Chapter 4 - Transaction

63.1K 6.5K 573
                                    

Starley masih bingung apa yang terjadi di sini. Semua terjadi begitu cepat. Baru beberapa hari yang lalu Starley menjalani hidupnya dengan tenang sebagai pengangguran. Well, karena itu hidupnya jadi sedikit membosankan, tidak ada hal yang menantang.

Dan hari ini tiba-tiba lelaki yang ia benci akan menjaganya entah dari bahaya apa.

"Tunggu, aku tidak mengerti kenapa aku memerlukan orang yang menjagaku," seru Starley.

"Kau pasti menyadari sikap gegabahmu kemarin membuat keselamatanmu terancam kan," jawab Johnny.

"Bahkan ancamannya belum datang, Johnny."
"Tapi akan datang, kau sudah mendapatkan banyak tawaran," seru Johnny.

Starley mengerutkan alisnya dan bertanya, "tawaran apa?"

Johnny memberikan tumpukan surat yang belum dibuka kepada Starley. Starley menerima surat-surat itu, lalu membaca beberapa dari siapa surat itu. Ternyata itu adalah surat dari perusahaan-perusahaan besar yang sepertinya menginginkan jasa Starley.

"Ini bukan ancaman," seru Starley.
"Ini belum semua, pasti akan ada lagi," jawab Johnny.

"Jika isinya tentang menginginkan jasaku, tolak semua, aku tidak ingin bekerja dengan siapa pun, kerja di kantor itu membosankan," seru Starley sambil meletakkan surat-surat di meja makan.

Johnny menatap Starley serius lalu berkata, "dan aku akan tetap menyewa orang untuk menjagamu."

Akhirnya kali ini Starley melirik Damien lagi, sehingga tatapan mereka bertemu beberapa detik. Tapi dengan cepat Starley kembali menatap kakaknya.

"Menyewa Damien?" tanya Starley masih kebingungan mau bereaksi bagaimana.

Tapi Johnny pun juga terlihat sama kebingungan seperti Starley, dia melirik Damien.

"Aku yakin tadi Damien hanya bercanda, aku menyewa anak buah Damien," seru Johnny.

Oh Starley pun juga berharap begitu.

"Memang ada apa dengan menyewa aku? Malah skill anak buahku masih jauh di bawahku," jawab Damien tiba-tiba seperti tidak terima.

Johnny berkedip sejenak setelah mendengar jawaban Damien.

"Kenapa kau terdengar seperti ingin disewa?" tanya Johnny.

Damien mendeham, lalu berkata, "tidak seperti itu, kebetulan misi ku ada kaitannya dengan Hatless."

"Jadi, jika ingin menyewa jasaku, kau tidak perlu membayarku dengan uang," tambah Damien.

Starley menyipitkan matanya curiga ketika mendengar perkataan Damien. Damien tidak mungkin meminta Starley untuk menjadi friends with benefits dia lagi, kan?

"Lalu dengan apa?" tanya Johnny.

"Dengan keahlian hacking Starley," seru Damien terdengar kembali serius.

"Kau sudah dengar tadi, aku tidak mau bekerja dengan siapa pun," jawab Starley. Dan tidak ada apa pun di dunia ini yang dapat mengubahnya.

Damien menatap Starley dengan intens, tapi Starley membalas tatapan Damien. Tapi astaga kenapa lelaki di depannya ini harus begitu tampan. Focus Starley focus.

"Kau bisa mendapatkan aku jika membayar dengan keahlian hacking-mu itu," seru Damien.

Ucapan Damien itu membuat mata Starley berkedip-kedip sejenak, apa dia salah dengar? Mendapatkan Damien?

Sepertinya Damien dapat melihat perubahan ekspresi wajah Starley. Karena Starley dapat melihat, sudut mulut Damien sedikit tertarik, Damien tersenyum miring.

"Mendapatkan aku untuk menjadi bodyguard-mu, kan," tambah Damien. Starley dapat mendengar sedikit nada jahil di dalam perkataannya.

Wajah Starley terasa sangat panas sekarang, Astaga bisa-bisanya Damien menggodanya ketika kakaknya ada di sini. Apakah wajahnya terlihat merah? Dia berharap tidak, tapi yang jelas Starley sangat malu sekarang.

Starley yang lebih dulu memutuskan kontak matanya dengan Damien, lalu berkata, "aku menolak."

"Kenapa langsung menolak?" tanya Damien.

Starley berdiri dari kursi meja makan, lalu kembali menatap Damien.

"Itu bukan sebuah transaksi yang adil. Kau menjadi bodyguard-ku hanya beberapa hari, tapi aku yakin kau menginginkan keahlian ku bukan hanya dalam beberapa hari."

"Ditambah, dari awal, aku tidak menginginkan bodyguard. Kakakku yang menginginkannya. Jadi, kenapa aku yang membayar? Tidak terdengar masuk akal bagiku," jawab Starley tegas.

Starley dapat mendengar helaan napas kakaknya. Ucapan Starley benar, oleh karena itu Johnny pun tidak bisa menangkalnya.

"Jika tidak ada yang ingin dibicarakan lagi, aku pergi dulu," ucap Starley. Lalu meninggalkan Johnny dan Damien di ruang makan. Tapi tidak lama kemudian dia mendengar suara Johnny di belakangnya.

"Kau mau ke mana?"

"Biarkan aku mencari masalah dengan tenang, Johnny," jawab Starley tanpa menoleh ke arah kakaknya.

Johnny menghela napas, benar-benar sudah tidak tahu harus melakukan apa kepada adiknya yang bermasalah ini.

"Damien, aku akan membayar berapa saja. Tidak perlu kau, tapi anak buahmu yang ahli itu cukup. Untuk menjaga Starley, agar aku bisa tenang sedikit," seru Johnny.

Damien sebenarnya ingin memberitahu Johnny, kalau Starley sebenarnya bisa menembak dan cukup ahli dalam hal itu. Tapi sepertinya lebih baik ia tidak mengatakannya.

Karena jika Johnny bertanya, Damien tahu dari mana. Damien tidak mungkin bisa menjawab, kalau dia pernah mengajari Starley menembak.

Jadi lebih baik Damien diam saja.

"Ini bukan tentang uang saja, Johnny. Sebenarnya dengan Starley bekerja denganku, juga dapat melindunginya. Keselamatan karyawanku adalah nomor satu. Juga dia akan memiliki alasan untuk menolak tawaran-tawaran yang datang," jelas Damien.

"Aku akan mencoba membujuk Starley," jawab Johnny.

"Tapi sebelum itu, bisakah aku minta request, untuk kirim anak buahmu mengikuti Starley hari ini," tambah Johnny.

"Sure," jawab Damien dengan nada biasa.

Tapi tanpa Johnny tahu, sebelum Johnny meminta itu. Anak buah Damien sudah mengikuti Starley sejak tadi.

***

Di sebuah kediaman yang jauh dari perkotaan Chicago yang padat. Seorang lelaki bertubuh kurus memasuki ruangan di mana Boss-nya sedang menyantap makan siang mewah seorang diri.

"Boss, kau sudah baca news?"

"Langsung ke intinya, apa isinya?" tanya lelaki paruh baya yang dipanggil Boss itu.

"Isinya tentang keluarga Bell memiliki putri yang sangat ahli dalam hacking, Starley Bell. Dia bisa mengalahkan kelompok hacker, Hatless, yang sangat terkenal itu," jelas seorang lelaki bertubuh sangat kurus.

"Hmm menarik," seru Boss itu sambil meminum wine merah.

"Sepertinya dia bisa berguna untuk kita, Boss."

Lelaki paruh baya itu terdiam sejenak sebelum berkata, "coba cari tahu tentang dia dan tawarkan dia dengan baik-baik."

"Jika dia tidak mau dengan cara baik-baik?" tanya lelaki bertubuh kurus.

"Maka kita pakai cara seperti biasanya," seru Boss itu santai.

Lelaki bertubuh kurus itu tersenyum licik, karena dia sangat mengerti apa maksud Boss-nya. Cara biasa yang mereka lakukan adalah cara yang tidak baik, yaitu dengan paksaan.

-To Be Continued-

Damien's Possession ✔️ (Mavros Series #2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang