#2 Mavros Series | COMPLETED! LENGKAP DI WATTPAD!
Ini bukanlah kisah fairy tale yang manis.
Ini kisah tentang dua orang yang pernah memiliki masa lalu bersama. Dan sekarang terpaksa bekerjasama demi kepentingan masing-masing.
Starley Bell, hacker...
Damien mengerutkan dahinya, dan langsung membalas pesan itu. Dan tidak butuh waktu yang lama untuk mendapatkan balasan balik dari Dante.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Damien dapat merasakan alisnya berkedut kesal membacanya. Starley menahan tawanya melihat itu.
"Apa dia lupa pekerjaanku apa?" Tanya Damien kesal. Dia sering menyamar sebagai mata-mata.
Beberapa detik kemudian, pesan dari Dante masuk lagi.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Mereka berdua benar-benar mempermainkan kita," ucap Damien kesal melihat pesan terakhir itu. Lalu dia menoleh ke Starley sekarang.
"Tapi aku tetap tidak akan memaafkan Dolton karena sudah menciummu tadi," tambah Damien dengan tatapan berbahaya.
Starley mengerjapkan matanya. Sepertinya itu benar-benar mengganggu Damien. Starley mendeham.
"Sekarang kita fokus pada misi dulu, Damien," ucap Starley. Damien mengangguk setuju, lalu dia berdiri dari duduknya.
"Jadi? Apa rencananya?" Tanya Starley.
"Kau bawa pistol, kan?" Tanya Damien.
Starley mengangkat dress-nya, untuk menunjukan sebuah pistol yang disembunyikan di dalam dress Starley. Pistol tersebut diikat di paha Starley.
"Tidak mungkin aku lupa, Mr. Mavros," jawab Starley terlihat begitu memesona berkata seperti itu, dengan rambut pirangnya.
Damien yang melirik paha indah Starley hanya bisa menarik napasnya tajam. Mencoba mengontrol dirinya sekuat tenaga. Dia harus ingat kalau dia sedang bekerja.
Sialan, dia harus fokus.
***
Seorang petugas keamanan yang tadi membawa Damien akhirnya kembali ke ruangan itu. Dia membuka pintu ruangan itu sambil berkata.
"Kau harus mengisi ini, lalu-" ucapannya menggantung di udara ketika dia melihat tidak ada siapa pun di ruang itu.
Harusnya wanita berambut pirang dan lelaki dengan tato di tangannya ada di sini. Ke mana mereka?
