Bagian 44

1K 57 0
                                    

Typo berserakan!
Jangan lupa votment~

Happy reading

Saat ini Hasna sedang duduk dikasur dengan punggung yang bersandar pada kepala ranjang,matanya menatap lurus kedepan,ntah apa yang ada difikirannya saat ini.

Satu bulan lamanya setelah pernikahan Abidzar,hidup Hasna berjalan seperti biasa.Selama satu bulan ini juga Hasna menjadi lebih sering bertemu dengan Khafi,ah,lebih tepatnya Khafi yang sering datang menghampiri Hasna,baik saat ditoko kue ataupun dirumah,ntahlah,Hasna tidak tahu maksud Khafi yang sering menemuinya akhir-akhir ini,apalagi sikap Khafi yang berubah menjadi lebih manis saat bersama Hasna dan sering juga memperlihatkan perhatiannya pada Hasna.

Ingatan Hasna tiba-tiba kembali pada kejadian beberapa bulan lalu,saat ia berada dipesantren keluarga Faidhan,ia tersenyum tipis saat memorinya memgingat hari itu.

Flasback on

"Gus"panggil Hasna

"Hm?"

"Mau minta tolong boleh?"

"Tolong apa?"

"Gendong Aksa dulu,Hasna mau ngiket tali sepatu"

Faidhan menunduk menatap sepatu Hasna,dan ya simpul tali nya lepas.Ia kembali mendongak lalu menatap sekeliling.

"Kita kesana"ajak Faidhan diikuti Hasna dibelakangnya

"Tidurin"titahnya menunjuk rerumputan hijau itu

"Maksudnya"bingung Hasna

"Tidurin Aksa disana,nanti saya yang gendong"

Hasna mengangguk paham,lalu dengan perlahan ia membaringkan Aksa diatas rerumputan itu.Setelah itu Hasna duduk dan mengikat tali sepatinya.

Faidhan maju,lalu berlutut untuk mengambil Aksa,setelahnya ia kembali berdiri dengan Aksa yang berda digendongannya.

'Kok anget ya'batin Faidhan bingung saat merasakan tangannya yang menghangat

Hasna mendongak,ia menautkan alisnya saat melihat wajah bingung Faidhan"Kenapa gus?"tanya Hasna sambil berdiri

"Tangan saya kok anget ya?"tanya Faidhan

"Anget?"Faidhan mengangguk sebagai jawaban

"Yang mana?"

"Ini yang dibawah Aksa"

Hana menatap lengan panjang baju Abidzar yang sedikit basah,seketika ia langsung terkekeh.

Hasna menautkan alisnya bingung saat melihat Hasna yang terkekeh,apa ada yang salah?

"Kenapa?"

"Aksa pipis gus,makanya tangan gus jadi anget"beritahu Hasna

"Pipis?"gumam Faidhan lalu mengangkat pelan tangannya yang ternyata benar,lengan bajunya basah,seketika ia menghela nafas dengan raut muka masam

Hasna yang melihat itu tertawa pelan

"Jangan ketawa"ujar Faidhan

Hasna mengulum bibirnya"maaf gus,kelepasan"

Faidhan berdehem"Pulang"

Flasback off

Hasna terkekeh pelan mengingat itu,wajah Faidhan yang biasanya datar saat itu berekspresi.

"Kenapa nih ketawa-ketawa sendiri"sahut bibinya memasuki kamar Hasna

Hasna menoleh saat mendengar bibinya"Gapapa kok bi" Bibi Hasna tersenyum menanggapi

Hasna melipat kakinya yang awalnya melunjar,dan menegakkan badannya.Bibi duduk disamping Hasna.

"Na"

"Iya bi?"

"Bibi mau minta tolong"

"Minta tolong apa?"

"Buat kue,mau?"

"Ayo"

Bibi tersenyum

Setelah itu mereka bangkit dan berjalan keluar kamar menuju dapur.

Setelah sampai didapur Hasna sudah melihat bahan-bahan membuat kue diatas meja.

"Kita buat apa bi?"tanya Hasna sambil mengambil gunting untuk membuka kemasan gula

"Buat brownis aja na,biar cepet juga"

Setelah itu mereka mulai membuat adonan kue.Selesai,adonan yang sudah siap dimasukkan kedalam tiga loyang berbentuk segi panjangn,lalu di oven.

Setelah satu jam mereka berkutat dengan alat membuat kue dan kue pun sudah selesai dibuat.Saat ini Hasna sedang membersihkan beberapa peralatan untuk membuat membuat kue tadi.

Bibi Hasna memasukkan salah satu kue kedalam kotak,setelah itu ia memasukkan kotak itu kedalam paper bag.

"Na"

"Iya?"

"Nanti kamu anterin kue brownisnya ya"

"Anterin kemana bun?"tanya Hasna sambil me-lap tangannya dengan handuk kecil

"Ke umma"

Hasna mengangguk paham"Yaudah bi,Hasna siap-siap dulu ya"

***
Sekitar beberapa jam berlalu,saat ini Hasna sudah berada didekat pesantren,ia menghampiri satpam yang berjaga.Lokasi tempat pesantren itu berada dipinggiran kota/dekat pegunungan,jadi lumayan jauh dari letak rumah Hasna,jadi Hasna jika pergi kesana membutuhkan waktu sekitar satu jam lebih.

"Assalamualaikum pak"

Satpam itu menoleh"eh neng,waalaikumsalam"

"Boleh bukain gerbangnya?"

"Neng teh mau ketemu siapa?"tanya pak satpan dengan tangan yang membuka gembok pagar

"Mau ketemu umma pak"

Hasna masuk kedalam saat gerbang telah dibuka"Terima kasih pak,kalau gitu saya masuk dulu"pamitnya

Satpam itu mengangguk"Sama-sama atuh neng"

Hasna tersenyum menanggapi,setelah itu ia melangkah menuju ndalem.

Hasna menaiki tangga ndalem,ia menarik nafas pelan sebelum mengetuk pintu.

Tok tok tok

"Assalamualaikum"salamnya

"Waalaikumussalam"sahut seseorang dari dalam

Pintu terbuka

"Hasna?"






















-Tbc-

My Husband young Ustadz |ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang