Happy reading
Jangan lupa votement~
•••
"Kamu masih cinta sama aku kan na?"Hasna terdiam mendengar pertanyaan Abidzar barusan.
Jika boleh jujur,ia memang masih memiliki perasaan pada Abidzar,walau hanya sedikit.
"Na?"panggil Abidzar menyadarkan Hasna
"Masihkan?"tanyanya memastikan
Hasna menghela nafas pelan sebelum menjawab"Ya,aku akui,aku memang masih memiliki perasaan sama kamu Bi"
Jawab Hasna membuat Abidzar tersenyum,namun hanya sebentar,senyuman itu kembali luntur saat mendengar ucapan Hasna selanjutnya
"Tapi sekarang,rasa itu gak sebesar dulu"lanjut Hasna
"Maksudnya?"tanya Abidzar bingung
Hasna tersenyum tipis"Kamu cinta pertama aku Abidzar,sejak lama,bahkan sebelum kamu pergi kepesantren"
"Apalagi setelah kamu kembali dari pesantren,rasa cinta aku ke kamu tambah besar"
Abidzar diam mendengarkan penuturan Hasna.
"Aku mencintai kamu bukan karna fisik,tapi karna agama kamu,karna ketaatan kamu sama Allah yang bikin aku yakin kalo kamu bisa bimbing aku untuk menjadi pribadi yang lebih baik lagi setelah menikah"
Hasna kembali menghela nafas pelan,menahan rasa sesak pada dadanya"Tapi itu dulu,sekarang rasa cinta aku ke kamu semakin berkurang sama kamu,setelah apa yang udah kamu lakuin sama aku"
Ya,apa yang diucapkan Hasna memang benar adanya.Hasna mencintai Abidzar karena agamanya,karena ketaatannya,jadi,jika agama dan ketaatannya itu berkurang/hilang maka cinta Hasna untuk Abidzar pun ikut berkurang/hilang.
Hasna menatap Abidzar yang menatapnya dalam,ia tersenyum"Aku harap kamu paham sama apa yang aku ucapin barusan"
"Kalo udah gak ada lagi yang mau diomongin,aku pamit"
Abidzar masih terdiam menatap Hasna yang tersenyum tipis kepadanya,matanya menatap tepat pada manik mata Hasna yang jelas terpancar kesedihan dan kekecewaan.
"M-maaf"ujar Abidzar
Hasna tersenyum tipis,tangannya menepuk pelan bahu Abidzar"Bukan salah kamu,jadi gak usah nyalahin diri kamu sendiri"
"Lagian,mungkin ini emang udah takdir aku begini,jadi gapapa"lanjut Hasna kembali tersenyum pada Abidzar
"Ada yang mau ditanyain lagi?"tanya Hasna
"K-kamu beneran mau pisah sama aku na?"tanya Abidzar
Hasna mengangguk kecil sebagai jawaban
"Apa udah gak ada lagi kesempatan buat aku na?"tanya Abidzar manatap sendu pada Hasna
"Aku udah pernah ngasih kesempatan sama kamu,tapi apa hasilnya?"
"Kamu gak berubah,malah semakin menjadi"lanjut Hasna terkekeh kecil
Hasna pernah memberikan Abidzar kesempatan setelah kejadian dimalam minggu,dan Abidzar yang pergi karna ada urusan penting katanya padahal pergi jalan bersama Karin,tapi setelah itu Abidzar tetap berhubungan dengan Karin,sampai akhirnya dia malah meminta izin untuk menikah.
Abidzar terdiam mendengar ucapan Hasna,ya,Hasna pernah memberinya kesempatan,tapi dengan bodohnya,ia sendiri yang melanggarnya lagi.
Hasna yang melihat keterdiaman Abirzar pun memilih pamit.
"Em,aku pamit dulu ya,kasian Laras nunggunya lama"pamit Hasna
"Oh iya,kamu mau nikah sama Karin kan?jangan lupa undang aku ya"gurau Hasna terkekeh diakhir ucapannya
"Assalamualaikum"salam Hasna lalu berbalik meninggalkan Abidzar yang terdiam menatap kepergiannya,ia melangkah menghampiri Laras diwarung tempat gadis itu menunggunya
Air mata yang sedari Hasna tahan menetes membasahi pipi mulusnya,dadanya sesak.
Saat hampir dekat Hasna menghentikan langkahnya sejenak,ia menghapus air matanya dan menRik nafas pelan lalu menghembuskannya,ia memejamkan matanya sejenak lalu kembali membukanya,ia kembali melangkah mendekati Laras yang sedang memakan bakso.
"Ras"panghil Hasna membuat Laras mendongak
"Udah Na?"tanya Laras sambip me-lap bibirnya dengan tisu
Hasna mengangguk sebagai jawaban
"Bentar,aku bayar dulu"ujar Laras bangkit menghampiri penjual bakso dan memberikan uangnya,setelah itu ia kembali mendekati Hasna
"Ayo"Hasna mengangguk
Merekapun kembali melanjutkan perjalanannya menuju kerumah Hasna.
"Em,Na?"panggil Laras
Hasna menoleh menatap Laras,menatap Laras dengan tatapan seolah bertanya 'apa'
"Tadi Abidzar ngomongin tentang apa?"tanya Laras hati-hati karna takut menyinggung perasaan Hasna
Hasna terdiam sejenak"Cuma ngobrol biasa aja kok"
Mereka berbelok arah memasuki pekarangan rumah Hasna,tangan Hasna mengambil kunci ditasnya,lalu membuka pintu.Namun saat hendak masuk..
"Hasna"
-Tbc-
KAMU SEDANG MEMBACA
My Husband young Ustadz |END
Teen FictionEND |revisi ••• [Budayakan follow sebelum membaca] ⚠️DIBEBERAPA PART MASIH TERDAPAT BEBERAPA TULISAN YANG BELUM DIREVISI⚠️ _______ Ini tentang sepasang sahabat kecil yang dipisahkan dengan alasan pendidikan.Hingga akhirnya Tuhan kembali mempertemuka...