Bagian 27: Toko kue

1K 49 0
                                    

Happy reading

Jangan lupa votement ya~

•••
Satu minggu berlalu...

Tak terasa,kini hampir satu minggu Hasna berada diJakarta.Dan selama diJakarta,setiap Hari Hasna selalu membantu Bibi ditoko kue milik Bibi nya,yang bisa dibilang lumayan besar.Sebenarnya,bibi nya juga melarang,karna ditokonya juga sudah aya pegawai nya,namun karna Hasna memaksa dan karna ia juga belum memiliki pekerjaan jadilah Hasna memilih membantu bibi nya ditoko.

Kehidupan Hasna cukup bahagia disini,meskipun saat malam,terkadang ia suka menangis jika mengingat kejadian dulu.Tapi ia selalu mencoba kuat dalam menghadapi setiap ujian akan datang di hidupnya.

Dan tentang Abidzar,orang tuanya a.k.a ummi dan Abi,sedang mengurus perpisahan mereka,Dan lusa nanti ia akan pergi keBandung untuk menyelesaikan semunya.

Seperti saat ini,Hasna sedang mengepel lantai toko,sedangkan pegawai lain ada yang me-lap kaca etalase tempat menyimpan kue,ada yang membereskan dan menambahkan kue-kue yang tinggal sedikit,dll.

Semua pekerjaan sudah selesai,dan kini Hasna sedang duduk dikursi meja kasir dengan mata yang menatap fokus layar laptop dihadapannya.Ia sedang mencari lowongan pekerjaan,mumpung belum ada pelanggan.

Ting

Itu pertanda kalau ada yang memasuki toko

Hasna bangkit dari duduknya lalu menghampiri dua orang yang sedang menatap kue-kue didalam etalase,sedang memilih mungkin.

"Ada yang bisa dibantu mas?"tanya Hasna

Salah satu dari lelaki itu mendongak"Eh Hasna"ujar laki-laki itu sedikit kaget

Yap,laki-laki itu adalah Khafi dan Faidhan.

Hasna ikut tersenyum menanggapi

"Kamu kerja disini?"tanya Khafi

"Nggak"

Khafi menautkan alisnya bingung"Trus?"

"Saya bantuin Bibi disini"jawab Hasna tersenyum tipis

"Oh,jadi ini toko milik Bibi kamu?"tanya Khafi

Hasna mengangguk sebagai jawaban

"Oh ya,kalian cari kue apa?"tanya Hasna

"Oh iya,sampe lupa"ujar Khafi terkekeh pelan

Sedangkan Faidhan?sedari tadi dia mengalohkan tatapannya kesana kesini melihat berbagai kue dihadapannya tak terlalu memperdulikan Khafi dan Hasna.

Hasna tersenyum"Jadi?"

"Jadi,kita kesini mau cari kue biasa sih,buat tamu dipesantren,tapi umma gak ngasih tahu beli kue kayak gimana"jelas Khafi

Hasna menganggukkan kepalanya paham,ia mengalihkan pandangannya pada Faidhan yang masih menatap kue-kue dihadapnnya.

"Udah tahu kue nya mau yang mana?"tanya Hasna pada Faidhan

Faidhan mengangguk

"Yang mana?"tanya Hasna

Faidhan menunjuk salah satu kue didalam etalase.
Kue brownis dengan parutan keju diatasnya.

Hasna mengangguk,ia berjalan mengambil kue yang Faidhan minta dan mengambil tutup Cup transparan tempat kue,setelah itu ia mengambil tempelan dengan logo toko kuenya dan menempelkannya pada tepi cup kue,sebagai perekat,lalu memasukkan cup itu kedalam paper bag berwarna coklat dengan nama dan logo toko depannya.

Ia menggeserkan paper bag itu pada Khafi.

Khafi mengambil paper bag itu"Berapa na?"tanya nya menyerahkan paper bag itu pada Faidhan dan diterima oleh sange empu

"35 ribu fi"ujar Hasna

Khafi mengangguk lalu mengambil dompetnya,mengambil satu lembar uang berwarna biru dan menyimpan uang itu diatas etalase.

Hasna mengambil uang itu dan melangkah menuju meja kasir,ia membuka laci dan mengambil uang kembalian lalu kembali menghampiri Khafi.

"Ini kembaliannya"ujarnya menyimpan kembalian itu di atas etalase

Tanpa Hasna sadari,sedari tadi Faidhan terus memperhatikannya,dari menyiapkan kue sampai mengambil uang kembalian,namun setelah Hasna kembali Faidhan langsung mengalihkan tatapannya pada arah lain.

Khafi mengambilnya,ia tersenyum pada Hasna"Kalo gitu kita pamit,Assalamualaikum"

Hasna ikut tersenyum ramah"Iya,waalaikumussalam"

Setelah itu Khafi dan Faidhan berlalu meninggalkan toko,begitupun Hasna,ia kembali pada kegiatan awalnya,duduk dimeja kasir dan memainkan laptopnya sambil sesekali melihat para pegawai yang melayani pembeli.

•••
Sedangkan dilain tempat..

Abidzar sedang duduk disofa yang ada diruang tamu rumah seseorang.

"Eh,nak Abidzar,dari kapan disini?"tanya seorang wanita memasuki rumah

Abidzar tersenyum tipis,ia bangkit dari duduknya lalu menyalami tangan wanita itu"Belum lama kok tante"

Wanita yang dipanggil tante itu tersenyum"Kamu manggilnya mama aja,kan sebentar lagi kamu jadi menantu mama"

"Apa sih mah"sahut seorang gadis menghampiri keduanya dengan tangan yang membawa nampan berisi air minum dan camilan

Gadis itu menyimpan nampannya diatas meja.

"Di minum dulu teh nya bi"ujar gadis itu

Abidzar mengangguk ia mengambil gelas teh itu dan meminumnya sedikit.

"Makasi rin"ujar Abidzar

Rin?ya,gadis itu adalah Karin,dan wanita tadi adalah mamanya Karin.

Gadis itu tersenyum"Sama-sama bi"

Mama Karin tersenyum"Kalian ini emang cocok yah,udah mah ganteng sama cantik,apalagi kamu ustadz muda bi"

Karin terkekeh"Mama bisa aja"

Sedangkan Abidzar hanya tersenyum menanggapi,ntahlah,rasanya Abidzar ingin pulang sekarang.

Jadi,tadi saat Abidzar sedang sarapan,Karin menelfonnya dan meminta Abidzar untuk kerumahnya,awalnya Abidzar menolak,tapi dengan berbagai alasan yang diucap Karin,akhirnya Abidzar mengiyakan permintaan dari Karin.

"Oh iya bi,mama mau tanya mumpung kamu lagi kesini"

"Mau tanya apa ma?"

"Kamu serius kan sama Karin?"tanyanya

"Saya serius tante"jawab Abidzar

"Beneran?"tanya Mama Karin memastikan,Abidzar mengangguk sebagai jawaban

"Jadi,kapan kamu ajak keluargamu kesini buat lamaran?"

















-Tbc-


My Husband young Ustadz |ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang