Chapter 23 - How To Stay Professional?

59.4K 6.2K 1.3K
                                    

Song : Ariana Grande - Safety Net
Tolong tag kalau lihat typo🙏

***

Starley dan Damien ternyata tidur di sofa hanya ditutupi dengan selimut. Tunggu, dari mana selimut ini? Sepertinya Damien yang memakaikan selimut. Tapi Starley harus bangun sebelum Damien bangun. Karena pasti akan sangat awkward.

Dengan cepat mata Starley mencari kemeja yang ia pakai semalam. Sampai akhirnya dia melihat kemeja putih yang ia pakai semalam masih tergeletak di lantai. Dengan perlahan Starley bangun dari sofa, mencoba tidak membangunkan Damien.

Starley menahan napasnya ketika ia mencoba bangun. Dan berhasil, dia bangun dari sofa tanpa membangunkan Damien.

Lalu Starley langsung menuju kemeja putih yang masih di lantai. Starley mengambil kemeja itu dan langsung memakainya. Untung semalam Damien tidak merobek kemeja ini juga seperti Damien merobek celana dalamnya.

Setelah sudah memakai kemeja putih, Starley kembali melirik Damien. Damien masih terlelap dengan pulas.

Dengan langkah perlahan, Starley segera pergi dari ruang kerja Damien. Ketika dia baru keluar dari pintu ruang kerja Damien, dia langsung berpapasan dengan Josè, asisten Damien. Yang sedang berjalan menuju sini.

Josè yang tadinya hanya jalan dan terfokus dengan ipad di tangannya, langsung menaikkan pandangannya ketika merasa ada sosok lain di sudut matanya.

Dan ketika melihat Starley lah yang berdiri di depan pintu ruang kerja Damien. Josè langsung memperlambat langkahnya, Josè langsung menunduk sedikit dengan sopan untuk menyapa Starley.

"Selamat pagi, Miss Bell," sapa Josè.

Starley sangat malu sekarang, ia berharap, ia tidak terlihat seperti baru kabur dari one night stand.

"Selamat pagi, Josè. Kenapa kau datang ke sini pagi-pagi?" tanya Starley.

"Saya hanya mau meletakkan dokumen di ruang kerja Mr. Mavros," jawab Josè.

Starley menganggukkan kepalanya, tapi satu detik setelahnya ketika ia menyadari apa yang Josè ucapkan, dia langsung teringat, Damien masih tertidur di sofa, telanjang. Well, walaupun ada selimut yang menutupinya, tapi tetap aja, Josè akan mengetahui semuanya.

"Kembalilah nanti," seru Starley langsung. Membuat Josè terlihat kebingungan.

"Sarapan dulu lah, astaga apakah kau sudah sarapan, Josè?" tanya Starley.

"Belum, saya mau meletakkan dokumen-" ucapan Josè dipotong oleh Starley.

"Ah ya, kalau begitu, bisakah aku minta tolong belikan sarapan untukku? Aku sedang ingin makan macaroon pagi-pagi, macaroon terenak yang ada di sini," seru Starley.

Ia panik, karena jika Josè masuk ruang kerja, dia akan segera tahu kalau boss nya dan Starley baru saja melakukan hal tidak senonoh di situ.

Ucapan Starley membuat Josè berkedip sejenak.

Lalu Starley kembali menambahkan. "Kata Damien, jika aku menginginkan sesuatu aku bisa minta tolong kau. Juga tenang aja, nanti aku ganti uangnya." Starley belum menyerah.

Ketika mendengar nama Damien, Josè seperti ingat dengan tugasnya. Dia menundukkan sedikit badannya dan kembali berkata.

"Akan saya segera belikan macaroon, Miss Bell." Setelah itu Josè langsung pergi untuk membelikan macaroon untuk Starley.

Damien's Possession ✔️ (Mavros Series #2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang