Bagian 46

1.1K 46 0
                                    

Happy reading

Saat ini Karin sedang berada dikamarnya dan Abidzar,ia duduk dengan menyenderkan punggungnya pada kepala ranjang dengan tangan yang mengelus perut ratanya,matanya menatap kosong kedepan.

Memorinya berputar pada kejadian beberapa bulan lalu,tepatnya setelah beberapa minggu menikah dengan Abidzar.Sikap ia yang berubah pada Abidzar,dan ia menyadari hal itu.Tapi,sekeras apapun sikapnya,selama ini Abidzar selalu sabar menghadapi perubahan sikapnya.

Air mata Karin menetes membasahi pipinya saat mengingat saat-saat itu.

"Maafin aku bi"gumamnya pelan

Saat ini Karin sadar,apa yang ia lakukan selama ini pada Abidzar itu salah.Dan ia bersyukur atas kehamilannya saat ini yang membuat dia sadar akan sikapnya selama ini.

Ia mengelus perutnya yang masih rata"Terimakasih,karna hadirnya kamu membuat mama sadar sama sikap mama selama ini,mama pasti akan jaga kamu sayang"gumamnya dengan air mata yang masih menetes

Ceklek

Pintu terbuka menampilkan sosok Abidzar.

Abidzar yang melihat istrinya menangis pun langsung menghampirinya dan duduk ditepi kasur sebelah Karin

"Kamu kenapa?tanya Abidar dengan nada khawatir,tangannya bergerak menghapus air mata dipipi istrinya

Tanpa menjawab pertanyaan Abidzar,Karin langsung memeluk erat Abidzar sambil terisak.

"M-maafin aku bi"ujarnya

"M-maafin sikap aku selama ini,aku tahu aku salah"

Abidzar tersenyum mendengar itu dan membalas pelukan Karin,ia mengelus punggung Karin menenangkan.

Setelah dirasa cukup tenang,Abidzar melerai pelukannya lalu menangkup wajah Karin,ia tersenyum menatap istrinya

"Aku udah maafin kamu,bahkan seelum kamu memintanya"ujar Abidzar tersenyum menatap Karin

Karin yang mendengar itu langsung kembali memeluk Abidzar"Makasi Abi,aku janji setelah ini aku akan berubah"

Abidzar tersenyum mendnegar itu,ia menumpukan dagunya pada puncak kepala Karin"Iya sayang"

***

Setelah meminta maaf tadi,kini Karin sedang berada disofa ruang tamu rumahnya.

Ting

Bunyi ponsel itu mengalihkan perhatian Karin.

Tangan Karin terulur mengambil ponselnya lalu melihat siapa yang mengirimnya pesan,ia terdiam menatap setelah membaca pesan itu.

Tak lama,ia kembali sadar dan langsung membuka roomchat nya.

'Aku harus mengakhiri ini' batinnya

Reza

[Assalamualaikum Rin]
[Kamu lagi apa?]
[Kok gak bales pesanku]
[Rin?]

[Waalaikumussalam Za]
[Aku gak lagi ngapa-ngapain kok]
[Oh ya za,aku mau ngomong sama kamu]

Karin menatap layar ponselnya menunggu balasan dari Reza.

[Ngomong apa?]

Karin menarik nafas pelan sebelum mambalas pesan itu.

[Aku minta maaf sebelumnya]
[Dan aku juga mau jujur,kalo sebenernya aku udah nikah za,sama Abidzar]
[Dan saat ini aku lagi hamil anakku dan Abidzar]
[Aku minta maaf gak jujur dari awal sama kamu,maafin aku]
[Aku harap kamu bisa ngerti]
[Sekali lagi aku minta maaf udah bohongin kamu dan menyembunyin status aku,makasi untuk selama ini za]

Karin bernafas lega setelah mengirimkan pesan itu,ia berharap Reza akan mengerti dan juga memaafkannya.

'Maafin aku za' batinnya

Flasback on

Karin berjalan menyusuri rak-rak yang berisi cemilan-cemilan dengan keranjang merah ditangannya.Ia sedang berada diminimarket,sendiri,tanpa Abidzar,karna Abidzar ada urusan.

"Karin?"sapa seseorang membuat Karin mendongak

Ia menatap lelaki dihadapannya bingung

"Maaf,mas nya siapa ya?"

"Kamu lupa sama aku rin?"tanya lelaki itu

Karin terdiam sejenak"Maaf mas,saya gak kenal sama mas nya"

"Kamu serius lupa?"

"Aku Reza rin,temen smp kamu"

Karin terdiam mendengar itu,Reza?

Seketika ia tersenyum"Kamu Reza Syaputra?ketua osis itu kan?"

"Nah iya,inget juga kamu"ujar Reza terkekeh pelan

Karin yang mendengar itu ikut terkekeh

"Kamu sendiri disini?"tanya Reza

Karin mengangguk"Emang kamu fikir aku kesini sama siapa"

Reza terkekeh"Kali aja kan sama pacar atau bahkan suami kamu"guraunya

Karin terdiam sejenak mendengar itu,lantas kembali tersenyum kaku"Jangankan pacar,cowonya aja gak ada"ujarnya berbohong

"Gak percaya aku,mana mungkin cewe secantik kamu gak ada yang mau"

Karin terkekeh mendengar itu"Bisa aja kamu"

"Em,aku duluan ya,keburu sore"lanjut Karin

"Eh,aku boleh minta nomor kamu gak?"

"Boleh kok"jawab Karin lalu membuka ponselnya lalu memberikan ponselnya pada Reza

Reza mengambil ponsel itu,lalu mengetikkan nonor ponselnya setelah itu ia menelfon nomornya dengan nomor Karin,setelah itu ia kembali memberikan ponsel itu pada Karin.

Karin menerima ponselnya"Kalo gitu aku pamit ya,Assalamualaikum"

Flasback off




















Tbc

My Husband young Ustadz |ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang