Chapter 56 - Let Me...

33.8K 3.1K 289
                                    

Halo2!
Udah pada join broadcast channel di Instagramku belum? Yang belum bisa langsung join yaa. Biar ga ketinggalan kalau ada info.
Instagram :@yessynut

***
Starley terbatuk sedikit, mencoba menghilangkan fikirannya yang mulai travelling. Dia juga melepaskan kontak matanya dari Damien.

"Kalau begitu ayo, aku lapar," jawab Starley santai. Ralat, mencoba terlihat santai. Dia hanya berharap dia tidak terlihat seperti seseorang yang salah tingkah sekarang.

"Iya ayo," seru Damine, lalu Damien kembali menuntun Starley menuju mansion, dengan tangan mereka masih bergenggaman.

Starley melihat sekelilingnya. Dia tidak berpapasan dengan seorang pun sejak tadi. Apa benar-benar hanya ada mereka berdua di pulau ini?

Tidak lama kemudian, dia melihat sebuah mansion minimalis moderen milik Damien. Mansion ini benar-benar dibangun sesuai dengan selera Damien. Hampir semuanya kaca, dan sangat terbuka.

Ketika mereka memasuki mansion tersebut. Terlihat di dalam benar-benar rapi dan minimalis. Dengan dominan warna abu-abu dan hitam, mansion ini benar-benar seperti mansion seorang bujangan.

Starley memasuki mansion tersebut lebih dalam, dan di situ dia melihat ruangan TV, meja makan dan dapur, menyatu di satu ruangan yang sangat besar, dengan pintu full kaca terbuka menuju pemandangan infinity pool dan laut lepas.

Starley tetap berjalan memasuki ruangan itu. Dia terpukau dengan pemandangan di depannya. Mereka seperti berada di suatu tempat yang sangat jauh dan terpencil. Starley merasa seperti sedang berada di Maldives. Bedanya ini pulau pribadi Damien.

"Kau suka?" Tanya Damien tiba-tiba.

"Ini sungguh cantik, Damien," jawab Starley jujur.

Walaupun pemandangan laut memang cantik, tapi Damien tidak mampu melepaskan pandangannya dari Starley. Baginya, Starley lebih cantik dari pemandangan mana pun yang pernah dia lihat.

Damien terdiam sejenak ketika menyadari apa yang baru dia pikirkan. Damien meringis dalam hati. Astaga, sejak kapan dia jadi puitis seperti ini? Apa jatuh cinta bisa membuatnya kehilangan akal?

"Tapi aku masih bingung kenapa kita makan di sini. Kita sedang menunggu hasil sidang, juga ayahku masih di rumah sakit, Damien," seru Starley menoleh ke Damien.

"Hasil sidangnya baru keluar sore, dan Josè sedang menjaga ayahmu, jadi kau tidak perlu khawatir, " jelas Damien.

"Ayah pasti akan mencariku."

"Tidak, aku sudah meminta izin padanya," seru Damien. Starley tercengang mendengar hal itu.

"Dan dia mengizinkannya?" Tanya Starley tidak percaya.

Damien mengangguk. Starley masih tidak percaya. Biasanya ayahnya sangat protektif. Apa sebegitu percaya nya kah, ayahnya pada Damien?

"Yang jelas, kita harus segera kembali setelah makan," jawab Starley.

Ketika Starley dan Damien berjalan ke meja makan. Meja dipenuhi dengan piring yang ditutup dengann penutup stainless steel. Damien mengangkat penutup makanannya, di situ terlihat sudah ada banyak jenis makanan terhidang dibaliknya.

Starley mengangkat alisnya lalu menatap Damien. "Tadi katamu, kita cuma berdua di pulau ini? Lalu siapa yang memasak ini?" Tanya Starley.

"Chef-ku, tapi dia sudah ku usir," jawab Damien.

Tiba-tiba Damien menarik salah satu kursi di meja makan dan menatap Starley. "Duduklah," ucap Damien.

Starley sadar sejak tadi tatapan Damien begitu beda. Tatapan kali ini adalah tatapan gelap dan intens. Tatapan itu terasa sangat berbahaya. Starley menahan dirinya untuk tidak merapatkan pahanya sejak tadi.

Damien's Possession ✔️ (Mavros Series #2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang