Playlist : Impossible – James Arthur
~•~
Petir mengendarai kendaraannya dengan sangat cepat. Ia sedang terburu-buru karena malam ini sudah sangat larut. Dan di tengah malam seperti ini jalanan sangat sepi memudahkan Petir melajukan motornya dengan cepat dan tenang.
Namun tidak, ketenangan itu sirna saat terdapat 4 mobil yang menghadang motor Petir. membuat cowok itu harus memberhentikan motornya dengan mendadak dan membuatnya hampir terjatuh.
Ke- 4 mobil itu tepat mengepung Petir di depan, belakang, sisi kanan dan kiri cowok itu.
Tidak dipungkiri Petir kebingungan, apa yang sedang mereka inginkan dengan melakukan hal ini?
Seketika banyak laki-laki kekar berbadan tinggi, tegap, besar, dan berotot keluar dari mobil hitam nan mewah itu. Petir langsung meneguk ludahnya. Bukan satu atau dua orang namun satu mobil berisi lima orang sekaligus.
Petir disajikan 20 orang yang berbadan dua kali lipat lebih besar dari badannya sendiri.
Petir terdiam di tempat. Mundur dikepung, maju dikepung, kesamping pun dikepung.
"Ada apa ni?" tanya Petir songong. Dari tadi wajah para pria itu hanya menatap Petir dengan tatapan yang ingin membunuh.
Para laki-laki itu tetap membisu. Namun, mereka mulai melangkahkan kaki mendekat ke arah tempat Petir berdiri.
"Wo.. Wo.. Apa ni? Kalian mau apa?" tanya Petir menatap mata mereka.
"HAJAR!!" ujar salah satu dari mereka.
"Anjing!!" umpat Petir lalu berusaha melawan mereka.
Beberapa pukulan berhasil Petir hindari dan balas memukul para laki-laki kekar itu.
Sampai saat kepalanya dipukul oleh satu diantara mereka, Petir terjatuh ke depan. Ia hendak bangun, namun lagi-lagi pipinya dipukul dengan bringas oleh mereka. Petir benar-benar dibuat hancur. Perutnya ditinju tanpa ampun sampai ia memuntahkan darah.
Kakak Embun itu sudah tidak sanggup lagi. sampai tidak sadarkan diri.
Para gerombolan laki-laki berbaju hitam itu pun membiarkan Petir tergeletak di jalanan yang sepi tanpa hati, dengan keadaan yang parah bersama malam gelap diikuti darah yang mengalir di mulutnya seorang diri begitu saja.
🦋🦋
Kanaya mencapakkan handphone-nya saat mendengar kabar Petir yang masuk Rumah Sakit dalam keadaan tidak sadarkan diri.
Tubuh wanita paruh baya itu gemetar dengan air mata yang menetes dengan sendirinya. "Ya Allah... Astaghfirullah... " gumam wanita itu.
"EMBUNNNNN!!!" kanaya teriak memanggil Embun yang sudah tertidur sejak tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
EVEREST
Teen Fiction"Kalo lo gak mau nurutin apa yang gue mau, Bokap lo pengangguran selamanya dan Kakak lo jadi narapidana!" Embun Anahita tidak menyangka jika Everest akan memanfaatkannya demi menyakiti hati Zaki, pacar Embun yang juga adik tiri Everest. Hidupnya yan...