26. - Taman Dan Kekalahan

15.4K 863 36
                                    

"Dia tidak seburuk itu, kebaikannya tertutupi karena dia takut tersakiti." - Embun Anahita.

~•~

Kegugupan mati-matian menghantui Embun. Ia bingung dengan pikirannya sendiri, kenapa menjadi seolah sedang berjuang demi kebaikan cowok itu? Ada apa dengan Embun? Embun sungguh bingung dengan apa yang sedang ia rasakan.

Sekarang semuanya menjadi rumit.

🦋🦋

Bukannya membawa Embun ke Club malam atau Diskotik, Everest malah membawa Embun ke sebuah Taman Bunga.

Embun hanya bisa membisu tidak mengerti dengan keadaannya. Di satu sisi kelegaan itu pasti ada, tapi kebingungan di otak Embun lebih mendominasi.

Taman ini sangat indah, ada danau buatan serta rentetan bunga yang ditanam rapi bersusun dengan warna yang serasi.

Taman ini sangat indah, ada danau buatan serta rentetan bunga yang ditanam rapi bersusun dengan warna yang serasi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jalanan yang tengah Embun lewati pun dipenuhi lampu dan bunga-bunga kecil yang seperti ingin tumbuh.

Everest hanya diam, sedari tadi ia hanya berjalan di samping Embun.

Taman yang dikunjungi Embun dan Everest sudah tidak terlalu ramai, mungkin karena hari sudah tidak terang lagi. Suasana itu membuat mereka seolah saling mendekatkan diri, tidak ada celah untuk terganggu.

"Berwarna, 'kan? Seperti hidup lo." ujar Everest tersenyum sambil menatap Embun.

Embun hanya diam, tidak tau ingin menjawab apa

"Sebelum ada gue." sambung cowok itu.

Embun meneguk ludahnya. Kenapa ia seperti tidak terima atas kalimat itu? "Kenapa malah kesini?" tanya Embun membuyarkan rasa penasaran didirinya.

"Lo pengen banget ya ke Club? Lo belum pernah kesana?"

Bukannya tersinggung, Embun malah tertawa kecil. "Emang gak pernah,"

Everest terkekeh. "Udik lo!"

"Ih, serius! Kenapa kesini?" tanya Embun lagi.

"Gue takut... khilaf?" jawab cowok itu bingung.

Embun tertawa lagi. "Ha? Khilaf kenapa?"

"Lo tau gak sih, orang ke club itu ngapain?" tanya Everest heran, Embun seperti bocah kecil yang tidak jadi pergi ke pasar malam.

"Mabuk? Minum-minum alkohol?" tanya Embun.

"Gak cuma itu," terang Everest.

"Terus?"

"Ada yang nyewa pelacur, ada yang sama pacarnya having sex, ada yang ciuman, terus ada yang di dance floor joget sambil pegang-pegang. Itu hal yang enggak seharusnya lo liat,"

Embun hanya bisa mendengarkan Everest dengan saksama.

"Gue gak mau lo liat pergaulan bebas disana,"

EVERESTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang