#2 Mavros Series | COMPLETED! LENGKAP DI WATTPAD!
Ini bukanlah kisah fairy tale yang manis.
Ini kisah tentang dua orang yang pernah memiliki masa lalu bersama. Dan sekarang terpaksa bekerjasama demi kepentingan masing-masing.
Starley Bell, hacker...
Mark dapat melihat Damien menatapnya begitu tajam, dan tangannya terkepal sangat kuat.
"Banyak pasang mata memperhatikan di sini, kita tidak boleh membuat kegaduhan, Mavros," bisik Mark pelan.
Damien melirik ke sekitarnya. Benar, banyak orang menatap mereka dengan pandangan penasaran. Seolah menunggu mereka berdua saling tonjok.
Damien pun menahan dirinya sekuat tenaga. Dan dia mundur beberapa langkah. Dia harus mengingat, saat ini dirinya sedang menyamar sebagai bawahan Mark. Tapi tatapan Damien belum berubah, walaupun dia lebih tenang.
Mark menatap Damien sejenak, sebelum berjalan duluan dengan tangannya merangkul pinggang Starley dengan sangat intim.
Dante dan Damien pun menyusul berjalan di belakang Mark dan Starley.
Damien melototi tangan Mark yang menyentuh Starley. Berharap tangan itu bisa terlepas hanya dengan Damien melototinya dengan tatapan membunuh.
Dante melirik kakaknya, dan menahan dirinya untuk dia tertawa terbahak-bahak melihat kakaknya yang hampir kehilangan akalnya sekarang.
Oh man, this is so much fun. Batin Dante melangkah dengan riang memasuki Casino.
***
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ketika mereka memasuki Casino itu. Mata Mark melirik sekelilingnya, untuk melihat apa ada wajah familiar di sini.
Starley pun melihat sekelilingnya, Casino ini cukup mewah. Juga terlihat sudah banyak orang yang duduk di meja judi mereka masing-masing.
Ada yang terlihat senang karena baru menang. Ada yang terlihat shock karena baru saja menambah hutangnya. Ada juga meja yang suasananya begitu tegang.
Tadi siang, sebelum ke sini, mereka berempat sudah membicarakan inti rencana mereka ke Casino.
Rencananya adalah, memenangkan judi malam ini, agar mereka bisa ke tempat pengambilan hadiah uangnya.
Setelah itu, Starley akan mencoba meretas komputer Casino, untuk mendapatkan data pribadi orang-orang yang pernah memenangkan banyak uang di Casino ini.
Menurut informasi, anak buah Yusef pernah memenangkan banyak uang di sini.
Starley terdiam sejenak. Tapi mengingat ada Dante yang katanya jago berjudi, seharusnya mereka tidak perlu khawatir, kan?
Tiba-tiba ada seseorang memanggil Mark, "Dolton!"
Membuat langkah mereka berempat terhenti. Starley menoleh ke sumber suara itu. Di situ, dia melihat ada lelaki paruh baya berjalan menghampiri mereka. Lelaki paruh baya itu terlihat mengenakan jas mahal, dengan beberapa bodyguard di belakangnya.
Siapa? Batin Starley dalam hati.
Mark langsung menunjukan pokerface-nya, dia tersenyum, tapi tidak sampai matanya.
