Chapter 2 - Crazy

71.3K 7.3K 500
                                    


Ruangan yang awalnya bising menjadi sangat sunyi setelah Johnny mengatakan hal itu. Tidak ada yang berbicara.

"Tenang saja Mr. Bell, aku pastikan semua di sini menutup mulutnya," seru si manajer memecahkan keheningan. Johnny menatap manajer itu sejenak sebelum mengatakan.

"Good job everyone, lanjutkan pekerjaan kalian. Mereka bisa saja menyerang kembali," ucap Johnny.

Setelah itu ia menatap Starley dan  berkata, "dan kau, ikut aku." Lalu Johnny berjalan keluar ruangan, diikuti dengan asistennya.

Starley memutar bola matanya, seperti biasa kakaknya selalu memperilakukan Starley seperti anak berumur lima tahun, walaupun nyatanya sekarang umur Starley sudah memasuki dua puluh tiga tahun. Tapi Starley tetap mengikuti Johnny dari belakang.

***

Sekarang Johnny dan Starley sudah berada di ruangan Johnny. Johnny duduk di kursi kulit mahalnya, sedangkan Starley masih berdiri di depan meja kerja Johnny.

"Jadi, bisakah ceritakan aku bagaimana kau tiba-tiba ahli dalam hacking?" tanya Johnny.

"Apakah itu penting sekarang? Kau lupa keluarga kita sedang diancam oleh Hatless?" tanya Starley balik.

"Dan juga, apa yang sebenarnya Hatless inginkan dari kita?" tanya Starley lagi.

Johnny menghela napas, lalu menjawab, "aku tidak tahu."

"Kau belum bertanya kepada ayah?" tanya Starley.

"Ayah tidak memberitahuku apa pun, dia hanya menyuruhku mengambil kembali website dengan cara apa pun," jawab Johnny. Kebetulan Norman Bell, ayah mereka, sedang melakukan business trip. Setelah mendengar kabar masalah ini, Norman malam ini akan terbang kembali ke Chicago.

"Jadi, ayah menyembunyikan sesuatu?" tanya Starley.

"Iya, seperti kau yang menyembunyikan skill hacking-mu," sindir Johnny. Keliatannya masih penasaran. Starley memutarkan bola matanya.

"Aku belajar sendiri, Johnny."

"That's impressive, Starley," puji Johnny. Starley jadi mengingat yang pertama kali tahu keahliannya ini hanyalah lelaki itu, lalu Athena dan Dominic. Starley tidak pernah memberitahu keluarganya.

"Kenapa kau tiba-tiba belajar hacking?" tanya Johnny penasaran. Starley tersenyum manis.

"Untuk merampok bank, lalu pergi ke tempat jauh SENDIRI, karena keluargaku tidak membiarkan putri mereka yang sudah berumur dua puluh tiga tahun pergi seorang diri," jawab Starley ketus.

Semua ini hanya gara-gara ia sering terlibat dalam masalah. Dari mengadakan pesta liar di rumahnya ketika orang tuanya ada business trip, lalu tertangkap oleh polisi karena mengendarai mobil tanpa memiliki surat izin mengemudi, dan lain lain yang sebenarnya bukan masalah besar. Orang tuanya tidak percaya meninggalkan Starley sendiri, oleh karena itu setiap orang tuanya keluar negeri urusan bisnis, Johnny lah yang mengawasi Starley.

Orang tua Starley pun kaget melihat Starley bisa menyelesaikan kuliahnya, walaupun terlambat satu tahun, gara-gara selama itu Starley sibuk belajar hacking diam-diam dari keluarganya.

Johnny baru mau menjawab perkataan Starley tapi tiba-tiba ponsel Johnny berdering, Johnny langsung mengangkat panggilan itu.

"Ayah," seru Johnny. Setelah itu Johnny melaporkan kalau mereka berhasil mengambil kembali website yang dihack.

"Siapa yang berhasil melakukannya? Aku akan pastikan dia mendapatkan promosi," seru Norman di seberang telpon. Johnny terdiam sejenak sebelum berkata.

"Sebenarnya, yang melakukukannya adalah Starley." Ada keheningan beberapa detik sebelum mereka mendengar deringan telpon di tempat ayahnya.

Damien's Possession ✔️ (Mavros Series #2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang