Bagian 38

1.1K 47 11
                                    

Happy reading

Typo berserakan!
Jangan lupa votement~

"Saya terima nikah dan kawinnya Karina Oktarani binti Ahmad Hafis dengan maskawin tersebut dibayar tunai"ujar Abidzar lantang

"Bagaimana para saksi,sah?"

"SAH"

"Alhamdulillah"

Setelah itu mereka mengangkat kedua tangannya untuk berdo'a,dilanjutkan dengan Abidzar yang mencium kening Karin dan Karin yang mencium punggung tangan Abidzar.

Sedangkan dilain sisi,Hasna menitikan air matanya saat mendengar dan melihat itu.Ia menundukkan kepalanya sejenak untuk menghapus air matanya.

Seikhlas apapun ia,tapi tetap saja jika berada diposisi ini,melihat orang yang pernah dicintainya kini menikah lagi apalagi didepan matanya,rasanya sakit.

Laras yang berada tepat disamping Hasna langsung merangkul pundak Hasna dan mengelusnya pelan guna menenangkan.

Hasna mendongak menatap Laras dengan senyum nya"Aku gapapa"

Laras balas tersenyum"Kamu kuat"

***
Acara akad sudah selesai,dan kini dilanjutkan dengan resepsi,para tamu bergantian menyalami dan mengucapkan selamat pada pengantin baru itu.

"Cape gak?"tanya Abudzar pada Karin sambil mengusap keringat dikening gadis yang kini resmi menjadi istrinya itu

Karin tersenyum tipis"Lumayan,tapi aku seneng banget bi hari ini"

"Hari yang paling aku tunggu-tunggu,akhirnya terjadi juga"lanjutnya

Abidzar terkekeh pelan menanggapinya.

Ummi dan Abi dari Abidzar hanya acuh dengan itu.Mereka memang hadir diacara pernikahan Abidzar dan Karin,raut wajah mereka sedari tadi hanya datar,dan sesekali tersenyum jika ada tamu yang menyalaminya.

"Udah lumayan sepi tuh na,kita kesana yuk trus langsung pulang,kasian ini Afsa ngantuk kayaknya"ajak Bibi nya menunjuk Afsa yang berada digendongan suaminya

Hasna mengangguk sebagai jawaban

Setelah itu mereka pun melangkah menuju pelaminan.

Karin yang melihat Hasna mendekat langsung mendekatkan tubuhnya pada Abidzar,Abidzar yang melihat itu hanya acuh,sampai perhatiannya teralih pada seseorang.

"Selamat ya nak Abi,semoga pernikahan kalian samawa ya"ujar Bibinya tersenyum tipis sambil menyalami tangan Abidzar lalu beralih pada Karin,dengan raut wajah yang kini datar tanpa ekspresi

Setelah paman dan bibi nya,kini giliran Hasna.Hasna berdiri dihadapan Abidzar dengan senyum manis yang sudah menjadi khas nya.

"Selamat Abidzar,semoga kamu langgeng sama Karin,bahagiain dia,jangan sakitin dia" 'cukup aku yang kamu sakiti Bi'  lanjut Hasna dalam hati

Abdzar balas tersenyum"Terima kasih Hasna,dan maaf untuk sebelumnya"

Hasna tersenyum menanggapi"Gapapa"

"Sekali lagi selamat ya"lanjut Hasna menangkup tangannya didepan dada

Hasna bergeser,berdiri dihadapan Karin yang saat ini tengah menatapnya dengan tatapan yang bisa dibilang,remeh?.Hasna hanya tersenyum menanggapi itu

"Selamat Karin"ujar Hasna tulus lalu menyalami tangan Karin ala perempuan

Karin tersenyum"Makasi"

Ia bergerak majumendekati Hasna,lalu bergerak seolah memeluk Hasna,ia berbisik tepat ditelinga Hasna.

"Saya memang Hasna"bisiknya lalu menjauhkan tubuhnya

Hasna terdiam sejenak mendengar itu,ia tak sebodoh itu untuk mengartikan maksud dari ucapan Karin,setelahnya ia tersenyum menatap Karin"menang untuk apa?tenyang Abidzar?saya tidak pernah merasa bersaing sama kamu"

"Lagi pun,ini memang sudah takdir saya yang memang tidak bisa lagi bersama Abidzar,saya ikhlas dengan itu,dan saya harap kamu tidak mengalami apa yang saya alami dan saya yakin Abidzar tidak akan setega itu sama kamu"lanjut Hasna

Karin tersenyum miring menanggapi ucapan Hasna.Karin beralih menatap Abidzar yang berada disampingnya dengan tatapan yang tak bisa diartikan.

"Permainan dimulai"batin Karin tersenyum miring

Hasna tersenyum lalu melangkah mendekayi ummi,ummi yang melihat kehadiran Hasna langsung tersenyum.

Ia beranjak memluk Hasna"Masyaallah nak,gimana kabar kamu?"

"Alhamdulillah Hasna kabar Hasna baik ummi,ummk sendiri sama Abi gimana?"tanya Hasna

"Alhamduillah kita juga baik"

"Syukur kalau gitu"

"Em ummi,Hasna pamit pulang dulu ya,tadi Afsa udah ngantuk dan udah ditungguin bibi sama paman,Hasna juga mau beberes barang"pamit Hasna

"Kamu mau pulang?"Hasna mengangguk sebagai jawaban

"Kok cepet banget?"

"Iya ummi,Hasna lagi banyak kerjaan sekarang,tapi nanti insyaallah,Hasna bakal agak lama disini"

Ummi mengangguk"Yaudah,kamu Hati-hati,titip salam sama bibi kamu"

Hasna mengangguk"Assalamualaikum"

"Waalaikumussalam"

Setelah itu Hasna melangkah menjauhi pelaminan,menuju larkiran tempat mobil pamannya.



















-Tbc-

My Husband young Ustadz |ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang