36. - Berduka

12.9K 726 88
                                    

Playlist : Tanpa Kekasihku — Agnes Mo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Playlist : Tanpa Kekasihku — Agnes Mo

~•~

Saat sebelum adzan subuh, jenazah Zaki akhirnya dibawa ke rumah duka. Everest hanya diam dengan pandangan kosong. Ada kala mata Everest hanya menatap adiknya dengan kesedihan dan ada kala air matanya jatuh tanpa diinginkan.

Sarah masih terus tidak bisa menerima kepergian Zaki sampai kini. "Katanya sayang Mama, kenapa tinggalin Mama?" gumam wanita itu sambil memeluk jenazah Zaki yang sudah dibaringkan.

"Zaki udah nggak kuat ya Nak?" Sarah berbicara pada anaknya berharap dia mendengar. "Dunia kejam ya?" tanya Sarah dengan isakan.

Mendengar ucapan itu Everest terduduk lesu. Dia yang membuat dunia Zaki kejam— atas permintaan Everest lah Sarah dan Abas bercerai dan Everest lah yang selalu mengungkit masalalu Sarah sebagai wanita perusak rumah tangga dihadapan Zaki.

"Kalo Zaki nggak sanggup lagi kenapa nggak ajak Mama," isak Sarah melantur.

"Sarah!" Abas menegur Sarah.

Sarah tidak peduli dengan teguran Abas. "Mama juga nggak sanggup kalo tanpa Zaki... "

"Ini sudah takdir Sarah..." Abas selalu memberi penjelasan itu.

"Kenapa takdir kejam sama anakku ya Mas..." siapa saja orang yang mendengar kalimat pedih itu pasti akan ikut dalam kesedihan Sarah.

Abas memejamkan matanya. Sama halnya dengan Everest yang sangat merasa bersalah atas ini semua. Semua kepedihan permasalahan keluarganya dan kehancuran di hidup dua anaknya karena ulah kebiadaban Abas.

Maafin Abang karena nggak bisa jaga Aksa. Everest menahan perih di hatinya.

"Dia bahkan mungkin belum bahagia. Tapi dia sudah dipanggil sama Tuhan..."

Maafin Abang karena selalu buat kamu sedih Aksa.

"Biar Mama gantiin posisi Zaki ya? Mama nggak sanggup Nak..."

"Apa arti hidup Mama tanpa kamu? Percuma..."

"Zaki... bangun sayang..."

🦋🦋

Embun sampai di rumahnya diantar salah satu supir Abas. Abas langsung yang meminta Embun pulang karena ini sudah subuh. Besok pagi Embun harus datang lagi ke rumah duka bersama teman-temannya dari sekolah.

Embun masuk ke kamarnya lewat Jendela diam-diam. Ia juga pergi dalam keadaan seperti ini.

Orang tua mana yang mengizinkan anak gadisnya keluar tengah malam?

Embun menutup kembali jendela kamarnya dengan perlahan agar tidak menimbulkan suara.

Gadis itu langsung berbaring di kasurnya— tidak percaya bahwa takdir mengantar Zaki pergi secepat ini.

EVERESTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang