Prologue 1.2

97.9K 8.3K 812
                                    

Chicago, USA18:00

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Chicago, USA
18:00

Sore menjelang malam adalah jam terpadat untuk lalu lintas di Chicago. Di tengah kepadatan kota, terdapat seorang wanita yang tengah gelisah di dalam taksi yang sedang ia tumpangi. Berkali-kali ia menatap jam yang melingkari pergelangan tangannya, lalu menatap keluar jendela taksi, berharap mobil-mobil di depan segera bergerak di tengah kemacetan ini.

Tetapi sudah sepuluh menit berlalu, kelihatannya tidak ada kemajuan, mobil taksi yang ia tumpangi baru bergerak satu meter. Wanita itu berdecak kesal, dia tidak boleh telat.

Jika dia tetap di dalam taksi dan bersabar, mungkin akan baru sampai tiga puluh menit atau lebih. Pada akhirnya wanita itu mengambil uang di kantung jaketnya dan diberikan ke sopir taksi.

"Aku turun di sini aja," seru wanita bernama Starley itu. Tanpa menunggu jawaban sopir taksi itu, Starley membuka pintu taksi dan keluar dari taksi itu.

Ketika dia sudah di jalanan pejalan kaki, ia mengikat rambutnya menjadi ikat satu yang tidak tinggi. Lalu setelah itu dia langsung berlari, tanpa menghiraukan banyak mata yang menatapnya heran.

Setelah tiga belas menit berlalu, akhirnya Starley sampai di depan sebuah gedung apartemen mewah. Dengan napas terengah-engah Starley memasuki lobi apartemen mewah itu dengan sepatu sneakersnya yang sudah jelek.

Saat ia masuk, banyak mata yang menatapi Starley jijik. Dengan penampilan Starley memakai sepatu usang, jaket kebesaran, celana training kebesaran dan ikatan rambutnya yang berantakan.

Mungkin mereka kira Starley adalah kalangan bawah yang tidak pantas memasuki apartemen mewah. Mereka tidak bisa melihat wajah Starley karena Starley memakai topi hitam. Penampilan Starley saat ini memang bukan penampilan terbaiknya, tapi dia juga sengaja berpenampilan seperti ini.

Tatapan Starley bertemu dengan tatapan security yang menatapnya penasaran, tapi Starley tidak menghiraukannya. Ia segera menuju reception, di situ ada seorang lelaki yang tidak asing menyambut Starley dengan sangat ramah.

"Halo Nona, ada yang bisa saya bantu?"

"Aku minta kunci penthouse, Derek," seru Starley. Lelaki itu berkedip sejenak, terlihat kebingungan, akhirnya Starley mengangkat kepalanya, sehingga lelaki itu langsung mengenali Starley. Sepertinya Derek pun kaget dengan penampilan Starley yang terlihat seperti homeless.

"Nona Starley, maaf saya tidak diberitahukan oleh Tuan muda anda akan datang," seru Derek.

"Tentu saja dia tidak memberitahu kau. Aku datang ke sini diam-diam. Aku ingin beri dia kejutan, jadi ku mohon jangan katakan padanya kalau aku datang," ucap Starley berbohong.

Derek terlihat tidak yakin, tapi karena dia tidak memiliki alasan yang kuat untuk menolak permintaan Starley. Akhirnya ia memberi kuncinya kepada Starley.

"Mau saya antar, Nona?"

"Tidak perlu, aku bisa pergi sendiri. Tapi nanti tolong telpon aku jika kau melihat dia datang, terima kasih Derek."

Damien's Possession ✔️ (Mavros Series #2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang