Chapter 31 - For My Family

50.1K 5.9K 2.3K
                                    

Apa Damien salah dengar? Apa Starley baru saja mengatakan cinta? Starley yang dikenal sangat liar dan suka berpesta menginginkan sebuah cinta?

Damien tidak pernah tahu akan itu. Starley terlihat seperti wanita yang hanya suka bersenang-senang dan tidak suka hal serius. Dia kira Starley sama dengan dirinya. Tapi ternyata Starley menginginkan sesuatu yang romantis.

Damien benar-benar tidak tahu harus menjawab apa. Lalu tiba-tiba Starley menambahkan kalimatnya.

"Tapi itu tiga tahun yang lalu, dan sekarang aku sudah tidak menginginkan apa pun darimu."

Kalimat itu entah kenapa terasa seperti sebuah hantaman keras, Damien tidak tahu bagaimana perasaannya setelah mendengar itu. Juga Damien  bertanya-tanya. Apa tiga tahun yang lalu Starley menginginkan cinta dari Damien? Apa itu maksudnya Starley pernah mencintainya?

Memikirkan hal itu membuat rahang Damien menegang, Mata Damien tidak pernah lepas dari mata Starley, lalu Damien langsung menjawab.

"Jadi maksudmu, kau pernah mencintaiku?" Damien tidak ingin berbasa basi lagi. Mata Starley melebar sedikit mendengar pertanyaan itu.

"Aku tidak pernah mengatakan hal seperti itu," seru Starley tidak setuju. Damien memperhatikan wajah Starley. Saat ini Starley terlihat benar-benar tenang, poker face yang luar biasa. Dari dulu wanita ini sangat ahli dalam menyembunyikan perasaannya.

"Baiklah," jawab Damien.
"Jadi sejak kapan kau jatuh cinta kepadaku?" Tanya Damien lagi.

Starley ternganga mendengar pertanyaan itu. "Sudah ku katakan, aku tidak pernah mengatakan hal itu!" Masih bersikeras.

"Katakan padaku, jadi apa maksudmu, cupcake?" tanya Damien dengan nada rendah, mata Damien begitu intens menatap Starley.

"Kau sudah mendapatkan informasi yang seharusnya tidak perlu kau dengar, aku tidak akan membahas ini lagi," jawab Starley. Starley seperti tidak akan merubah pikirannya.

Mata Damien menggelap. Percuma untuk memaksa Starley menjelaskan sekarang, oleh karena itu Damien menjawab dengan.

"Tapi Starley, kau lupa satu hal. Tentang kesepakatan tidak boleh membicarakan masa lalu, dan siapa pun yang melakukan itu harus mendapatkan sanksi. Bukankah kau baru saja membicarakan masa lalu?"

"Kau juga membiacarakannya!" seru Starley.

"Kau yang memulai." Damien membenarkan. Starley tidak bisa menyangkal hal itu, karena dia ingat, memang dia yang memulainya.

"Jadi, bukankah aku harus memberikanmu sanksi?" tanya Damien.

Starley menatap Damien tidak percaya, lelaki ini langsung memanfaatkan kesepakatan itu disaat seperti ini. "Sanksi apa?" tanya Starley ketus.

Damien diam sejenak, lau berkata. "Aku belum memikirkannya. Beri aku waktu untuk memikirkannya."

"Kau licik," jawab Starley.

"Kau lupa kau sedang berhadapan dengan seorang pembisnis, cupcake," ucap Damien.

Starley mendengus, lalu Starley berdiri dari kursinya. "Minggir, aku mau ke toilet," ucap Starley datar. Damien pun berdiri juga dan minggir agar Starley bisa keluar dari kursi.

Setelah itu Starley menuju toilet. Dia berpapasan dengan Josè yang sedang duduk manis sambil memakai earphone. Atau Josè hanya berpura-pura memakai earphone agar tidak dituduh menguping.

Ketika Starley sudah di dalam toilet, ia mengunci pintu kamar mandi, lalu menarik napasnya dalam-dalam. Jantungnya masih berdetak dengan kencang. Setelah itu langsung  menutup mukanya, ia terasa ingin berteriak karena sangat malu. Tapi tidak bisa di sini. Jadi dia hanya bisa teriak dalam hati.

Damien's Possession ✔️ (Mavros Series #2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang