Bagian 17 : Memaafkan

867 44 0
                                    

Hasna perlahan membuka matanya ia menoleh kearah kesofa,terlihat Abidzar yang sedang tidur disana.

"Aku gatau harus bersikap gimana bi,yang jelas aku kecewa sama kamu"lirinya sambil menatap Abidzar yang sedang tertidur

Abidzar menggeliat lalu menoleh menatap Hasna yang juga mentapnya.Hasna langsung memalingkan wajahnya saat Abidzar menileh kearahna.

"Kapan bangun"tanya Abidzar sambil mengubah posisinya menjadi duduk

Hasna diam tak menjawab

Abidzar menghela nafas,lalu mendekati brankar Hasna.Tangannya terangkat untuk menggenggam tangan Hasna,untuk kali ini Hasna tak menolak,ia membiarkan apapun yang akan Abidzar lakukan.

Abidzar tersenyum tipis saat Hasna tak menolak"Na?"panggilnya,Namun Hasna tak menjawab

"Maafin aku na"

"Aku gak kuat kamu diemin terus kaya gini na"

"Maafin aku,jelasin apa salah aku na,biar aku tau"masih dengan tangan yang menggenggam erat tangan Hasna

Hasna menoleh menatap Abidzar yang menatapnya lekat"Dia siapa bi?"tanya Hasna namun terdengar lirih,matanya pun sudah berkaca-kaca

Kening Abidzar mengernyit bingung"Dia?dia siapa na?"

"Perempuan yang meluk kamu malam itu"Hasna memalingkan pandangannya menatap lurus kedepan

Abidzar terdiam sejenak,namun kemuan ia tersenyum"Ouh,dia Karin na,sahabat aku"

Abidzar tersenyum jahil"emm,jadi gara-gara ini kamu marah?"

"Cemburu ya"godanya sambil menoel dagu Hasna

Hasna menepis tangan Abidzar"apaansih"

"Ayolah na,dia cuma sahabat aku,aku sama dia juga gak ada hubungan apa-apa"

"Maafin aku ya na?ya?ya?"mohonnya

Hasna menatap Abidzar lekat,Ia menghela nafas pelan,ia tidak boleh egois"Iya"

"Iya apanih?"

"Ya__iya"

"Iya apaan na,yang jelas dong"

"Iya aku maafin"ucap Hasna lalu memalingkan wajahnya

Abidzar refleks langsung memeluk tubuh Hasna

"Makasi ya na,udah maafin aku"Hasna mengangguk dalam pelukan Abidzar,dan membalas pelukan Abidzar

Abidzar melepas pelukannya,lalu menatap Hasna intens,membuat Hasna kembali memalingkan wajahnya.

"Jangan liatin aku kek gitu bi"ucap Hasna pelan

Abidzar terkekeh"gapapa lah,udah sah ini"ucap Abidzar membuat pipi Hasna memerah

"Kamu udah makan belum bi?"tanya Hasna mengalihkan pembicaraan

"Belum,Hasna juga belum makan juga kan?"Hasna mengeleng sebagai jawaban

"Yaudah,aku keluar bentar beli makanan"

Hasna tersenyum"hati-hati bi"

Abidzar mengangguk"Assalamualaikum"

"Waalaikumsalam"jawab Hasna

Abidzar melangkahkan kakinya keluar dari ruangan Hasna.

°°°
"Enak gak na?"tanya Abidzar sambil menyuapkan nasi kemulutnya

"Enak"

Abidzar tersenyum"Abis ini minum obat ya"ucap Abidzar dibalas anggukan oleh Hasna

10 menit berlalu,Hasna dan Abidzar sudah selesai memakan makanannya.Abidzar sedang duduk ditepi brankar Hasna dengan Hasna yang terbaring disana.

"Oh ya na,nanti malem aku izin keluar sebentar ya"

Hasna medongak menatap Abidzar"mau kemana?"

"Ada urusan sebentar"

Hasna mengangguk paham"Yaudah,hati-hati bi"

"Iya na"

"Aku harap kamu gak berubah dan gak ninggalin aku bi,karna cuman kamu yang aku punya sekarang"batin Hasna sambil menatap Abidzar
.
.
.
Lanjut

My Husband young Ustadz |ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang