Chapter 12 - Escape Plan

56K 7K 2.1K
                                    

Starley kaget ketika melihat Damien tiba-tiba di sini, dan yang lebih mengagetkan lagi, lelaki ini memeluknya. Starley menahan napasnya, tidak tahu ingin bereaksi bagaimana. Damien memeluknya begitu erat. Membuat Starley dapat merasakan perut eight pack Damien yang keras seperti batu, tapi disaat yang bersamaan, pelukan itu begitu nyaman.

Sepertinya Damien memeluk Starley dengan reflek, tanpa pikir panjang dan melakukan hal itu sesuai naluri saja. Ketika menyadari apa yang ia lakukan, Damien langsung melepaskan pelukkannya.

"Kenapa kau ke sini? Apa kau sudah gila?" tanya Starley karena bingung akan bereaksi seperti apa.

"Harusnya itu pertanyaanku, surat sialan apa yang kau ambil sampai membahayakan nyawamu?" tanya Damien kesal. Tapi Damien teringat di lantai di bawah mereka kebakaran.

"Jawab itu nanti, sekarang kita harus keluar dari sini," ucap Damien.

Starley pun mengangguk setuju. Ketika mereka berdua mau turun ke bawah, mereka melihat api sudah menaiki tangga menuju lantai delapan. Api sudah menutupi tangga darurat, melebihi dari ketika Damien menerobos api tadi.

Sekarang Damien dan Starley benar-benar terjebak. Sudah tidak mungkin menerobos api dan turun ke bawah. Tangga darurat sudah menjadi lautan api.

"Lebih baik kita ke atas," seru Starley. Damien akhirnya setuju. Setelah itu Starley dan Damien menaiki tangga darurat untuk naik ke lantai atas.

"Berapa lantai gedung ini?" tanya Damien sambil menaiki tangga darurat.

"Tiga puluh lantai, dan di rooftop ada helipad," jawab Starley.

"Aku perlu menelpon Josè untuk mengirim helikopter," seru Damien sudah meraih ponselnya.

"Tidak perlu!" jawab Starley. Ucapan Starley membuat Damien tidak jadi mengambil ponselnya.

Damien mengerutkan dahinya bingung, lalu berkata, "kenapa tidak perlu?"

"Ceritanya panjang," ucap Starley.

"Dan kita masih memiliki waktu sampai lantai tiga puluh," seru Damien. Damien hanya berharap pemadam kebakaran berhasil memadamkan api sebelum api bisa membakar seluruh gedung.

Sekarang mereka sudah sampai di lantai sebelas. Starley mulai bercerita.

"Tadi ketika turun tangga darurat bersama Ava, aku melihat lelaki mencurigakan." Damien mendengarkan cerita Starley, tanpa menghentikan langkahnya menaiki tangga.

"Ketika semua orang menuruni tangga darurat, dia malah naik tangga, melawan arus sendiri. Awalnya ku mau biarkan, tapi sampai lantai tiga aku tidak bisa berhenti memikirkan lelaki mencurigakan itu. Akhirnya aku teringat surat misterius itu masih ada di ruangan Ava, dan aku putuskan naik lagi karena aku pun sangat penasaran."

Starley menceritakan semua ini dengan napas ngos-ngosan. Jadi gara-gara lelaki sialan itu, membuat Starley naik lagi ke atas.

"Jadi kau naik lagi karena kau penasaran dengan lelaki itu?"

"Iya, dia berperilaku tidak normal. Siapa yang naik ke lantai atas ketika kebakaran terjadi?" tanya Starley. Lalu terdapat keheningan selama beberapa detik setelah Starley mengatakan hal itu. Karena, yang sekarang Damien dan Starley lakukan adalah naik ke lantai atas. Well, mungkin mereka termasuk orang tidak normal.

Starley mendeham, lalu berkata, "tentu kalau aku memiliki alasan untuk naik lagi ke atas."

Begitu pula dengan Damien memiliki alasan.

Tapi Damien setuju dengan penilaian Starley. Lelaki itu memang terlihat sangat mencurigakan.

"Dan apa kau juga sudah mengambil surat misterius itu?" Sekarang mereka sudah sampai lantai sembilan belas.

Damien's Possession ✔️ (Mavros Series #2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang