Bagian 47

1.1K 51 3
                                    

Typo berserakan!

Happy reading

Saat ini Karin sedang berada dicafe,ia duduk disalah satu kursi dengan seorang lelaki dihadapannya,dia Reza.Setelah Karin mengirimkan pesan itu,Reza lansung meminta untuk bertemu,untuk terakhir kalinya.

Karin tidak datang sendiri,ia datang bersama Abidzar,namun Abidzar ia suruh menunggu diluar terlebuh dahulu,dan Abidzar mengiyakan.

Dan tentang Abidzar,Karin juga sudah menjelaskan semuanya pada Abidzar termasuk tentang kedekatannya dengan Reza.

Karin menunduk enggan menatap Reza,begitupun dengan Reza yang juga sedang menunduk.

Hening,tak ada dari mereka yang ingin memulai pembicaraan,hinga akhirnya Reza mendongak

"Kenapa kamu gak bilang dari awal rin?"tanya Reza pelan

"Maaf"jawab Karin pelan

"Andai aja kamu ngomong dari awal kalo kamu udah nikah"

"Aku gak akan sedekat ini sama kamu"

"Andai kamu jujur dari awal"lirihnya

Reza menarik nafas dan menghembuskannya pelan"Kenapa kamu baru jujur disaat rasa ini muncul"

Karin yang mendengar itu mendongak"Maaf Za,aku gak pernah bermaksud untuk bohongin kamu"

Reza menghela nafas"gapapa,ini semua udah terlanjur terjadi,jadi lupain aja"

ia terkekeh pelan"mungkin ini memang takdir aku"

"Takdir yang selalu mempermainkanku"

"Makasi untuk beberapa bulan ini rin,semoga pernikahan kamu samawa dan kandungan kamu sehat sampai melahirkan"

"Amiin,makasi Za"

"Dan maaf,aku gak jujur sama kamu"sambung Karin

Reza tersenyum tipis"Gapapa"

"Kamu lelaki baik Za,kelak,istri kamu pasti beruntung punya suami kayak kamu"

"Sekali lagi maafin aku,aku selalu berdo'a yang terbaik buat kamu"lanjut Karin tersenyum

"Karin"panggil Abidzar menghampiri meja Karin dan Reza

Karin mendongak menatap Abidzar begitupun dengan Reza

"Udah selesai?"tanyanya

"Em za,kenalin ini Abidzar,suami aku"ucap Karin memperkenalkan Abidzar

Reza tersenyum lalu mengulurkan tangannya"Reza"

Abidzar membalas uluran tangan itu

"Ayo"ajak Abidzar

Karin mengangguk pelan"Za,aku pamit dulu ya,sejali lagi maaf dan makasi untuk semuanya"

Reza tersenyum dan mengangguk sebagai jawaban

"Assalamualaikum"salam Karin lalu mulai melangkah meninggalkan meja itu keluar dari Cafe,setelah Reza menjawab salammnya

Reza diam menatap dua punggung yang perlahan mulai menghilang dari pandangannya

'Sakit rin,tapi aku bisa apa selain mengikhlaskan'

Reza,lelaki baik yang dengan mudahnya memaafkan kebohongan Karin tentang pernikahannya,lelaki baik yang kembali merasakan cinta namun selalu diakhiri dengan mengikhlaskan.

Ini bukan pertama kali bagi Reza mengalami hal ini,ia sudah sering mengalaminya,ditinggalkan karna pengkhiatan,dll,jadi dia dengan mudahnya memaafkan Karin meski hatinya merasa sakit,namun apa yang bisa dia lakukan selain mengikhlaskan?

***
"Hasna"panggil bibinya mendekati Hasna yang sedang duduk lesehan ditaman belakang rumah bibinya

Hasna menoleh saat bibinya duduk disampingnya"Kenapa bi?"

"Bibi mau tanya boleh?"

Hasna mengangguk sebagai jawaban

Bibi Hasna menghela nafas pelan sebelum bertanya"Apa kamu sudah mengikhlaskan Abidzar?"

Hasna menganguk"Insyaallah,Hasna sudah ikhlas tentang Abidzar"

Bibinya tersenyum mendengar itu"Apa kamu tidak ingin menjalin hubungan kembali?"

"Tentu saja aku ingin"

"Apa kamu siap jika ada yang melamar kamu?"

Hasna terdiam sejenak

"Jujur aja,Hasna sebenernya belum siap,tapii"

"Kalau suatu hari nanti ada yang datang untuk melamar Hasna,dan lelaki itu baik juga mau menerima masa lalu Hasna"

"Jadi,kalau ada yang melamar kamu,dan lelaki itu baik kamu akan menerimanya?"

Hasna mengangguk sebagai jawaban

"Tapi,mana mungkin ada yang akan melamar Hasna,apalagi status Hasna yang pernah menikah,jadi tidak mungkin ada bi"ujar Hasna tersenyum tipis

Tangan bibi terulur untuk memegang dagu Hasna,lalu membawanya untuk mendongak menatap kearahnya,ia tersenyum menatap Hasna.

"Dengerin bibi"

"Setiap orang punya masalalunya masing-masing,mau masalalu itu baik ataupun buruk"

"Apapun masalalu kamu,kamu berhak untuk bahagia,termasuk dalam menjalin hubungan,kamu juga berhak untuk kembali menjalin hubungan dengan seseorang"

Tidak salah bukan jika kembali memulai sebuah hubungan?setiap orang punya kesempatan untuk itu bukan?begitupun Hasna..

"Bibi yakin,nanti,pasti akan ada laki-laki baik yang mau menerima semua kekurangan kamu,menerima masalalu kamu,dan menerima status kamu sekarang"

'Dan itu dia Hasna,kamu hanya tinggal menunggu' batin bibinya

"Dan satu lagi,tadi kamu bilang gak mungkin?"

"Apapun akan menjadi mungkin jika Allah menghendaki"























-Tbc-

My Husband young Ustadz |ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang