Chapter 110 - Perfect Night

30.3K 2.7K 308
                                    

Jantung Starley berdebar-debar setelah mendengar ucapan Damien itu.

Sepenuhnya menjadi milik Damien. Entah kenapa Starley menyukai kalimat tersebut.

Starley pun mengeratkan tangannya di leher Damien.

"Dan kau sepenuhnya milikku juga, Mr. Mavros," jawab Starley tidak mau kalah. Dengan tatapan menantang Damien.

Tatapan Damien sekarang menjadi lebih gelap dari sebelumnya. Tatapannya begitu intens, seolah ingin memakan Starley saat itu juga.

Dante pun mendeham keras, diikuti dengan suara batuk-batuk Matteo yang dibuat-buat.

"Jangan lupa kalian masih di altar," bisik Dante sambil terbatuk dibuat-buat.

Membuat Starley dan Damien kembali sadar. Tapi saat ini Damien ingin mencekik adiknya yang bodoh itu karena mengganggu suasana.

Starley tersenyum lebar, lalu terkekeh geli. Dia pun melepaskan tangannya dari leher Damien, membuat Damien terpaksa melepaskan tangannya dari pinggang Starley juga.

Damien menatap Dante tajam.

Lihat saja jika dia menikah suatu saat, aku akan balas dendam. Damien bersumpah dalam hatinya.

Sedangkan Dante tetap terlihat santai, tidak terpengaruh sedikit pun oleh tatapan tajam kakaknya.

Setelah itu, Damien dan Starley menghadap ke para tamu yang masih bertepuk tangan meriah untuk mereka berdua.

Yang diundang ke Norway hanyalah keluarga dan teman terdekat Damien dan Starley.

Tapi Starley kaget ketika melihat list undangan kemarin. Damien benar-benar mencari tahu siapa saja yang Starley ingin undang ke pernikahannya. Dengan bantuan Athena juga tentunya.

Setelah itu, semua pun berpindah ke tempat resepsi pernikahan dilaksanakan.

Dante menuju ke kamar mandi dulu sebelum dia berjalan menuju resepsi.

Kebanyakan tamu pasti sudah menuju tempat resepsi sekarang. Dan Dante tidak ingin berjalan bersama pengantin baru karena tahu dia hanya akan menjadi nyamuk.

Setelah Dante mencuci tangannya, dia langsung keluar kamar mandi. Tapi dia dikagetkan dengan sosok tidak asing, yang juga baru keluar kamar mandi wanita.

Louisa hampir melompat kaget ketika langsung bertatap-tatapan dengan Dante yang baru keluar kamar mandi lelaki di seberangnya.

Dante belum bertemu Louisa hari ini, dan belum melihat dengan jelas penampilan Louisa, karena dia sudah duduk ketika Dante datang bersama Damien tadi.

Dante memperhatikan penampilan Louisa di depannya.

Louisa menyanggul rambutnya tinggi. Sehingga leher jenjangnya tampak anggun.

Dia memakai dress hijau, dengan tali spaghetti, jahitan motif bunga dan dengan potongan belah dada yang cukup rendah. Membuat dada Louisa yang besar itu tertampang begitu jelas.

Dante mengerutkan dahinya. Entah kenapa tidak suka Louisa memaki dress itu. Louisa memang terlihat sangat cantik, tapi Dante tidak tahu kenapa dia tidak menyukai dress itu.

"Kau tidak kedinginan memakai dress itu?" Tanya Dante langsung.

Louisa menatap Dante dengan wajah, what the hell are you talking about?

Damien's Possession ✔️ (Mavros Series #2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang