setelah selesai menyajikan semua makanan diatas  meja,Hasna dan bibi ikut duduk dikursi yang masih kosong.

Mereka pun mulai memakan makanan yang tersaji.Tak ada yang membuka suara,hanya ada suara dentingan alat makan yang terdengar.

•••

Setelah menyeleasaikan makan malam,mereka kembali keruang tamu untuk sedekar mengobrol santai sambil membahas pernikahan Hasna dan Faidhan.

"Oh ya,mungkin kalian jua sudah mengetahui bahwa kedua orang tua telah tiada"ujar paman

Buya mengangguk paham"Ya,kami sudah mengetahuinya,dan untuk itu Faidhan dan Hasna akan berziarah kesana 2 hari sebelum pernikahan"

Paman mengangguk"Ya,tentu saja"

"Apa mereka akan pergi berdua?"tanya umma

Paman menggeleng"Tenang saja,Hasna akan membawa Afsa,putri saya,supaya mereka tidak pergi berdua"

Mendengar itu membuat umma tersenyum dan mengangguk.

Mereka kembali mengobrol,hingga tanpa sadar,waktu kini menunjukkan pukul 20.48 wib,keluarga Faidhan pun berpamitan untuk pulang.

"Kalau begitu kami pamit dulu ya pak"pamit buya

"Iya pak,hati-hati"

Buya mengangguk"Assalamualaikum"salam keluarga Faidhan

"Waalaikumsalam"

***
Hasna keluar dari kamar mandi,ia melangkah menuju kasur lalu mendudukkan dirinya ditepi,tangannya mengambil ponselnya yang berdering berada diatas nakas.

Ia membuka menggeser ikon hijau untuk menjawab.

"Assalamualaikum ras"

"Waalaikumsalam na"

"Kenapa ras?"

"Na,aku mau cerita soal lamaran kemaren"

"Oh iya,jadi gimana soal lamaran kemaren,terus siapa yang lamar kamu?ikhsan kah?atau Farhan?"

Terdengar suara kekehan disana"Satu-satu na"

"Jadi kemarin tuh pas aku ada pengajian dimesjid,pas pulangnya aku ditelfon papa biar langsung disuruh pulang,jadinya aku langsung deh padahan waktu itu aku mau kerumah Dina dulu"

Hasna dia mendengarkan cerita Laras dengan seksama.

"Nah,pas nyampe rumah aku bingung soalnya ada mobil didepan rumahku,trus aku masuk deh dan diruang keluarga tuh udah ada cowo yang lamar aku sama keluarga"

"Awalnya sih baik-baik aja waktu aku gatau noat mereka dateng kerumahku tapi pas udah ngomong,aku kaget banget disitu"

"Tapi na,aku bukan cuma kaget sama omongannya doang,aku juga kaget pas tau dia kerumahku"

"Maksudnya?"

"Aku sama dia tuh gak deket,cuman tau nama doang,kalo gak sengaja ketemu atau papasan pas dikampus juga kita tuh biasa aja,kek orang gak kenal"

"Tapi emang iya sih hehe"

"Trus kamu langsung terima lamarannya?"

"Ya aku terima lah na,dia tuh ya baik banget walaupun agak cuek sih,trus juga nih na,papa ku juga langsung setuju"

"Kenapa?"

"Heem na,soalnya papau sama papanya dia tuh temen SMA dulunya,jadi ya gitu"

Hasna mengangguk paham"eh Ras"

"Hem?"

"Nama cowonya siapa?"

"Zaid"

















-Tbc-

My Husband young Ustadz |ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang