Chapter 88 - New York

26.5K 2.7K 112
                                    

HARI INI TRIPLE UPDATE!
Baca chapter 86 dan 87 dulu (Takut notifnya gak beratur)
*
*
*
*

Damien yang mendengar semua percakapan itu langsung menyela.

"Don't you dare to do that. Aku tidak akan diam saja jika kau melakukan itu, Cohen," seru Damien dengan nada berbahaya.

Albert hanya terkekeh santai, tidak terdengar terintimidasi sedikit pun.

"Aku memiliki banyak koneksi di mana pun, Mavros. Memasukkan Norman Bell ke penjara adalah sesuatu yang mudah," jawab Albert.

Starley bergidik ngeri membayangkan Ayahnya akan kembali ditahan di penjara. Starley mengepalkan tangannya kuat-kuat. Dia dan Damien sudah bersusah payah membuktikan kalau Ayahnya tidak bersalah selama ini.

Jika Albert mencoba menggugat Norman, nanti fokus Starley dan Damien akan terpecah lagi. Saat ini mereka harus fokus untuk menangkap Yusef.

Melihat Starley yang tidak bisa berkata-kata, Damien kembali bersuara.

"Kau tidak bisa berbuat seenakmu, Cohen. Ke mana saja kau ketika Starley masih bayi, kenapa kau baru muncul sekarang," jawab Damien tajam.

Albert hanya terdiam mendengar ucapan Damien. Sebelum akhirnya menjawab. "Tapi aku bisa berbuat seenakku. Kau memang memiliki reputasi sehingga ditakuti, aku akui itu. Tapi aku tidak takut denganmu, Mavros. Di mataku, kau masih bocah."

Tatapan Damien sangat menyeramkan sekarang. Tapi sayangnya Albert tidak dapat melihatnya.

"Jadi bagaimana Starley? Apa kau masih mau menolak tawaranku?" Tanya Albert kepada Starley.

Sekarang Starley jadi sangat ragu. Jika Albert menggugat Norman. Apa Norman bisa menang? Ditambah jika ada bukti test DNA kalau Albert memanglah ayah kandung Starley.

Belum lagi reputasi Norman Bell akan semakin hancur jika rahasia ini tersebar. Padahal Ayahnya sudah menyimpan ini rapat-rapat bahkan anak dan istrinya sendiri tidak tahu.

Melihat Starley belum mengeluarkan suaranya, Albert berkata. "Hmm sepertinya kau pun masih ragu, aku anggap keputusanmu tadi tidak bersungguh-sungguh."

"Pikirkan saja dulu baik-baik, Star-Star. Aku akan menunggu jawabanmu di sini," tambah Albert.

Setelah itu Albert menutup panggilan tersebut. Sedangkan Starley masih sibuk dalam pikirannya. Damien yang melihat Starley menjadi semakin khawatir.

Damien memeluk Starley. "Jangan terlalu stres memikirkannya, cupcake."

"Tapi sekarang aku bingung Damien. Sekarang jika aku menolak, Albert akan mengganggu hidup Ayahku," seru Starley, masih memanggil Norman dengan sebutan Ayah.

Sterley belum mengakui Albert sebagai Ayah kandungnya. Bagi Starley Ayahnya hanyalah Norman Bell.

"Ada aku di sini. Aku tidak akan diam saja jika Albert melakukan itu," jawab Damien sambil menyibak rambut Starley.

Tetap saja. Damien sudah membantunya banyak, sedangkan Starley yang seharusnya membantu Damien malah tidak bisa ikut ke acara lelang itu karena dirinya hamil. Pikir Starley murung.

Damien melihat Starley kembali sibuk dengan pikirannya. Akhirnya Damien menarik dagu Starley.

"Dengarkan aku," ucap Damien.

"Kau memiliki aku, sebagai suamimu. Jika kau mau merampok bank sekarang juga untuk kesenanganmu, aku akan melakukannya untukmu. Tidak ada yang tidak bisa aku lakukan untukmu. Jadi ku mohon jangan stres memikirkan hal ini," tambah Damien.

Damien's Possession ✔️ (Mavros Series #2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang