Chapter 95 - Please tell me

25.2K 2.8K 190
                                    

DOUBLE UPDATE!
Baca chap 94 dulu ya.
*
*
*
*

Starley melihat Damien seperti sedang memperhatikannya. Akhirnya Starley mencoba mengalihkan pembicaraan.

"Semoga Dante baik-baik saja," seru Starley.

Damien kembali teringat Dante. Lalu Damien menghela napas. Sepanjang operasi, Damien sangat tegang.

"Ini salahku," ucap Damien.

Alis Starley berkerut mendengar itu. "Itu bukan salahmu, Damien."

"Harusnya aku menghentikkannya lebih cepat, ketika dia mencoba mengejar Yusef," ucap Damien.

"Jika saja otakku bekerja lebih cepat dari Dante. Mungkin semua itu bisa dihindari," tambah Damien.

Starley menatap Damien dengan tatapan simpati. Damien terlihat sangat kacau sekarang. Matanya terlihat letih, dan rambutnya sangat berantakan.

"Mandilah dulu, makan lalu tidur. Kau terlihat begitu letih," ucap Starley.

Damien menatap Starley lagi kali ini. "Apa kau sudah baik-baik saja?" Tanya Damien.

Starley tersenyum kecil lalu menganggukkan kepalanya.

Damien mengecup puncak kepala Starley. "Setelah aku mandi, kita makan bersama," ucap Damien.

Setelah itu Damien bangun dari duduknya dan segera menuju kamar mandi untuk mandi.

Ketika Damien sudah masuk kamar mandi. Wajah Starley berubah, dan kembali lagi menjadi murung.

Sejak tadi, Starley sekuat tenaga untuk berpura-pura tidak apa-apa.

Tapi dia merasa ingin kembali menangis ketika teringat kejadian traumatis itu.

Semalam dia tertidur sambil menangis. Starley tidak tahu kenapa dia menangis dengan kejadian yang sudah berlalu begitu lama.

Tapi seketika, perasaan Surron yang selama ini tertahan karena Starley lupa ingatan, menjadi meledak sekarang.

Kenapa rasanya menyakitkan?

Tidak ada siapa pun yang tahu tentang itu. Bahkan Yusef masih bebas dan terlihat living his best life setelah melakukan hal mengerikan itu kepada Starley.

Semua ini tidak adil.

Starley pun memeluk lututnya sambil menangis tanpa mengeluarkan suara.

Dia berharap tidak pernah mengingat semua ini. Semua ini terasa menyakitkan. Dia bahkan tidak bernafsu memasukkan makanan ke mulutnya yang kotor ini.

Starley kembali menutup mulutnya, dia merasa seperti ingin memuntah tapi dia tahan. Matanya masih berair.

Starley mengerti sekarang, kenapa Tuhan mengambil memori masa kecilnya saat itu.

Karena, selama ini Tuhan tidak ingin Starley menjadi seperti ini.

Dan dengan bodohnya, Starley meminta kembali memori itu.

***

Setelah Starley dan Damien makan. Damien langsung tertidur.

Damien's Possession ✔️ (Mavros Series #2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang