Bagian 21: Belum membaik

875 46 0
                                    

Happy reading

•••
Jam menjukkan pukul 19.15 wib.Dan Hasna baru sampai dirumahnya,karna sebelum kerumah ia mampir terlebih dahulu kemasjid untuk menunaikan sholat Maghrib.

"Assalamualaikum"salam Hasna sambil membuka pintu dan masuk kedalam

Kosong,satu kata yang mendeskripsikan keadaan rumah saat ini.

Hasna melangkah memasuki kamarnya.Ia menyimpan tas dan ponselnya setelah itu masuk kekamar mandi untuk membersihkan diri.

Hanya butuh waktu 15 menit untuk Hasna membersihkan dirinya,ia keluar dari kamar mandi menggunakan celana training hitam dan kaos putih lengan panjang serta kerudung instan yang menutupi kepalanya.

Hasna keluar dari kamar,ia berniat untuk memasak karna perutnya sudah lapar.Hasna sendiri dirumah,enah kemana perginya Abidzar.

Hasna memasukkan mie kedalam panci karna airnya sudah mendidih.

"Asslamualaikum"salam seseorang memasuki rumah

"Waalaikumussalam"jawab Hasna membuat orang itu menoleh padanya

"Kamu udah pulang na?"tanya Abi

"Iya"jawab Hasna singkat

Abidzar tersenyum tipis"Yaudah,aku kekamar dulu"pamitnya lalu melangkahkan kakinya menuju kamar

Hasna menatap punggung Abidzar yang kian menghilang dari penglihatan,tanpa sadar air matanya menetes.

Hasna menghapus kasar air matanya,ia menuangkan mie kedalam mangkuk,Hasna membawanya menuju ruang keluarga.Ia duduk disofa dan menyalakan tv.Hasna memakan mie nya sambil menonton tv.

Sementara dikamar...

Abidzar keluar dari kamar mandi menggunakan kaos hitam polos dan celana training

Ia mendudukkan dirinya ditepi kasur.Matanya menatap lurus kedepan.

'Apa ini keputusan yang tepat?' Batin Abi bertanya

Abi menghela nafasnya.Saat ini ia berada pada posisi yang sangat membuatnya bingung.

"Semoga ini keputusan yang terbaik"gumamnya

Abi bangkit lalu beranjak keluar kamar,untuk menemui Hasna.

Ia tersenyum saat melihat Hasna yang tengah anteng duduk disofa sambil menonton tv.

"Kamu masak gak na?"tanya Abidzar membuat Hasna mengalihkan pandangan kearahnya

"Kamu belum makan?"tanya Hasna balik

Abidzar menggeleng sebagai jawaban,ia duduk disamping Hasna

Hasna bangkit dari duduknya,tangannya mengambil mangkuk kosong dimeja"Mau makan apa?"

"Apa aja"

"Nasgor?"

Abidzar mengangguk sebagai jawaban

Hasna mengangguk,ia melangkahkan kakinya menuju dapur untuk membuat nasgor.

Meskipun hubungannya dengan Abidzar sedang tidak baik-baik saja,namun Hasnya tetaplah seorang istri dan memiliki kewajiban untuk melayani suaminya.

Hasna membuka kulkas,tanganya terulur mengambil telur,sosis,bakso,sawi dan beberapa bahan lainnya.

Ia mulai memotong sosis dan bakso serta sawi dan bawang.

Hasna terus memasukkan satu persatu bahan kedalam wajan.

Tak lama setelah itu,nasi goreng telah siap saji dan tampak menggiurkan.

Hasna kembali ke ruang keluarga dengan satu piring yang berisi nasi goreng ditangan kanannya dan gelas yang berisi air putih ditangan kirinnya.

Hasna menyimpan piring dan gelas itu diatas meja.Setelah itu ia hendak melangkah memasuki kamarnya,namun...

"Tunggu"cegah Abi

Hasna menatap Abi dengan pandangan yang beranya.

"Kamu mau kemana?"tanya nya

"Kamar"

"Temenin aku makan sini"pinta Abi

Hasna menggeleng"Saya ngantuk"

Setelah mengatakan itu,Hasna kembali melangkah menuju kamarnya.

Abidzar tersenyum miris"Apa sebesar itu kesalahan aku na?sampe sikap kamu berubah kayak gini"gumam Abi menatap punggung Hasna yang sudah menghilang dari penglihatannya

Abi mengalihkan pandangannya pada tv didepannya,ia mengambil nasi goreng buatan istrinya dan mulai memakannya dengan tenang.

Dikamar...

Hasna memasuki kamarnya,ia mendekati ranjang lalu merebahkan dirinya diatas kasur.Hasna terdiam menatap kosong langit-langit kamarnya.

'Apa aku gak berhak bahagia?'

'Aku cape,kalau terus gini'

'Bunda,aku pengen peluk bunda,pengen cerita tentang semuanya sama bunda' Batin Hasna

Hasna menghapus air mata yang tanpa sadar menetes.

'Ayah,Bunda,yang tenang disana nya,do'a in aku supaya kuat sama keadaan,Aku sayang kalian' Batin Hasna kembali berucap

Hasna menghela nafas dan mulai memejamkan matanya setelah membaca do'a sebelum tidur.

Ceklek

Abidzar membuka pintu kamar,dan langsung disuguhi pemandangan istrinya yang sudah tertideur dengan pulas.

Abidzar melangkah menuju ranjang lalu membaringkan tubuhnya disamping Hasna.Ia memiringkan badannya menghadap kearah Hasna.Ia tersenyum melihat wajah damai Istrinya.

Istrinya?,ya,istrinya,Istri yang telah ia buat sakit hati dan batinnya.Hasna marah padanya?jelas,karna tidak ada satu pun perempuan yang tidak akan sakit melihat suaminya bersama perempuan lain,apalagi sampai menolak ajakan istrinya dan lebih memilih pergi bersama perempuan lain.

"Maaf Hasna,maafin aku"ujarnya mengelus pupu Hasna

"Besok,aku mau ngomongin sesuatu sama kamu,semoga kamu setuju dan ngizinin aku"

"Dan semoga,ini keputusan terbaik"lanjut Abidzar

Ia mengecup lama kening Hasna,matanya terpejam.

Ia kembali membaringkan tubuhnya dan mulai memejamkan mata.













-Tbc-

My Husband young Ustadz |ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang